Buku
adalah jendela dunia, kata seorang filsuf. Namun, banyak jendela
dunia yang belum terbuka bagi generasi muda kita. Kemampuan membaca, menulis,
dan berpikir kritis adalah kunci sukses di era digital. Namun, hasil PISA 2022
menunjukkan bahwa literasi siswa Indonesia masih perlu ditingkatkan. Penurunan
skor 12 poin dari 371 di 2018 menjadi 359 di 2022 dimana target Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (kemendikbudristek)
2020-2024 sebesar 396, hal ini menjadi alarm bagi kita semua. Jika literasi
rendah, maka potensi generasi muda kita juga akan terhambat.
Jika
ditelusuri secara mendalam, akar permasalahannya adalah hal mendasar kemampuan
membaca siswa yang sangat rendah dan itu terjadi di sekolah-sekolah dan
termasuk di sekolah tempat saya bertugas. Bertolak ukur dari hasil Rapor pendidikan sekolah kami SMP Negeri 2 Mendoyo pada tahun 2024 terjadi penurunan
sebesar 11,11 % dari tahun 2023 pada kemampuan literasi. Setelah
ditelusuri permasalahan yang terjadi 2 dari 45 siswa yang mengikuti Asesmen
Nasional Berbasis Komputer (ANBK) memiliki kemampuan membaca yang sangat
rendah. Setelah melakukan pendataan melalui guru Bimbingan
Konseling (BK) pada tahun pelajaran 2022/2023 ditemukan 5
siswa di sekolah kami belum mampu membaca lancar.
Kemampuan Literasi Siswa di SMPN 2 Mendoyo Rapor Pendidikan Tahun 2024 |
Generasi muda adalah aset bangsa. Dengan membekali mereka kemampuan membaca dan menulis yang baik, kita telah memberikan mereka senjata paling ampuh untuk menghadapi tantangan masa depan. Mari jadikan literasi sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang.
Adanya siswa yang kesulitan membaca hingga tingkat SMP adalah masalah yang sangat fenomenal. Ini adalah persoalan yang harus diselesaikan karena akan menghambat proses pembelajaran. Mereka bagaikan kapal tanpa kompas, terombang-ambing di lautan informasi yang luas tanpa peta. Adapun hasil observasi dan wawancara dengan siswa yang belum bisa membaca penyebabnya adalah siswa yang tidak fokus dalam belajar.
Mengapa ini bisa terjadi?
- Di era gadget yang serba instan, buku seringkali terlupakan. Jarang sekali kita melihat anak-anak asyik membaca buku cerita sebelum tidur atau menghabiskan waktu di perpustakaan.
- Metode pembelajaran yang monoton dan kurang menarik minat siswa dapat membuat siswa enggan membaca.
- Lingkungan sekitar yang kurang memadai, seperti minimnya akses terhadap buku bacaan yang berkualitas, juga menjadi penghambat.
- Tuntutan keluarga karena harus membantu orangtua.
- Orangtua yang sibuk sehingga tidak bisa mendampingi anak belajar dan tidak memfasilitasi les membaca anak padahal manfaatnya tidak hanya bisa membaca dan menulis tapi dapat mengembangkan potensi anak sejak dini.
Dampaknya?
Masalah ini bukan sekadar soal nilai ujian. Ketidakmampuan membaca berdampak pada berbagai aspek kehidupan siswa. Mereka akan kesulitan memahami pelajaran di sekolah, kesulitan berkomunikasi, dan memiliki peluang yang lebih kecil untuk meraih kesuksesan di masa depan. Hasil diskusi dari group WA dimana saya bergabung didalamnya yang merupakan guru yang berasal dari berbagai Provinsi permasalahan sama terjadi masih ada siswa yang memasuki jenjang SMP belum mampu membaca.
Tentu saja banyak faktor yang menyebabkan siswa belum mampu membaca hingga di jenjang SMP. Agar tidak saling menyalahkan maka perlu kerjasama orangtua, siswa, guru, komite dan stakeholder. Ada banyak alternatif dalam menyelesaikan masalah dasar membaca dan menulis siswa. Dalam menyelesaikan persoalan tersebut sekolah kami berupaya untuk menuntaskan permasalahan membaca siswa dengan beberapa tahapan:
Langkah pertama mencari
tahu siapa saja siswa yang kesulitan membaca. Setelah itu, Kepala Sekolah
mengajak guru Bimbingan Konseling untuk menjadi sahabat bagi para siswa ini,
dengan pendekatan yang personal dan menyenangkan, para siswa akan merasa nyaman
dan termotivasi untuk terus belajar. Dalam hal ini sekolah memberikan ruang
untuk belajar membaca siswa dan memberi alternatif lain untuk mengikuti les membaca dan menulis.
Langkah kedua, mengunjungi
rumah siswa yang belum mampu membaca. Tujuannya? Untuk mengajak orang tua ikut
terlibat dalam proses pembelajaran anak-anak mereka untuk menciptakan sinergi
antara sekolah dan keluarga. Bersama-sama, mencari solusi terbaik untuk mengatasi
kesulitan belajar yang dihadapi anak. Sekolah dapat memfasilitasi Les membaca untuk membantu siswa yang mengalami masalah membaca dan menulis untuk mengenal huruf, menyambung kata atau
membaca kurang lancar.
Langkah ketiga,
mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa. Dalam pertemuan ini, Kepala
Sekolah menjelaskan pentingnya membaca bagi masa depan anak, serta berbagi tips
dan trik untuk membimbing anak belajar di rumah dan mengajak orang tua untuk
berkomitmen mendukung program ini.
Mengapa orang tua dilibatkan? Karena keluarga adalah lingkungan belajar
pertama dan utama bagi anak. Dengan dukungan orang tua, anak-anak akan merasa
lebih percaya diri dan termotivasi untuk mencapai keberhasilan.
Latihan Membaca Siswa |
Apa yang diharapkan? Tentu saja kami selaku warga sekolah berharap program ini dapat
membuka jendela dunia bagi para siswa. Kami ingin mereka tumbuh menjadi pribadi
yang cerdas, mandiri, dan penuh rasa ingin tahu.
Jika
masih ada siswa SMP yang belum mampu membaca lancar bahkan ada yang belum
mengenal huruf maka pada jenjang SD jumlahnya akan jauh lebih banyak. Agar
masalah ini tidak berlarut-larut ada baiknya orang tua memperhatikan
kebutuhan membaca dan menulis anak agar dipersiapkan sejak dini. Orang tua jangan
menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah, jika anak mengalami hambatan membaca
maka orang tua harus mendampingi anak untuk belajar di rumah jika memiliki kesibukan orang tua bisa memasukkan anaknya di Kursus membaca anak salah
satunya kursus Bahasa Indonesia Kumon. Salah satu keunggulan belajar di Kumon menggunakan metode
belajar yang menggali potensi setiap siswa dan mengembangkan kemampuan anak
secara maksimal. Selain itu sebelum Kursus Membaca di Kumon
ini dilaksanakan Tes Penempatan, yang bertujuan untuk menentukan titik pangkal
yang tepat untuk anak.
Dari Meja Guru ke Dunia Literasi
Selain program menangani permasalahan siswa yang belum mampu membaca lancar, sekolah juga menyediakan program literasi pagi selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Saya adalah seorang guru yang memiliki hobi menulis di blog maupun sosial media. Dari hobi tersebut saya telah menerbitkan 5 buku solo dan belasan buku antologi. Selain itu saya juga bergabung pada komunitas menulis dan komunitas blogger untuk meningkatkan semangat literasi agar tetap terjaga dan konsisten menulis terutama update postingan di blog. Berangkat dari hobi tersebut saya ingin meningkatkan literasi untuk siswa-siswi saya dan anak-anak dilingkungan sekitar tempat tinggal saya.
Tindakan nyata dimulai dari satu kata, satu kalimat, dan satu buku
Buku solo karya cikgurita.com |
Buku antologi karya cikgurita.com |
Bersama Lebih Kreatif, Bersama Lebih Produktif
Sebagai guru Informatika
saya berkolaborasi bersama rekan guru Bahasa Indonesia dalam meningkatkan
literasi di sekolah. Di sini saya mengajak guru Bahasa Indonesia untuk memberi
tugas kepada siswa baik itu dalam bentuk puisi, cerpen, sajak, pantun dan
kemudian karya sastra siswa itu dibawa pada saat pembelajaran Informatika.
Dalam pembelajaran tersebut saya arahkan siswa untuk membuat blog dan
karya-karya mereka di posting kedalam blog. Hasil postingan mereka share pada
group WA agar bisa dibaca oleh siswa-siswa lainnya.
Selain itu saya juga mengajak guru dan siswa untuk menulis buku antologi bersama dengan judul Bunga Rampai Inspirasi dalam "Pezona Literasi" Pengembangan Zona Literasi di SMP Negeri 2 Mendoyo. Buku ini merupakan antologi perjalanan kisah hidup guru maupun siswa yang berjuang dan mampu bertahan dalam situasi yang sulit sehingga menginspirasi bagi pembaca. Tujuan dari terbitnya buku ini yaitu dapat menginspirasi pembacanya terkhusus siswa-siswa di sekolah. Benar saja setelah buku terbit, dan siswa membaca di perpustakaan ada siswa yang memberikan komentar “Bu, bukunya bagus, saya jadi tahu tentang perjuangan guru dan saya jadi termotivasi.”
Buku Antologi Guru dan Siswa SMPN 2 Mendoyo |
Menyebarkan Semangat Literasi Melalui Donasi Buku Karya Sendiri
Buku karya solo maupun karya antologi yang saya buat saya sumbangkan juga kepada Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Daerah Kab.Jembrana dan Rumah Baca di lingkungan sekitar tempat tinggal. Selain itu, saya juga mengajak rekan-rekan guru yang aktif menulis untuk dapat menyumbangkan karya-karya buku mereka untuk diletakan di pojok baca kelas , perpustakaan, serta Rumah Baca.
Penyerahan sumbangan buku dari Komunitas Belajar Menulis Nusantara |
Penyerahan sumbangan buku ke Rumah Baca |
Guru altrius dalam melawan krisis membaca dan menulis tidak hanya berkorban tenaga, pikiran, waktu akan tetapi juga materi untuk mencetak buku yang disumbangakan kepada perpustakaan maupun pojok baca dengan harapan kemampuan literasi mebaca siswa meningkat. Setelah literasi siswa meningkat harapan berikutnya keterampilan menulis siswa yang perlu diasah agar dapat meningkat sehingga siswa tidak hanya mampu membaca buku, tetapi juga mampu memahami isi dan berpikir kritis dari bacaan hingga mampu menuangkan ide gagasan mereka dalam bentuk tulisan. Dengan setiap kata yang ditulis dan setiap buku yang dibaca, sesungguhnya kita sedang membangun masa depan yang lebih cerah.
Mari kita menjadi Pahlawan Literasi dimulai dari
rumah sendiri, lingkungan sekitar sekolah, maupun lingkungan sekitar rumah. Dengan kerja sama yang baik,
kita bisa mengubah situasi ini. Setiap anak berhak mendapatkan kesempatan untuk
belajar dan berkembang. Mari kita berikan mereka bekal yang cukup agar mereka
bisa meraih cita-cita setinggi langit.
Membaca dan menulis adalah dua sisi mata uang yang sama. Melalui membaca, kita memperluas wawasan dan pengetahuan. Sedangkan melalui menulis, kita membagikan ide dan menginspirasi orang lain. Mari bersama-sama menjadi pahlawan literasi yang menginspirasi generasi muda.
- https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/GNlPJEgN-skor-pisa-indonesia-tak-capai-target-rpjmn-2024
- https://id.kumonglobal.com/for-parents/our-programmes/
- https://id.kumonglobal.com/anak-prasekolah-mereka-luar-biasa-dan-ini-saat-yang-tepat-untuk-mengembangkan-potensinya/
- https://id.kumonglobal.com/for-parents/enrolment-procedure/?utm_source=Website+Article&utm_medium=Article&utm_id=Kumon+Blog+Competition
- https://id.kumonglobal.com/pentingnya-pemahaman-literasi-pada-anak/?utm_source=Website+Article&utm_medium=Article&utm_id=Kumon+Blog+Competition
- https://id.kumonglobal.com/les-kumon-mulai-usia-berapa/?utm_source=Website+Article&utm_medium=Article&utm_id=Kumon+Blog+Competition
- https://id.kumonglobal.com/mengembangkan-keterampilan-motorik-halus-bagaimana-kumon-membantu-memperkuat-keterampilan-tulisan-tangan-anak-anda/
0 comments:
Posting Komentar