Definisi: Proses menghidupkan komputer
dari keadaan mati total (tidak ada aliran listrik sama sekali). Ini
biasanya dilakukan dengan menekan tombol power pada unit komputer.
Proses:
Ketika tombol power ditekan, aliran listrik
mulai mengalir ke komponen-komputer.
BIOS (Basic Input/Output System) atau UEFI
(Unified Extensible Firmware Interface) mulai aktif.
BIOS/UEFI melakukan POST (Power-On Self-Test)
untuk memeriksa fungsionalitas perangkat keras seperti CPU, memori, kartu
grafis, dan perangkat penyimpanan.
BIOS/UEFI mencari dan memuat sistem operasi dari
perangkat penyimpanan (biasanya hard disk atau SSD).
Sistem operasi mengambil alih dan melanjutkan
proses booting hingga komputer siap digunakan.
Kapan Dilakukan:
Saat pertama kali menghidupkan komputer.
Ketika sistem mengalami masalah serius atau hang
dan tidak merespons perintah restart biasa.
Setelah melakukan perubahan perangkat keras yang
signifikan.
Karakteristik:
Membutuhkan waktu yang lebih lama karena sistem
harus melakukan inisialisasi perangkat keras dan menjalankan POST.
Memastikan semua komponen perangkat keras diuji
dan diinisialisasi dari awal.
Membersihkan memori (RAM) secara menyeluruh
karena tidak ada daya yang tersisa sebelumnya.
Warm Booting
(atau Soft Booting)
Definisi: Proses menghidupkan ulang
komputer yang sudah dalam keadaan menyala dan memiliki aliran listrik. Ini
biasanya dilakukan melalui perintah restart dari sistem operasi
atau dengan menekan tombol reset pada unit komputer (jika ada).
Proses:
Sistem operasi menerima perintah restart.
Sistem operasi menutup semua aplikasi dan
layanan yang sedang berjalan.
Sistem operasi melakukan unmount pada file
system.
Komputer melakukan reboot dan BIOS/UEFI
memulai proses booting lebih cepat karena beberapa inisialisasi perangkat
keras mungkin dilewati.
Sistem operasi dimuat kembali.
Kapan Dilakukan:
Setelah menginstal perangkat lunak atau
pembaruan sistem yang memerlukan restart.
Ketika aplikasi mengalami masalah atau tidak
responsif.
Untuk menyegarkan sistem tanpa mematikan daya
sepenuhnya.
Karakteristik:
Lebih cepat daripada cold booting karena
tidak semua perangkat keras diinisialisasi ulang dan POST mungkin
dilewati.
Mempertahankan status daya pada perangkat keras.
Mungkin tidak menyelesaikan masalah mendasar
yang memerlukan pembersihan daya penuh (cold boot).
Perbedaan
Utama:
Perbedaan
mendasar antara keduanya terletak pada kondisi awal komputer dan cakupan proses
booting. Cold booting dimulai dari keadaan mati total dan
melibatkan inisialisasi penuh perangkat keras, sedangkan warm booting
dimulai dari keadaan hidup dan melakukan restart sistem operasi dengan
inisialisasi perangkat keras yang lebih terbatas.
ada banyak
faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada komputer. Secara garis besar,
penyebab kerusakan komputer dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu kerusakan perangkat
keras (hardware) dan kerusakan perangkat lunak (software). Berikut
penjelasannya lebih rinci:
Kerusakan
Perangkat Keras (Hardware):
Kerusakan
pada komponen fisik komputer bisa disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya:
Panas Berlebih (Overheating): Ini
adalah salah satu penyebab paling umum. Debu yang menumpuk pada kipas
pendingin dan heatsink dapat menghambat sirkulasi udara, menyebabkan
komponen seperti CPU, GPU, dan motherboard menjadi terlalu panas dan
akhirnya rusak. Penggunaan komputer dalam waktu lama tanpa istirahat juga
dapat memicu overheating.
Kerusakan Fisik:
Benturan, terjatuh, atau tekanan fisik pada komputer dapat merusak
komponen internal seperti hard disk, layar, motherboard, atau konektor.
Masalah Kelistrikan:
Lonjakan atau penurunan tegangan listrik yang tidak stabil dapat merusak
power supply, motherboard, dan komponen lainnya. Penggunaan perangkat
tanpa pelindung lonjakan listrik (surge protector) meningkatkan risiko
ini.
Usia dan Keausan: Seperti
perangkat elektronik lainnya, komponen komputer memiliki masa pakai.
Seiring waktu, komponen seperti hard disk (terutama yang mekanik),
kapasitor pada motherboard, dan kipas pendingin dapat mengalami keausan
dan akhirnya gagal berfungsi.
Debu dan Kotoran:
Penumpukan debu di dalam komputer tidak hanya menyebabkan overheating
tetapi juga dapat menyebabkan korsleting pada komponen elektronik.
Kualitas Komponen:
Penggunaan komponen berkualitas rendah atau cacat produksi dapat menjadi
penyebab kerusakan dini.
Korosi: Kelembaban atau cairan yang
masuk ke dalam komputer dapat menyebabkan korosi pada komponen elektronik,
yang dapat mengganggu fungsi atau bahkan merusaknya secara permanen.
Kerusakan Konektor dan Port: Sering
mencolok dan mencabut perangkat dari port USB, HDMI, atau audio secara
kasar dapat merusak konektor atau port itu sendiri.
Kerusakan
Perangkat Lunak (Software):
Masalah pada
perangkat lunak juga dapat menyebabkan komputer tidak berfungsi dengan baik
atau bahkan tampak rusak. Beberapa penyebabnya meliputi:
Serangan Virus dan Malware: Virus,
worm, trojan, spyware, dan jenis malware lainnya dapat merusak file
sistem, menghapus data, mengganggu kinerja, bahkan mengambil alih kontrol
komputer.
Kerusakan Sistem Operasi: File
sistem operasi yang korup atau hilang akibat virus, kesalahan instalasi,
atau pemadaman listrik tiba-tiba dapat menyebabkan komputer gagal booting,
sering crash, atau berfungsi tidak stabil.
Konflik Perangkat Lunak:
Instalasi beberapa perangkat lunak yang tidak kompatibel satu sama lain
dapat menyebabkan konflik sistem, yang berujung pada hang, crash,
atau fungsi yang tidak normal.
Driver yang Usang atau Tidak Kompatibel: Driver
yang tidak diperbarui atau tidak sesuai dengan sistem operasi dan
perangkat keras dapat menyebabkan masalah kinerja, kegagalan fungsi
perangkat keras, atau blue screen of death (BSOD).
Kesalahan Konfigurasi:
Pengaturan sistem atau aplikasi yang salah dapat menyebabkan berbagai
masalah, mulai dari kinerja lambat hingga kegagalan fungsi tertentu.
File yang Rusak (Corrupted Files): File
aplikasi atau sistem yang rusak akibat berbagai alasan (misalnya, proses
penyimpanan yang terganggu) dapat menyebabkan program tidak berjalan
dengan baik atau sistem menjadi tidak stabil.
Ruang Penyimpanan Penuh: Hard
disk atau SSD yang hampir penuh dapat memperlambat kinerja sistem secara
signifikan dan bahkan menyebabkan masalah stabilitas.
Memahami
berbagai penyebab kerusakan ini penting agar kita dapat mengambil
langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti membersihkan komputer secara
teratur, menggunakan pelindung lonjakan listrik, menginstal perangkat lunak
antivirus, dan memperbarui driver secara berkala. Jika terjadi kerusakan,
pemahaman ini juga dapat membantu dalam mendiagnosis masalah dengan lebih
efektif.
Dalam
berbagai kesempatan, seperti pelatihan, seminar, atau acara penghargaan,
seringkali kita perlu membuat sertifikat dalam jumlah banyak. Proses pembuatan
satu per satu tentu akan memakan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Kabar
baiknya, Microsoft Word memiliki fitur andalan bernama Mail Merge yang
memungkinkan kita membuat sertifikat massal dengan mudah dan efisien. Bagaimana
caranya? Mari kita simak langkah-langkahnya!
1. Siapkan
Desain Sertifikat Anda di Microsoft Word
Langkah
pertama adalah membuat desain sertifikat yang Anda inginkan di Microsoft Word.
Anda bisa menambahkan logo, ornamen, garis tepi, dan elemen desain lainnya
sesuai kebutuhan. Sisakan ruang kosong untuk informasi penting yang akan
berbeda di setiap sertifikat, seperti nama penerima, jenis pelatihan, tanggal,
dan nomor sertifikat.
2. Siapkan
Daftar Penerima Sertifikat dalam Bentuk Data Source
Informasi
yang berbeda untuk setiap sertifikat perlu Anda siapkan dalam sebuah file data
source. Beberapa format file yang didukung oleh Mail Merge antara lain:
Microsoft Excel (.xlsx): Ini
adalah format yang paling umum dan direkomendasikan. Buatlah tabel dengan
kolom-kolom yang sesuai dengan informasi yang ingin Anda cantumkan di
sertifikat (misalnya: Nama, Jenis Pelatihan, Tanggal, Nomor Sertifikat).
Pastikan baris pertama berisi nama-nama kolom sebagai header.
Microsoft Access (.accdb atau .mdb): Jika
Anda memiliki database penerima sertifikat di Access, Anda bisa langsung
menggunakannya.
Daftar Kontak Outlook: Jika
informasi penerima tersimpan di daftar kontak Outlook, Anda juga bisa
memanfaatkannya.
File Teks Delimited (.txt atau .csv): File
teks dengan pemisah tertentu (misalnya koma atau tab) juga bisa digunakan.
3. Hubungkan
Dokumen Sertifikat dengan Data Source
Setelah
desain sertifikat dan data source siap, langkah selanjutnya adalah
menghubungkannya melalui fitur Mail Merge:
Buka dokumen desain sertifikat Anda di Microsoft
Word.
Pilih tab Mailings di ribbon menu.
Pada grup Start Mail Merge, klik Start
Mail Merge dan pilih Letters. Meskipun kita membuat sertifikat,
opsi ini tetap tepat.
Pada grup Start Mail Merge, klik Select
Recipients dan pilih salah satu opsi berikut:
Use an Existing List...: Pilih
opsi ini jika Anda sudah memiliki file data source (Excel, Access, atau
teks). Cari dan pilih file Anda, lalu pilih sheet yang berisi data (jika
menggunakan Excel).
Type a New List...: Pilih
opsi ini jika Anda belum memiliki data source dan ingin membuatnya
langsung di Word. Namun, untuk pembuatan sertifikat massal, membuat
daftar di Excel terlebih dahulu lebih disarankan.
Choose from Outlook Contacts...: Pilih
opsi ini jika Anda ingin menggunakan daftar kontak Outlook.
4. Sisipkan
Field Data ke dalam Desain Sertifikat
Setelah
terhubung dengan data source, Anda perlu menyisipkan field data (nama-nama
kolom dari data source) ke dalam desain sertifikat di tempat yang sesuai:
Tempatkan kursor di area desain sertifikat di
mana Anda ingin informasi dari data source muncul (misalnya, di tempat
nama penerima).
Pada tab Mailings, di grup Write &
Insert Fields, klik Insert Merge Field.
Pilih nama kolom yang sesuai dari daftar yang
muncul (misalnya, "Nama"). Field akan muncul di dokumen Anda
dalam format <<Nama>>.
Ulangi langkah ini untuk semua informasi lain
yang ingin Anda masukkan dari data source (Jenis Pelatihan, Tanggal, Nomor
Sertifikat, dll.).
5. Pratinjau
Hasil Mail Merge
Sebelum
mencetak atau menyimpan, sangat penting untuk melihat pratinjau hasil Mail
Merge untuk memastikan semuanya terlihat benar:
Pada tab Mailings, di grup Preview
Results, klik Preview Results.
Word akan menampilkan data dari baris pertama
data source Anda di dalam desain sertifikat.
Gunakan tombol panah di grup Preview Results
untuk melihat pratinjau sertifikat untuk penerima lainnya.
Periksa apakah semua informasi terisi dengan
benar dan formatnya sesuai. Jika ada yang tidak sesuai, kembali ke langkah
sebelumnya untuk melakukan perbaikan.
6. Selesaikan
dan Gabungkan (Finish & Merge)
Setelah yakin
pratinjau sudah benar, Anda siap untuk menyelesaikan dan menggabungkan data
dengan desain sertifikat:
Pada tab Mailings, di grup Finish,
klik Finish & Merge.
Anda akan melihat beberapa opsi:
Edit Individual Documents...: Opsi
ini akan membuat dokumen Word baru yang berisi semua sertifikat secara
terpisah. Anda bisa melakukan penyesuaian lebih lanjut pada setiap
sertifikat jika diperlukan sebelum mencetak atau menyimpan.
Print Documents...: Opsi
ini akan langsung mengirimkan semua sertifikat untuk dicetak. Pastikan
printer Anda sudah siap dan kertas sertifikat sudah terpasang.
Send Email Messages...: Opsi
ini memungkinkan Anda mengirimkan sertifikat sebagai email (jika data
source Anda memiliki alamat email).
Keuntungan
Menggunakan Mail Merge untuk Sertifikat Massal:
Hemat Waktu dan Tenaga: Anda
hanya perlu membuat desain sertifikat satu kali dan menghubungkannya
dengan daftar penerima.
Konsistensi: Semua sertifikat akan
memiliki format dan desain yang sama, menjaga profesionalisme.
Personalisasi: Setiap sertifikat akan
memiliki informasi yang unik untuk setiap penerima.
Mengurangi Kesalahan: Risiko
kesalahan penulisan nama atau informasi lainnya akan jauh lebih kecil
dibandingkan mengetik satu per satu.
Dengan
mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat dengan mudah membuat sertifikat
massal yang profesional dan personal menggunakan fitur Mail Merge di Microsoft
Word. Selamat mencoba!
Essay
yang ditulis Bill Gates tahun 1996,
mencuri perhatian saya. Pernyataan yang melegenda dari pendiri Microsoft
Corporation berbunyi “Content is King“ memiliki arti Konten adalah Raja.
Ungkapan ini sangat sederhana namun visioner jauh melampaui zamannya. Kala itu, konten digital baru saja mulai merekah. Kini setelah hampir 3
dekade berlalu apa yang disampaikan oleh Bill Gates telah terbukti.
What is the meaning of Content?
Mengutip
dari Wikipedia konten adalah Informasi yang disajikan melalui berbagai saluran
media, baik digital maupun tradisional yang dikategorikan berdasarkan format
serta genrenya. Konten dapat diakses melalui berbagai platform digital dan
media elektronik, termasuk unggahan di media sosial seperti Facebook,
Instagram, dan YouTube. Informasi yang disajikan dalam beragam format dan
genre, baik melalui internet, televisi, maupun media fisik seperti CD audio
atau bahkan pertunjukan langsung.
Sedangkan
orang yang membuat konten disebut dengan Content Creator yaitu maestro
di balik layar berbagai jenis konten baik itu dalam bentuk visual, audio,
tekstual, hingga digital interaktif yang mereka distribusikan melalui
kanal-kanal digital populer seperti youtube dan media sosial (instagram,
tiktok, facebook, twitter) untuk membangun koneksi dengan audiens yang memiliki
ketertarikan serupa.
Gelombang Konten Kreator, Peluang Emas Bagi Guru di Era Digital
Riset Adobe yang berjudul
“Future of Creativity” menyatakan 1 dari 4 orang berprofesi
sebagai content creator. Ini menandakan pertumbuhan konten sangat
pesat, terutama konten digital yang dipicu pengguna internet dan media sosial
terus mengalami peningkatan yang signifikan. Mengutip dari Goodstats Youtube
merupakan platform yang banyak diakses di Indonesia dengan 143 juta pengguna
pada awal 2025.
Selain konten hiburan
konten edukasi seperti tutorial dan informasi juga semakin diminati. Salah
satunya konten kreator Vina Muliana yaitu seorang HRD BUMN yang bertransformasi menjadi
inspirasi karier. Vina piawai membagikan resep sukses menaklukan dunia
kerja mulai dari tips membuat CV yang memikat, jurus jitu wawancara dan
lainnya. Kepiawaiannya dalam berbagi ilmu menobatkannya terbaik dalam kategori
'Best of Learning & Education' di TikTok Indonesia Awards 2021.
Lebih membanggakan lagi, namanya tercatat dalam jajaran Forbes 30 Under
30 Asia dan Forbes Indonesia Digital Stars, menjadi bukti
nyata sukses sebagai kreator konten yang berkaitan dengan edukasi.
Salah satu video pembelajaran cikgurita yang berkaitan dengan materi coding
Konten Dalam Dunia Pendidikan
Jika
kita kaitkan dalam lingkup pendidikan konten sama dengan materi pembelajaran yaitu
salah satu komponen yang harus ada dalam proses belajar-mengajar. Menurut Syam,
dkk dalam buku yang berjudul Pengantar Ilmu Pendidikan menyebutkan materi
pendidikan merupakan bahan ajar yang diberikan guru kepada peserta didik yang dikemas
dalam kurikulum. Kurikulum merupakan pedoman dalam melaksanakan proses
belajar-mengajar.
Salah
satu tugas pokok guru adalah mengajar. Sebelum melaksanakan proses
belajar-mengajar guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dirancang melalui beberapa tahapan yang disesuaikan dengan kebijakan sekolah dan
kurikulum yang berlaku. Ada 3 tahapan yang perlu diperhatikan secara khusus
yaitu: menyusun materi atau konten, metodeserta media dan sumber belajar yang akan digunakan.
Untuk
menghasilkan materiyangmenarik, relefan sesuai dengan kebutuhan
siswa tentu saja diperlukan guru yang handal, kreatif dan inovatif. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merupakan salah satu insitusi terkemuka yang melahirkan
para pendidik handal dan professional. Kualitas pendidikan di UNY tak perlu
diragukan lagi. Dengan predikat Akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), dan satu-satunya Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK) di antara 20 universitas di Indonesia yang layak masuk ke
kelas dunia (Survei Ditjen Dikti tahun 2007). UNY membuktikan komitmennya dalam
menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan. Para mahasiswa
dididik oleh tenaga pengajar yang kompeten dan berdedikasi, dilengkapi dengan
fasilitas pembelajaran yang modern dan relevan yang sesuai dengan perkembangan
zaman.
Dokumentasi Digital Library, kompetisi shell eco dan robot oleh mahasiswa UNY (sumber:https://galeri.uny.ac.id/)
Guru Ngonten: Solusi Tantangan Pembelajaran Blended Learning dan Mendukung Deep Learning
Sebelum
pandemi saya tidak terlalu kreatif maupun berinovasi dalam memberikan materi
pembelajaran, cenderung masih menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran
yang saya berikan berjalan seperti biasanya. Saat itu saya tidak banyak
mengeksplore teknologi pembelajaran seperti aplikasi maupun media
belajar online. Akan tetapi seiring berjalannya
waktu karena terpaksa ketika pembelajaran diharuskan dari jarak jauh maka mau
tidak mau saya mulai memikirkan bagaimana cara memberikan materi kepada siswa
ketika Work From Home(WFH). Sejak itu saya mulai memanfaatkan
teknologi dalam pembelajaran semaksimal mungkin dengan mengaktifkan kembali
blog, ritapinang.my.id, catatangurumilenial dan cikgurita.com dan
membuat konten yang berkaitan dengan materi pembelajaran terkhusus Mapel
Informatika yang di-upload ke dalam channel youtube, cikgurita serta
aplikasi pendukung lainnya.
3 blog pribadi untuk sharing materi, tutorial dan lainnya
Tidak
berhenti disitu karena Mapel Informatika banyak memanfaatkan aplikasi dan tidak
semua siswa memiliki gaya belajar visual memahami materi hanya dari teks maka
saya juga membuat video pembelajaran yang saya upload ke
dalam channel youtube. Selain itu karena siswa kami sedikit yang
memiliki laptop dan belajar dari rumah hanya menggunakan
gawai, sehingga saya membuat video pembelajaran dalam dua versi.
Sebagai contoh ketika saya menjelaskan materi Cara Membuat Tabel Pada Microsoft Word saya buat dalam dua versi tutorial dengan menggunakan laptop dan tutorial
dengan gawai.
Materi membuat tabel pada microsoft word dengan menggunakan personal computer di chanel cikgurita
Materi membuat tabel pada microsoft word dengan menggunakan gawai di chanel cikgurita
Tanpa terasa
konten materi yang berkaitan transformasi teknologi dalam
pembelajaran yang saya buat dan saya posting di blog dan youtube
lambat laun menjadi banyak saya pun berinisiatif mengumpulkan tulisan tersebut
dan dijadikan buku dengan judul 25 Tutorial Tools Pembelajaran Daring
dan Luring. Buku ini terbit pada tahun 2020 di masa puncaknya pandemi
dengan tujuan pada saat itu saya ingin berbagi kepada rekan-rekan
guru maupun siswa mengenai 25 tutorial pemanfaatan aplikasi pembelajaran yang
user friendly yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran baik secara online maupun ofline.
Selain buku
25 Tutorial Tools Pembelajaran Daring dan Luring saya juga mengeluarkan
buku Knowledge Management Mengintegrasikan Digital Tools dalam Rencana
Pembelajaran kolaborasi bersama Prof. Richardus Eko Indrajit. Buku ini
membahas pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran seperti manajemen kelas online seperti
pemanfaatan google classroom, team office, blog dan
lainnya. Pemanfaatan teleconference (whatsapp, webex, google meet, zoom) serta
pemanfaatan quiz online (kahoot, whiteboard.fi) dan lainnya.
Karya solo dan duet buku 25 Tutorial Tools Pembelajaran Daring dan Luring dan Knowledge Management (dokpri)
Keunggulan
guru jika membuat konten pembelajaran yaitu ikut menyukseskan pembelajaran Deep
Learning karena guru akan menyesuaikan materi pembelajaran sesuai dengan tiga konsep pembelajaran dari Deep Learning yaitu: Pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan latar belakangnya (Mindful Learning). Pembelajaran yang melibatkan siswa belajar secara aktif dalam mengakses materi dan mempraktikkannya
dan menghubungkan dengan realita sehingga menjadikan pembelajaran bermakna (Meaningful
Learning) serta meningkatkan motivasi belajar siswa dengan penyampaian
materi yang menyenangkan (Joyful Learning).
Berkat Ngonten di Blog dan Youtube, Mengantarkanku Menjadi Guru Inspiratif Nasional
Pada
peringatan Hari Guru Nasional 2021 Kemendikbud ketika itu yang berganti nama
Kemendikdasmen saat ini mengadakan Penganugerahan Guru dan Tenaga Kependidikan
Inspiratif baik itu jenjang TK, SD, SMP dan SMA/SMK. Saya mendapatkan informasi
tersebut tujuh hari sebelum deadline. Awalnya saya ragu untuk mengikuti
penganugerahan tersebut karena saya merasa apakah materi yang saya buat dalam
blog dan youtube dapat menginspirasi banyak orang. Menjelang dua hari penutupan
saya memberanikan diri untuk mengikuti seleksi penganugerahan Guru Inspiratif
tersebut dengan judulLiterasi Blog dan
Tutorial Youtube Dalam Mengatasi Learning Loss. Tanpa disangka dari tema tersebut
saya terpilih menjadi salah satu guru insipiratif terbaik jenjang SMP.
Penganugerahan Guru Inspiratif HGN 2021 (dokpri)
Tidak
berhenti disitu dengan aktif diblog dan membuat konten video pembalajaran saya
pun mencoba keberuntungan dengan mengikuti kompetisi ibarat pepatah mengatakan “Sekali
mendayung dua, tiga pulau terlampaui” dan saya bersyukur mendapatkan kesempatan beberapa kali meraih kejuaraan dalam lomba blog dan sayembara video. Selain itu juga berkat ngonten ini membuka peluang saya belajar Computer Science CS50 Harvard University dalam meningkatkan Digital Skill bagi guru melalui beasiswa microcrendential LPDP tahun 2022. Ketika seleksi wawancara saya menyampaikan salah satu tindak lanjut saya setelah mengikuti kursus ini saya akan berbagi pengetahuan yang saya peroleh kepada rekan guru melalui diseminasi baik secara online maupun offline serta sharing melalui media youtube dan blog.
Dokumentasi Kegiatan CS50
Sejak
saat itu hingga kini saya masih tetap aktif membuat konten baik itu berupa
tulisan di blog dan video pembelajaran di youtube dengan tujuan dapat
memberikan manfaat tidak hanya siswa
yang saya ampu akan tetapi, bagi siswa-siswa lainnya ataupun masyarakat yang
sedang belajar dengan materi yang serupa.
Berbagi dan Mengajak Guru Untuk Menjadi Konten Kreator
Saya
tidak ingin sendiri dalam mengembangkan materi di blog dan youtube dan menjadi guru konten. Dari guru yang biasa saja, seiring berjalan waku saya ikut berbagi
sebagai narasumber untuk memberikan workshop yang berkaitan dengan guru ngonten.
Materi yang saya berikan biasanya berkaitan dengan passion saya yaitu mengenai
blog, kepenulisan, tools dan pemanfaaan AI (Artificial Inteligence) dalam pembelajaran. Pengalaman saya dalam berbagi lewat konten blog dan youtube dan menerapkan teknologi
pembelajaran membawa saya pada undangan berbagi praktik baik, baik secara
online maupun offline.
Dokumentasi flyer webinar
Bikin Konten Lebih Mudah dan Efektif? Ini 5 Aplikasi Andalan Saya!
Dalam membuat konten tentu saja saya dibantu aplikasi video editing maupun desain grafis untuk membuat tampilan menjadi lebih menarik. Ada
lima aplikasi andalan yang selalu saya
gunakan ketika membuat konten yaitu:
1. Wondershare filmora
Sebagai
guru konten kreator, saya membutuhkan senjata andal yang tidak hanya mudah digunakan
tetapi juga kaya akan fitur untuk mewujudkan setiap detail dari ide kreatif yang muncul dalam pikiran saya.Aplikasi ini
saya manfaatkan untuk mengedit konten video. Saya memilih Wondershare filmora selain
mudah, aplikasi ini memiliki fitur lengkap dan fleksibel.Fitur pengeditan yang
dimiliki dalam aplikasi wondershare filmora yaitu:
Memotong dan Menggabungkan Klip
Menambahkan Transisi dan Efek yaitu membuat
perpindahan antar adegan menjadi lebih halus dan menambahkan sentuhan visual
yang menarik dengan transisi dan efek bawaan yang dapat langsung digunakan.
Mengolah Audio dengan menyesuaikan volume, menambahkan
musik latar, efek suara, dan melakukan sinkronisasi audio dengan video. Fitur audio
ducking juga sangat berguna untuk menonjolkan suara narasi di atas musik.
Menambahkan Teks dan Judul
Dapat menghasilkan visual video yang berkualitas
tinggi dengan menyesuaikan kecerahan, kontras, saturasi, dan warna.
Filmora juga dilengkapi dengan fitur-fitur yang lebih
canggih seperti green screen (chroma key), picture-in-picture, split
screen, dan motion tracking, yang memungkinkan konten kreator untuk
menghasilkan video dengan efek visual yang memukau.
Filmora memiliki akses ke perpustakaan music yang
bebas hak cipta
Proses editing video dengan wondershare filmora (dokpri)
Hasil editing video dengan menggunakan wondershare filmora (dokpri)
2. Canva
Canva adalah aplikasi desain grafis online yang bisa
dipakai secara gratis. Aplikasi ini sering saya gunakan terkhusus untuk
membuat presentasi, infografis, desain foto, tabloid sekolah, editing
video, serta membuat lembar kerja siswa. Kelebihan yang dimiliki oleh aplikasi
Canva sangat mudah digunakan, memiliki berbagai fitur desain dan kemampuan
kolaborasi. Saya menggunakan canva sejak tahun 2020, kini lebih dari 500 desain
yang saya olah dengan aplikasi canva. Ada 2 akun yang saya gunakan dalam
mendesain canva salah satunya akun belajar id yang memiliki kelebihan
mendapatkan desain pro secara gratis.
3. Remove bg
Aplikasi Remove Background adalah aplikasi pendukung
lainnya yang saya gunakan dalam membuat konten terutama untuk menghapus latar
belakang foto atau gambar. Aplikasi ini digunakan secara online tinggal
mengupload gambar pada link https://www.remove.bg/yang ingin kita hapus latar belakangnya
setelah diproses maka kita dapat mendownload dalam format png.
4. Bandicam
Sebagai guru pembuat konten, khususnya tutorial yang seringkali melibatkan
demonstrasi langkah-langkah di layar komputer, saya menyadari betul pentingnya
kualitas rekaman layar yang jernih dan mudah diikuti. Dalam perjalanan membuat
berbagai tutorial, satu aplikasi yang setia menemani dan menjadi andalan saya
adalah Bandicam. Alasan saya memilih bandicam sebagai alat recorder
layar memiliki hasil rekaman yang jernih dan tajam, aplikasi ringan tidak
membuat komputer menjadi lambat dan fleksibel dalam memilih area layer.
Hasil rekaman layar dengan menggunakan bandicam (dokpri)
5. Capcut
Video pendek menjadi primadona konten bagi netizen.
Sebagai guru konten yang aktif berbagi momen dan ide, terutama dalam format
ringkas yang menarik perhatian, saya sangat mengandalkan kemudahan dan
kepraktisan pengeditan video langsung dari ponsel. Tidak hanya video pendek durasi video panjang pun sering saya edit dengan aplikasi Capcut terutama video yang sifatnya mendesak untuk segera dilakukan editing.
Bagi saya, Capcut bukan hanya sekadar aplikasi edit
video di HP, tapi studio mini yang selalu siap menemani dimanapun saya
berada. Dengan didukung fitur-fitur yang mudah diakses dan mumpuni seperti
memotong, menggabungkan, mengatur kecepatan, suara dan lainnya membuat ide-ide
spontan atau rekaman singkat bisa langsung saya poles menjadi konten yang
menarik dan siap dibagikan dalam hitungan menit. Berikut contoh hasil editing video saya dengan capcut.
Salah satu video yang saya edit dengan menggunakan capcut (dokpri)
Itulah pengalaman saya menjadi guru konten yang memanfaatkan blog, youtube serta aplikasi pembelajaran online maupun offline dalam membuat konten terutama yang berkaitan dengan edukasi. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran di era 4.0
merupakan hal yang sangat penting bagi pendidik untuk meningkatkan mutu
pendidikan. Penggunaan teknologi tidak hanya meningkatkan minat siswa tetapi
juga memecahkan masalah pendidikan. Teknologi digital adalah terobosan besar
yang memicu inovasi dan perubahan, terutama setelah pandemi Covid-19.
Peran
guru telah berevolusi di era digital, di mana mereka tidak hanya menjadi
pengajar di kelas fisik, tetapi juga kreator konten yang menginspirasi dalam transformasi
pembelajaran. Pemanfaatan
teknologi digital yang sesuai dengan kebutuhan pendidik dan siswa akan mempercepat
digitalisasi pembelajaran yang mendorong tercapainya tujuan pendidikan. Guru sebagai
fasilitator memiliki peran kunci dalam merancang pembelajaran yang menarik
melalui penggunaan teknologi. Guru konten kreator memiliki kemampuan dalam merekayasa
model pembelajaran berbasis teknologi dan melakukan transformasi
pembelajaran digital yang menginspirasi untuk memberikan pengalaman belajar yang diminati siswa, sehingga tujuan
pendidikan dapat tercapai.