15 November 2024

,

Elaborasi Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid.

 


Hari ini kami CGP Angkatan 11 Kab.Jembrana melaksanakan elaborasi modul terakhir yaitu 3.3 dengan instruktur Bpk. I GUSTI NGURAH BAGUS ARYOTEJO mengenai Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid.

Berikut ini Kesimpulan yang dapat saya rangkum pada kegiatan elaborasi modul 33

Bayangkan kelas Anda seperti sebuah kapal besar. Selama ini, mungkin kita sebagai guru yang selalu menjadi kaptennya, menentukan arah dan tujuan pelayaran. Tapi, bagaimana jika kita mengajak para siswa untuk ikut memegang kemudi?

Dengan konsep student agency, kita mengajak siswa untuk menjadi kapten kapal belajar mereka sendiri. Ini bukan berarti kita lepas tangan, tapi lebih kepada memberikan mereka kompas dan peta, lalu membimbing mereka dalam menentukan arah yang ingin dituju.

Mengapa ini penting?

  • Motivasi meningkat: Ketika siswa merasa memiliki kendali atas pembelajarannya, mereka akan lebih termotivasi untuk belajar.
  • Keterampilan abad 21: Konsep ini membantu siswa mengembangkan keterampilan seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas.
  • Pembelajaran yang bermakna: Siswa akan lebih menghargai apa yang mereka pelajari jika mereka sendiri yang memilih topik dan menentukan cara belajar.
  • Persiapan untuk masa depan: Dengan memberikan siswa kesempatan untuk memimpin pembelajarannya, kita sedang mempersiapkan mereka untuk menghadapi dunia yang semakin kompleks dan menuntut.

Bagaimana caranya?

  • Berikan pilihan: Izinkan siswa memilih topik yang ingin mereka pelajari, metode pembelajaran yang mereka sukai, atau proyek yang ingin mereka kerjakan.
  • Fostering collaboration: Dorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan berbagi ide.
  • Memberikan umpan balik yang konstruktif: Bantu siswa untuk merefleksikan pembelajaran mereka dan menetapkan tujuan yang lebih tinggi.
  • Jadilah fasilitator: Alih-alih menjadi pusat perhatian, guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing dan mendukung siswa.

Contoh dalam Praktik:

  • Proyek berbasis masalah: Siswa memilih masalah yang ingin mereka pecahkan, lalu merancang dan melaksanakan proyek untuk menemukan solusinya.
  • Pembelajaran berbasis minat: Siswa dapat memilih topik yang mereka minati untuk dipelajari secara mendalam.
  • Rotasi pusat pembelajaran: Siswa dapat berpindah-pindah ke berbagai pusat pembelajaran yang berbeda, sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.

Dengan memberdayakan siswa, kita tidak hanya menciptakan lingkungan belajar yang lebih menyenangkan, tetapi juga mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan.

 

0 comments:

Posting Komentar