Di era
digital ini, kemampuan memahami dan berinteraksi dengan teknologi menjadi
semakin krusial. Sejalan dengan kebutuhan tersebut, mata pelajaran Koding
dan Kecerdasan Artifisial (KA) kini hadir sebagai salah satu pilihan
menarik untuk Fase D dalam kurikulum pendidikan. Ini bukan hanya tentang
belajar bahasa pemrograman, tetapi juga memahami dasar-dasar di balik teknologi
yang membentuk masa depan kita.
Mata
pelajaran pilihan ini dirancang untuk membekali peserta didik dengan pemahaman
komprehensif tentang dunia komputasi dan kecerdasan artifisial melalui lima
modul inti yang saling terkait:
1. Modul Mata
Pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial
Modul ini
menjadi gerbang awal bagi peserta didik untuk menjelajahi dunia koding dan
kecerdasan artifisial. Modul ini memperkenalkan konsep-konsep dasar
pemrograman, logika algoritmik, dan bagaimana kecerdasan artifisial bekerja.
Fokusnya adalah membangun fondasi yang kuat, memungkinkan peserta didik untuk
berpikir secara komputasional dan melihat bagaimana teknologi ini dapat diterapkan
dalam berbagai aspek kehidupan.
2. Etika dan
Risiko Kecerdasan Artifisial
Seiring
dengan kemajuan teknologi, penting untuk memahami implikasi etis dan potensi
risiko yang menyertainya. Modul ini akan mengajak peserta didik untuk
berdiskusi dan menganalisis isu-isu seperti privasi data, bias algoritmik,
dampak sosial KA, dan tanggung jawab dalam pengembangan teknologi. Tujuannya
adalah menumbuhkan kesadaran akan penggunaan KA yang bertanggung jawab dan
berkelanjutan.
3. Komunikasi
Melalui Tools KA
Kecerdasan
artifisial kini banyak digunakan untuk mempermudah komunikasi dan interaksi.
Dalam modul ini, peserta didik akan belajar memanfaatkan berbagai tools KA
untuk meningkatkan kemampuan komunikasi mereka. Ini bisa meliputi penggunaan
chatbot, asisten virtual, atau aplikasi berbasis KA lainnya yang memfasilitasi
pertukaran informasi dan ide secara efektif.
4. Pedagogi
Koding dan KA
Modul ini
memiliki fokus yang sedikit berbeda, yaitu pada bagaimana mengajarkan dan
mempelajari koding serta kecerdasan artifisial secara efektif. Ini akan
membekali peserta didik dengan pemahaman tentang metode pengajaran yang
inovatif, strategi pembelajaran kolaboratif, dan cara merancang aktivitas yang
menarik untuk memahami konsep-konsep kompleks dalam koding dan KA. Modul ini
sangat relevan bagi mereka yang tertarik pada peran sebagai fasilitator atau
pengembang edukasi di masa depan.
5. Berpikir
Komputasional dan Literasi Digital
Terakhir,
modul ini mengintegrasikan dua konsep penting: berpikir komputasional
dan literasi digital. Berpikir komputasional adalah cara memecahkan
masalah dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip ilmu komputer, bahkan di luar
konteks pemrograman. Sementara itu, literasi digital mencakup kemampuan untuk
menemukan, mengevaluasi, membuat, dan mengkomunikasikan informasi secara
efektif dalam lingkungan digital. Modul ini akan membekali peserta didik dengan
keterampilan yang esensial untuk bernavigasi dan berpartisipasi aktif di dunia
digital yang terus berkembang.
Melalui
kelima modul ini, mata pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial di Fase D
tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan programmer handal, tetapi juga
individu yang berpikir kritis, beretika, dan siap menghadapi
tantangan era digital. Ini adalah langkah maju yang signifikan dalam
menyiapkan generasi penerus yang kompeten dan adaptif.
Kelima modul tersebut dapat diunduh pada link berikut s.id/koding-ai
Senin 23, Juni 2025 telah dilaksanakan kegiatan
sosialisasi Pembelajaran Mendalam dari BPMP Provinsi Bali dengan 20 sekolah
sasaran yang dilaksanakan di SMPN 2 Mendoyo. Tujuan Pembelajaran Mendalam ini
adalah untuk menghasilkan lulusan dengan delapan dimensi profil yaitu:
Keimanan dan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Kewargaan
Penalaran
kritis
Kreativitas
Kolaborasi
Kemandirian
Kesehatan
Komunikasi
Pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan
signifikan dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi masa depan yang sulit
diprediksi, terutama dengan permasalahan mutu seperti literasi, numerasi, dan
keterampilan berpikir tingkat tinggi yang masih rendah, sebagaimana ditunjukkan
oleh hasil PISA 2022. Tercatat, lebih dari 99% siswa Indonesia hanya mampu
menjawab soal Level 1 & 3 (LOTS), sementara kurang dari 1% dapat menjawab
soal Level 4 & 6 (HOTS). Dalam menghadapi Bonus Demografi 2035 dan Visi
Indonesia 2045, dibutuhkan peningkatan kompetensi masa depan melalui pendekatan
pembelajaran yang inovatif.
Apa itu Pembelajaran Mendalam?
Pembelajaran Mendalam adalah sebuah pendekatan yang
memuliakan, menekankan penciptaan suasana belajar yang berkesadaran, bermakna,
dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga
secara holistik dan terpadu. Pendekatan ini melengkapi metode pembelajaran
tradisional dengan menambahkan karakteristik praktik pedagogi yang berfokus
pada keterlibatan, kesadaran, dan pemuliaan peserta didik.
Tiga Prinsip Utama Pembelajaran Mendalam:
Penerapan Pembelajaran Mendalam (PM) didasarkan pada
tiga prinsip utama yang dapat diterapkan secara terpisah atau bersamaan:
Berkesadaran: Membangun kesadaran peserta didik untuk menjadi
pembelajar aktif yang termotivasi secara intrinsik, mampu meregulasi diri,
serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan. Ini
mencakup kenyamanan belajar, fokus, konsentrasi, kesadaran terhadap proses
berpikir, keterbukaan terhadap perspektif baru, dan keingintahuan.
Bermakna: Peserta didik merasakan manfaat dan relevansi
dari apa yang dipelajari dalam kehidupan mereka, mampu mengkonstruksi
pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan lama, dan menerapkannya dalam
kehidupan nyata. Pembelajaran harus kontekstual dan relevan dengan
kehidupan nyata, terkait dengan pengalaman sebelumnya, bermanfaat untuk
diterapkan dalam konteks baru, dan berkaitan dengan bidang ilmu lain.
Menggembirakan: Menciptakan suasana belajar yang positif,
menyenangkan, menantang, dan memotivasi, di mana peserta didik merasa
dihargai dan terhubung secara emosional, sehingga lebih mudah memahami,
mengingat, dan menerapkan pengetahuan.
Kerangka Kerja Pembelajaran Mendalam:
Kerangka PM dirancang sebagai panduan sistematis untuk
menyusun desain pembelajaran, yang terdiri dari empat elemen utama:
Praktik
Pedagogis: Strategi
mengajar yang dipilih guru untuk mencapai tujuan belajar, berfokus pada
pengalaman belajar autentik, praktik nyata, keterampilan berpikir tingkat
tinggi, dan kolaborasi. Contohnya meliputi pembelajaran berbasis inkuiri,
proyek, masalah, kolaboratif, STEM, dan berdiferensiasi.
Kemitraan
Pembelajaran: Membangun
hubungan dinamis dan kolaboratif antara guru, peserta didik, orang tua,
komunitas, dan mitra profesional, memindahkan kontrol pembelajaran dari
guru menjadi kolaborasi bersama.
Lingkungan
Pembelajaran:
Mengintegrasikan ruang fisik, ruang virtual, dan budaya belajar untuk
mendukung PM. Ruang fisik dan virtual dirancang fleksibel untuk mendorong
kolaborasi, refleksi, eksplorasi, dan berbagi ide. Budaya belajar harus
menciptakan iklim yang aman, nyaman, dan saling memuliakan.
Pemanfaatan
Digital: Teknologi
digital berperan sebagai katalisator untuk menciptakan pembelajaran yang
lebih interaktif, kolaboratif, dan kontekstual, dengan beragam sumber
belajar yang tersedia. Pemanfaatan ini meliputi perencanaan, pelaksanaan,
dan asesmen pembelajaran.
Pengalaman Belajar dalam Pembelajaran Mendalam:
Pengalaman belajar dalam PM dilakukan secara bertahap
untuk mencapai tingkat pembelajaran mendalam:
Memahami: Tahap awal di mana peserta didik secara aktif
mengkonstruksi pengetahuan untuk memahami konsep atau materi secara
mendalam dari berbagai sumber dan konteks. Pengetahuan pada fase ini
terdiri dari pengetahuan esensial, aplikatif, serta nilai dan karakter.
Mengaplikasi: Peserta didik menunjukkan aktivitas
mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupan secara kontekstual, memperluas
pemahaman dengan menghubungkannya ke situasi baru, pengalaman lain, atau
bidang ilmu yang berbeda.
Merefleksi: Proses di mana peserta didik mengevaluasi dan
memaknai proses serta hasil tindakan atau praktik nyata yang telah mereka
lakukan, melibatkan regulasi diri untuk mengelola proses belajar secara
mandiri.
Pembelajaran Mendalam merupakan langkah penting untuk
menghasilkan lulusan dengan delapan dimensi profil, yaitu keimanan dan
ketakwaan terhadap Tuhan YME, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas,
kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi. Dengan demikian, PM
berpotensi membawa pendidikan Indonesia menuju mutu yang lebih baik dan relevan
untuk semua.
Genius is one percent inspiration and ninety-nine percent perspiration -Thomas A. Edison-
Pengorbanan Tak Terlihat, di Balik Satya Lencana
Saya sepakat dengan ungkapan bijak yang disampaikan oleh Thomas A. Edison "Jenius adalah satu persen inspirasi dan sembilan puluh sembilan persen kerja keras". Menjadi
lulusan terbaik jenjangPasca Sarjana
PJJ Teknik Informatka di salah satu Universitas di Yogyakarta pada tahun 2023
lalu bukanlah hal yang mudah. Perlu effort dan perjuangan yang berat karena
kuliah sambil kerja sebagai guru Informatika dengan tugas tambahan Operator
Sekolah sungguh sangat menguras energi.
Belum lagi saat itu saya lolos seleksi untuk mengikuti Digital Skill bagi guru belajar Computer Science CS50x secara online bersama dosen Harvard University. Sehingga pada saat itu saya mengikuti pendidikan ganda, kuliah S2 dan kursus Computer Science CS50x, mengajar, menyelesaikan tugas operator, juga aktif menyalurkan hobi
menulis dan membuat konten pendidikan di youtube. Seringkali, saya terhanyut
dalam dunia digital di balik layar laptop hingga berjam-jam lamanya.
Dokumentasi mengajar, belajar CS50x, mengerjakan tugas sebagai operator, kegiatan perkuliahan
Bagi
saya prestasi itu tidak lah mudah karena hanya satu yang dipilih dari setiap jenjang membuat saya sangat bersyukur dan
mempostingnya kedalam sosmed. Sudah pasti ada yang like maupun dislike sehingga
dari sekian komentar ada yang menyeletuk “Kuliah PJJ aja kok bangga?”. Saya maklumi,
saya anggap mereka tidak mengetahui perkembangan teknologi pendidikan saat ini
terlebih jurusan Teknik Informatika yang sangat berkaitan dengan teknologi komputer yang nota bene pengecekan plagiasi tugas,
jurnal, tesis, menjadi suatu kewajiban mutlak dan sangat ketat. Belum lagi kuliah disela kerjayang sangat menguras waktu terutama screen
time hingga lebih dari 10 jam perhari.
Setiap
kesuksesan yang diraih pasti ada pengorbanan yang dilakukan, Lulus akselerasi dengan
predikat cumlaude hingga menjadi wisudawan terbaik pasca sarjana dengan
penghargaansatya lencana Bintang 4 merupakan
bukti nyata dari setiap tetes keringat dan pemikiran cerdas yang telah
dilakukan. Hanya diri sendiri lah yang benar-benar tahu bagaimana setiap
langkah pengorbanan membentuk keberhasilan ini.
Prosesi penyematan satya lencana wisudawan terbaik jenjang pasca sarjana (dokpri)
Screen Time Berlebihan. Computer Vision Syndrom Musuh Mata Era Digital
Penelitian
Poudel (2018) mengungkapkan menggunakan gawai lebih dari 4 jam memiliki peluang
tinggi munculnya Computer Vision Syndrome (CVS) atau Digital Eye Strain yaitu
gejala yang timbul akibat penggunaan perangkat digital komputer, laptop, gawai, tablet). Sedangkan yang saya alami selama melaksanakan
kuliah sambil kerja 10 jam adalah waktu minimal saya screen time per harinya
terkadang lebih karena hampir sebagian besar pekerjaan yang saya lakukan
berkutat di depan layar monitor.
Tidak
jarang saya sering melakukan beragam aktivitas atau multitasking pada saat yang
bersamaan terkadang melakukan zoom sambil mengerjakan tugas sebagai operator, mencari
bahan ajar atau blog walking untuk mencari ide menulis. Aktivitas yang padat dilayar digital dan berada di ruang ber AC dengan waktu yang cukup lama membuat
mata kering yang dimulai dari tanda mata sepet, perih, lelah. Pada beberapa kasus CVS dapat menyebabkan sakit kepala, leher, pundak dan punggung.
Hal
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suprabowo, Salomo Hizkia
(2021) mengenai Hubungan Durasi Penggunaan Layar Digital Dengan Gangguan
Kesehatan Mata Computer Vision Syndrome Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Tarumanagara. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 165 jumlah
responden yang mengalami gangguan kesehatan mata Computer Vision Syndrome
adalah 138, dengan presentase 83,6%. Penelitian ini membuktikan durasi
penggunaan layar digital yang cukup lama dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
mata.
Solusi
yang sering saya lakukan ketika mata kering yang menyebabkan mata sepet, perih,
lelah #InstoDryEyes#MataKeringJanganSepelein saya
Tetesin INSTO DRY EYES yaitu salah satu varian obat tetes mata dari merek Insto
yang diformulasikan khusus untuk mengatasi gejala mata kering dan iritasi
ringan.Insto Dry Eyes adalah obat tetes mata steril yang berfungsi sebagai
pelumas mata atau "air mata buatan". Produk ini membantu meredakan
rasa tidak nyaman akibat kurangnya produksi air mata atau kualitas air mata
yang buruk.
Dua Dekade Melawan Radiasi Layar Komputer
Screen
time yang saya lakukan bukanlah setahun, dua tahun ini, akan tetapi sejak saya
memutuskan kuliah pada tahun 2001 dengan jurusan Teknik Informatika. Jurusan
yang linear dengan jurusan S2 yang saya tempuh. Ada kalimat yang menarik
perhatian saya ketika dosen mengatakan
Teknik
Informatika adalah jurusan yang bisa diselesaikan hanya dengan komputer tanpa
keluar rumah, karena kita bisa melakukan research, inovasi dan menjelajahi
pemograman dunia digital hanya dengan komputer.
Ada
benarnya pernyataan diatas salah satu kemudahan jurusan ini kita bisa melakukan
research lewat komputer akan tetapi dampak negatifnya terlalu lama menatap
layar monitor yang dapat menyebabkanComputer
Vision Syndrome (CVS). Pada tahun itu saya masih menggunakan Personal Computer
yang monitornya masih dalam bentuk tabung. Saya pernah mengerjakan tugas mata
kuliah pemograman seharian. Sejak pagi hingga menjelang magrib tanpa keluar rumah dan
hanya menikmati makanan yang ada di stok lemari kos. Itulah awal munculnya
Computer Vision Syndrome pada mata saya.
Sejak saat itu saya lebih berhati-hati dan waspada pada kesehatan mata dengan memberikan layar anti radiasi pada monitor, sering mengedipkan mata dan mengistirahakan
mata dengan memandang objek berwarna hijau terutama tumbuh-tumbuhan, makan makanan yang mengandung vitamin A seperti wortel, telur, bayam, ikan laut dan lainnya. Saat ini untuk antisipasi jika mengalami mata kering saya tetesin Insto dry eyes untuk mengurangi gejala Mata sepet, PErih, LElah.
Mengenal Lebih Dekat Sang Jendela Dunia, Anatomi dan Fungsi Mata
Mata
merupakan organ sensorik kompleks yang membuat kita dapat melihat. Mata
memiliki kemampuan menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal listrik lalu
diterjemahkan oleh otak sebagai gambar. Berikut ini 8 bagian penting dari mata yaitu:
Sklera yaitu Lapisan luar mata yang berwarna putih dan keras. Sklera memberikan perlindungan struktural bagi mata.
Kornea merupakan lapisan terluar mata yang transparan yang memiliki fungsi memfokuskan sebagian besar cahaya yang masuk ke mata. Ibarat jendela, kornea melindungi bagian dalam mata sekaligus berperan penting dalam ketajaman penglihatan.
Pupil
yaitu bukaan ditengah iris yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.
Pupil akan mengecil saat cahaya terang dan melebar saat cahaya redup, layaknya
diafragma pada kamera.
Iris
yaitu bagian yang berwarna pada mata yang mengelilingi pupil. Iris berfungsi
mengontrol ukuran pupil melalui kontraksi dan relaksasi otot-ototnya. Warna
iris ditentukan oleh pigmen melanin.
Lensa
yaitu bagian yang transparan di belakang iris dan pupil. Lensa berfungsi
memfokuskan cahaya lebih lanjut ke retina. Kemampuan lensa untuk mengubah
bentuk (akomodasi) memungkinkan kita melihat objek dengan jelas pada berbagai
jarak.
Otot siliaris terdapat di bagian tengah lapisan vaskular yang berfungsi untuk mengatur ketebalan lensa, untuk meilhat benda pada jarak yang berbeda.
Retina
merupakan lapisan tipis di bagian belakang mata yang mengandung jutaan sel
fotoreseptor, yaitu sel batang (rods) dan sel kerucut (cones). Sel batang
bertanggung jawab untuk penglihatan dalam kondisi cahaya redup dan penglihatan
tepi, sementara sel kerucut bertanggung jawab untuk penglihatan warna dan
ketajaman penglihatan dalam kondisi cahaya terang.
Saraf
Optik merupakan serat saraf yang menghubungkan retina ke otak. Saraf optik
mengirimkan sinyal listrik dari fotoreseptor ke otak, di mana sinyal-sinyal ini
diinterpretasikan menjadi gambar yang kita lihat.
Masalah Mata Umum yang Perlu Diwaspadai
Masalah
mata yang umum terjadi seperti mata merah, mata gatal, penglihatan kabur, mata
berair, nyeri mata, mata lelah dan mata kering terjadi disebabkan dari berbagai
faktor seperti iritasi, alergi, infeksi, cidera, aktivitas visual yang terlalu
intens seperti menatap layar laptop atau gawai dengan durasi yang sangat
panjang.
Mengapa Mata Bisa Terasa Kering? Yuk Kenali Penyebabnya!
Mata
kering adalah kondisi umum yang terjadi ketika mata tidak menghasilkan cukup
air mata atau air mata yang dihasilkan menguap terlalu cepat. Beberapa faktor
dapat menjadi penyebab mata kering, di antaranya yaitu:
Lingkungan
dapat mejadi penyebab mata kering karena kondisi udara yang berubah-ubahkering, berangin, atau berasap yang dapat
mempercepat penguapan air mata. Selain itu penggunaan AC atau pemanas ruangan yang berlebihan dapat mengurangi kelembaban udara.
Faktor
berikutnya yaitu menatap layar laptop, gawai atau membaca buku dengan durasi yang lama. Menatap
layar atau membaca dalam waktu lama seringkali menyebabkan kita jarang berkedip.
Berkedip penting untuk menyebarkan air mata secara merata di permukaan mata.
Seringkali kita tidak menyadari bahwa usia ternyata
mempengaruhi produksi air mata. Semakin bertambahnya umur, kemampuan mata
kita untuk menghasilkan air mata cenderung menurun. Ini adalah hal yang
wajar dan bagian dari proses penuaan alami tubuh. Penurunan ini bisa
menyebabkan mata terasa lebih kering atau tidak senyaman dulu.
Kondisi
kesehatan, beberapa penyakit autoimun seperti lupus, dan
rheumatoid arthritis dapat menyebabkan mata kering. Diabetes dan masalah tiroid
juga dapat berkontribusi.
Beberapa
jenis obat-obatan seperti antihistamin, dekongestan, pil KB, dan antidepresan
dapat mengurangi produksi air mata.
Gaya
boleh , waspada harus penyebab mata kering lainnya yaitu penggunaan lensa
kontak karena dapat menyerap kelembaban dari mata dan mengganggu lapisan air
mata.
Operasi
mata, seperti LASIK, dapat menyebabkan mata kering sementara atau permanen.
Selain itu kekurangan vitamin A dapat mengganggu produksi air mata.
Cara Mengatasi Mata Kering Secara Efektif Tanpa Harus ke Dokter
Ada beberapa cara dalam mengatasi mata kering tanpa harus kedokter terutama jika gejalanya ringan. Pertama yaitu menggunakan air mata buatan. Saya menggunakan Insto Dry Eyes yaitu merek obat tetes mata yang populer digunakan untuk mengatasi
gejala mata kering dan iritasi ringan. Kandungan utama dalam Insto biasanya
adalah hydroxypropyl methylcellulose atau polyvinyl alcohol, yang berfungsi
sebagai pelumas untuk membantu melembabkan dan melindungi permukaan mata.
Kedua kompres mata dengan air hangat untuk membantu melancarkan kelenjar minyak di kelompak mata. ketiga mengistirahatkan mata, keempat lakukan pijatan lembut di sekitar mata dapat melancarkan aliran darah dan meredakan ketegangan dan mengkonsumsi makanan bernutrisi yang mengandung vitaman A dan vitami E.
Cara Insto Membantu Mengatasi Mata Kering
Memberikan pelumasan dengan menetes insto ke mata dapat menambah kelembaban pada permukaan
mata, mengurangi rasa kering, perih, dan berpasir.
Beberapa
kandungan insto yang ditetes ke mata dapat membantu menstabilkan lapisan air
mata alami, mencegah penguapan yang terlalu cepat dan juga dapat membantu
meredakan iritasi ringan akibat debu, asap, atau penggunaan lensa kontak
Cara Menggunakan Insto (ikuti sesuai anjuran dokter)
Cuci
tangan hingga bersih.
Dongakkan
kepala ke belakang.
Tarik
kelopak mata bawah sedikit ke bawah untuk membentuk kantung.
Teteskan
1-2 tetes Insto ke dalam kantung kelopak mata bawah.
Tutup
mata perlahan selama beberapa detik dan jangan berkedip terlalu sering.
Tekan
lembut sudut dalam mata dekat hidung selama beberapa detik untuk membantu
penyebaran cairan.
Ulangi
pada mata yang lain jika diperlukan.
Insto Dry Eyes Mengatasi Mata Sepele (SEpet, PErih, LElah )
Mata
adalah aset berharga yang memungkinkan kita menikmati keindahan dunia. Menjaga
kesehatan mata dengan istirahat yang cukup, menghindari paparan iritan, dan
menggunakan pelindung mata saat diperlukan adalah langkah penting. Jika
mengalami masalah mata kering, jangan ragu untuk menggunakan Insto Dry Eyes
sebagai solusi awal sebelum ke dokter, jika kondisi belum membaik bisa
berkonsultasi dengan profesional kesehatan mata untuk mendapatkan penanganan
yang tepat.
Insto
bekerja mengatasi mata kering terutama dengan memberikan efek pelumasan dan
membantu menstabilkan lapisan air mata alami pada permukaan mata. Kandungan
utama dalam Insto, seperti hydroxypropyl methylcellulose atau polyvinyl
alcohol, adalah polimer larut air yang memiliki sifat viskoelastis. Ketika
diteteskan ke mata, larutan ini menyebar di permukaan kornea dan konjungtiva,
membentuk lapisan pelindung yang mirip dengan air mata alami. Lapisan ini
mengurangi gesekan antara kelopak mata dan permukaan mata saat berkedip,
sehingga meredakan rasa tidak nyaman seperti sepet,perih, ataupun lelah.
Salah
satu hal yang sangat saya takuti adalah masalah kesehatan mata. Profesi yang
saya Jalani saat ini memaksa saya screen time yang sangat panjang lebih
dari 9 jam sehari yang memicu Computer Vision Syndrome (CVS) atau Digital
Eye Strain (DES), seperti mata kering, perih, dan lelah, suatu kondisi yang
sering saya alami. Menyikapi pentingnya kesehatan mata sebagai aset berharga,
penggunaan Insto Dry Eyes menjadi solusi yang tempat bagi saya untuk meredakan mata sepet, perih,
lelah dan kering.
Disamping
tindakan pencegahan dengan sering berkedip, memandang objek hijau, konsumi makanan yang mengandung vitamin A. Pada
akhirnya, di era digital ini, sangat penting untuk menyeimbangkan tuntutan
pekerjaan dengan disiplin menjaga kesehatan mata sebagai investasi jangka
panjang agar tetap produktif.
Poudel, S. (2018) ‘Research Report About Effect of Display Gadgets on Eyesight Quality (Computer Vision Syndrome) of M.Sc.(CSIT) Students In Tribhuvan University’, International Journal of Scientific and Engineering Research, 9, pp. 22–32. doi: 10.14299/ijser.2018.99.
Definisi: Proses menghidupkan komputer
dari keadaan mati total (tidak ada aliran listrik sama sekali). Ini
biasanya dilakukan dengan menekan tombol power pada unit komputer.
Proses:
Ketika tombol power ditekan, aliran listrik
mulai mengalir ke komponen-komputer.
BIOS (Basic Input/Output System) atau UEFI
(Unified Extensible Firmware Interface) mulai aktif.
BIOS/UEFI melakukan POST (Power-On Self-Test)
untuk memeriksa fungsionalitas perangkat keras seperti CPU, memori, kartu
grafis, dan perangkat penyimpanan.
BIOS/UEFI mencari dan memuat sistem operasi dari
perangkat penyimpanan (biasanya hard disk atau SSD).
Sistem operasi mengambil alih dan melanjutkan
proses booting hingga komputer siap digunakan.
Kapan Dilakukan:
Saat pertama kali menghidupkan komputer.
Ketika sistem mengalami masalah serius atau hang
dan tidak merespons perintah restart biasa.
Setelah melakukan perubahan perangkat keras yang
signifikan.
Karakteristik:
Membutuhkan waktu yang lebih lama karena sistem
harus melakukan inisialisasi perangkat keras dan menjalankan POST.
Memastikan semua komponen perangkat keras diuji
dan diinisialisasi dari awal.
Membersihkan memori (RAM) secara menyeluruh
karena tidak ada daya yang tersisa sebelumnya.
Warm Booting
(atau Soft Booting)
Definisi: Proses menghidupkan ulang
komputer yang sudah dalam keadaan menyala dan memiliki aliran listrik. Ini
biasanya dilakukan melalui perintah restart dari sistem operasi
atau dengan menekan tombol reset pada unit komputer (jika ada).
Proses:
Sistem operasi menerima perintah restart.
Sistem operasi menutup semua aplikasi dan
layanan yang sedang berjalan.
Sistem operasi melakukan unmount pada file
system.
Komputer melakukan reboot dan BIOS/UEFI
memulai proses booting lebih cepat karena beberapa inisialisasi perangkat
keras mungkin dilewati.
Sistem operasi dimuat kembali.
Kapan Dilakukan:
Setelah menginstal perangkat lunak atau
pembaruan sistem yang memerlukan restart.
Ketika aplikasi mengalami masalah atau tidak
responsif.
Untuk menyegarkan sistem tanpa mematikan daya
sepenuhnya.
Karakteristik:
Lebih cepat daripada cold booting karena
tidak semua perangkat keras diinisialisasi ulang dan POST mungkin
dilewati.
Mempertahankan status daya pada perangkat keras.
Mungkin tidak menyelesaikan masalah mendasar
yang memerlukan pembersihan daya penuh (cold boot).
Perbedaan
Utama:
Perbedaan
mendasar antara keduanya terletak pada kondisi awal komputer dan cakupan proses
booting. Cold booting dimulai dari keadaan mati total dan
melibatkan inisialisasi penuh perangkat keras, sedangkan warm booting
dimulai dari keadaan hidup dan melakukan restart sistem operasi dengan
inisialisasi perangkat keras yang lebih terbatas.
ada banyak
faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada komputer. Secara garis besar,
penyebab kerusakan komputer dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu kerusakan perangkat
keras (hardware) dan kerusakan perangkat lunak (software). Berikut
penjelasannya lebih rinci:
Kerusakan
Perangkat Keras (Hardware):
Kerusakan
pada komponen fisik komputer bisa disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya:
Panas Berlebih (Overheating): Ini
adalah salah satu penyebab paling umum. Debu yang menumpuk pada kipas
pendingin dan heatsink dapat menghambat sirkulasi udara, menyebabkan
komponen seperti CPU, GPU, dan motherboard menjadi terlalu panas dan
akhirnya rusak. Penggunaan komputer dalam waktu lama tanpa istirahat juga
dapat memicu overheating.
Kerusakan Fisik:
Benturan, terjatuh, atau tekanan fisik pada komputer dapat merusak
komponen internal seperti hard disk, layar, motherboard, atau konektor.
Masalah Kelistrikan:
Lonjakan atau penurunan tegangan listrik yang tidak stabil dapat merusak
power supply, motherboard, dan komponen lainnya. Penggunaan perangkat
tanpa pelindung lonjakan listrik (surge protector) meningkatkan risiko
ini.
Usia dan Keausan: Seperti
perangkat elektronik lainnya, komponen komputer memiliki masa pakai.
Seiring waktu, komponen seperti hard disk (terutama yang mekanik),
kapasitor pada motherboard, dan kipas pendingin dapat mengalami keausan
dan akhirnya gagal berfungsi.
Debu dan Kotoran:
Penumpukan debu di dalam komputer tidak hanya menyebabkan overheating
tetapi juga dapat menyebabkan korsleting pada komponen elektronik.
Kualitas Komponen:
Penggunaan komponen berkualitas rendah atau cacat produksi dapat menjadi
penyebab kerusakan dini.
Korosi: Kelembaban atau cairan yang
masuk ke dalam komputer dapat menyebabkan korosi pada komponen elektronik,
yang dapat mengganggu fungsi atau bahkan merusaknya secara permanen.
Kerusakan Konektor dan Port: Sering
mencolok dan mencabut perangkat dari port USB, HDMI, atau audio secara
kasar dapat merusak konektor atau port itu sendiri.
Kerusakan
Perangkat Lunak (Software):
Masalah pada
perangkat lunak juga dapat menyebabkan komputer tidak berfungsi dengan baik
atau bahkan tampak rusak. Beberapa penyebabnya meliputi:
Serangan Virus dan Malware: Virus,
worm, trojan, spyware, dan jenis malware lainnya dapat merusak file
sistem, menghapus data, mengganggu kinerja, bahkan mengambil alih kontrol
komputer.
Kerusakan Sistem Operasi: File
sistem operasi yang korup atau hilang akibat virus, kesalahan instalasi,
atau pemadaman listrik tiba-tiba dapat menyebabkan komputer gagal booting,
sering crash, atau berfungsi tidak stabil.
Konflik Perangkat Lunak:
Instalasi beberapa perangkat lunak yang tidak kompatibel satu sama lain
dapat menyebabkan konflik sistem, yang berujung pada hang, crash,
atau fungsi yang tidak normal.
Driver yang Usang atau Tidak Kompatibel: Driver
yang tidak diperbarui atau tidak sesuai dengan sistem operasi dan
perangkat keras dapat menyebabkan masalah kinerja, kegagalan fungsi
perangkat keras, atau blue screen of death (BSOD).
Kesalahan Konfigurasi:
Pengaturan sistem atau aplikasi yang salah dapat menyebabkan berbagai
masalah, mulai dari kinerja lambat hingga kegagalan fungsi tertentu.
File yang Rusak (Corrupted Files): File
aplikasi atau sistem yang rusak akibat berbagai alasan (misalnya, proses
penyimpanan yang terganggu) dapat menyebabkan program tidak berjalan
dengan baik atau sistem menjadi tidak stabil.
Ruang Penyimpanan Penuh: Hard
disk atau SSD yang hampir penuh dapat memperlambat kinerja sistem secara
signifikan dan bahkan menyebabkan masalah stabilitas.
Memahami
berbagai penyebab kerusakan ini penting agar kita dapat mengambil
langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti membersihkan komputer secara
teratur, menggunakan pelindung lonjakan listrik, menginstal perangkat lunak
antivirus, dan memperbarui driver secara berkala. Jika terjadi kerusakan,
pemahaman ini juga dapat membantu dalam mendiagnosis masalah dengan lebih
efektif.
Dalam
berbagai kesempatan, seperti pelatihan, seminar, atau acara penghargaan,
seringkali kita perlu membuat sertifikat dalam jumlah banyak. Proses pembuatan
satu per satu tentu akan memakan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Kabar
baiknya, Microsoft Word memiliki fitur andalan bernama Mail Merge yang
memungkinkan kita membuat sertifikat massal dengan mudah dan efisien. Bagaimana
caranya? Mari kita simak langkah-langkahnya!
1. Siapkan
Desain Sertifikat Anda di Microsoft Word
Langkah
pertama adalah membuat desain sertifikat yang Anda inginkan di Microsoft Word.
Anda bisa menambahkan logo, ornamen, garis tepi, dan elemen desain lainnya
sesuai kebutuhan. Sisakan ruang kosong untuk informasi penting yang akan
berbeda di setiap sertifikat, seperti nama penerima, jenis pelatihan, tanggal,
dan nomor sertifikat.
2. Siapkan
Daftar Penerima Sertifikat dalam Bentuk Data Source
Informasi
yang berbeda untuk setiap sertifikat perlu Anda siapkan dalam sebuah file data
source. Beberapa format file yang didukung oleh Mail Merge antara lain:
Microsoft Excel (.xlsx): Ini
adalah format yang paling umum dan direkomendasikan. Buatlah tabel dengan
kolom-kolom yang sesuai dengan informasi yang ingin Anda cantumkan di
sertifikat (misalnya: Nama, Jenis Pelatihan, Tanggal, Nomor Sertifikat).
Pastikan baris pertama berisi nama-nama kolom sebagai header.
Microsoft Access (.accdb atau .mdb): Jika
Anda memiliki database penerima sertifikat di Access, Anda bisa langsung
menggunakannya.
Daftar Kontak Outlook: Jika
informasi penerima tersimpan di daftar kontak Outlook, Anda juga bisa
memanfaatkannya.
File Teks Delimited (.txt atau .csv): File
teks dengan pemisah tertentu (misalnya koma atau tab) juga bisa digunakan.
3. Hubungkan
Dokumen Sertifikat dengan Data Source
Setelah
desain sertifikat dan data source siap, langkah selanjutnya adalah
menghubungkannya melalui fitur Mail Merge:
Buka dokumen desain sertifikat Anda di Microsoft
Word.
Pilih tab Mailings di ribbon menu.
Pada grup Start Mail Merge, klik Start
Mail Merge dan pilih Letters. Meskipun kita membuat sertifikat,
opsi ini tetap tepat.
Pada grup Start Mail Merge, klik Select
Recipients dan pilih salah satu opsi berikut:
Use an Existing List...: Pilih
opsi ini jika Anda sudah memiliki file data source (Excel, Access, atau
teks). Cari dan pilih file Anda, lalu pilih sheet yang berisi data (jika
menggunakan Excel).
Type a New List...: Pilih
opsi ini jika Anda belum memiliki data source dan ingin membuatnya
langsung di Word. Namun, untuk pembuatan sertifikat massal, membuat
daftar di Excel terlebih dahulu lebih disarankan.
Choose from Outlook Contacts...: Pilih
opsi ini jika Anda ingin menggunakan daftar kontak Outlook.
4. Sisipkan
Field Data ke dalam Desain Sertifikat
Setelah
terhubung dengan data source, Anda perlu menyisipkan field data (nama-nama
kolom dari data source) ke dalam desain sertifikat di tempat yang sesuai:
Tempatkan kursor di area desain sertifikat di
mana Anda ingin informasi dari data source muncul (misalnya, di tempat
nama penerima).
Pada tab Mailings, di grup Write &
Insert Fields, klik Insert Merge Field.
Pilih nama kolom yang sesuai dari daftar yang
muncul (misalnya, "Nama"). Field akan muncul di dokumen Anda
dalam format <<Nama>>.
Ulangi langkah ini untuk semua informasi lain
yang ingin Anda masukkan dari data source (Jenis Pelatihan, Tanggal, Nomor
Sertifikat, dll.).
5. Pratinjau
Hasil Mail Merge
Sebelum
mencetak atau menyimpan, sangat penting untuk melihat pratinjau hasil Mail
Merge untuk memastikan semuanya terlihat benar:
Pada tab Mailings, di grup Preview
Results, klik Preview Results.
Word akan menampilkan data dari baris pertama
data source Anda di dalam desain sertifikat.
Gunakan tombol panah di grup Preview Results
untuk melihat pratinjau sertifikat untuk penerima lainnya.
Periksa apakah semua informasi terisi dengan
benar dan formatnya sesuai. Jika ada yang tidak sesuai, kembali ke langkah
sebelumnya untuk melakukan perbaikan.
6. Selesaikan
dan Gabungkan (Finish & Merge)
Setelah yakin
pratinjau sudah benar, Anda siap untuk menyelesaikan dan menggabungkan data
dengan desain sertifikat:
Pada tab Mailings, di grup Finish,
klik Finish & Merge.
Anda akan melihat beberapa opsi:
Edit Individual Documents...: Opsi
ini akan membuat dokumen Word baru yang berisi semua sertifikat secara
terpisah. Anda bisa melakukan penyesuaian lebih lanjut pada setiap
sertifikat jika diperlukan sebelum mencetak atau menyimpan.
Print Documents...: Opsi
ini akan langsung mengirimkan semua sertifikat untuk dicetak. Pastikan
printer Anda sudah siap dan kertas sertifikat sudah terpasang.
Send Email Messages...: Opsi
ini memungkinkan Anda mengirimkan sertifikat sebagai email (jika data
source Anda memiliki alamat email).
Keuntungan
Menggunakan Mail Merge untuk Sertifikat Massal:
Hemat Waktu dan Tenaga: Anda
hanya perlu membuat desain sertifikat satu kali dan menghubungkannya
dengan daftar penerima.
Konsistensi: Semua sertifikat akan
memiliki format dan desain yang sama, menjaga profesionalisme.
Personalisasi: Setiap sertifikat akan
memiliki informasi yang unik untuk setiap penerima.
Mengurangi Kesalahan: Risiko
kesalahan penulisan nama atau informasi lainnya akan jauh lebih kecil
dibandingkan mengetik satu per satu.
Dengan
mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat dengan mudah membuat sertifikat
massal yang profesional dan personal menggunakan fitur Mail Merge di Microsoft
Word. Selamat mencoba!