03 November 2024

,

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.2

 


Tujuan Pembelajaran

CGP dapat menganalisis tentang visi dan prakarsa perubahan dari tayangan video praktik baik yang ada. CGP dapat mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masing-masing tahapan B - A - G - J - A dari tayangan video yang ada. CGP dapat mengidentifikasi peran pemimpin pembelajaran dari tayangan video. CGP dapat menganalisis modal utama apa saja yang dimanfaatkan contoh video praktik baik ini.

Ringkasan Isi Video

Dalam video ini guru mempraktikkan penerapan BAGJA di kelas untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan dengan berkolaborasi bersama siswa dan mengeksplorasi ide siswa

1. Kira-kira apakah visi dari sekolah tempat guru dalam video tersebut mengabdi? 

Terwujudnya sekolah yang menyenangkan, nyaman, dan inspiratif

2.  Apakah prakarsa perubahan yang akan dilakukan oleh guru dalam tayangan video?

Kelas yang nyaman, belajar yang menyenangkan

3.  Apakah Pertanyaan Utama dari kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video tersebut?

Bagaimana cara mewujudkan kelas yang nyaman dan belajar yang menyenangkan?

4.  Kegiatan/tindakan apa yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video yang menggambarkan tahapan B-A-G-J-A

Buat Pertanyaan

Guru mengajak siswa, untuk menggali pendapat mereka tentang apa yang disukai dengan memberikan kalimat “Penyemangat Belajar” di papan tulis

Ambil Pelajaran

Guru meminta siswa untuk berkunjung ke kelas 2 dan 6 selama istirahat. Selama kunjungan, siswa diminta untuk mengamati dengan seksama hal-hal yang mereka sukai dari kedua kelas tersebut, seperti dekorasi, tata letak ruangan, atau aktivitas pembelajaran yang sedang berlangsung. Setelah kembali ke kelas, siswa didorong untuk berdiskusi dalam kelompok kecil dan berbagi ide-ide mengenai hal-hal yang dapat mereka terapkan di kelas mereka sendiri. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk merangsang kreativitas siswa dan mendorong mereka untuk ikut serta dalam menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan memotivasi.

Gali Mimpi

Guru telah menyiapkan berbagai alat dan bahan untuk setiap kelompok. Sebagai langkah awal, siswa diminta untuk menutup mata dan membayangkan suasana kelas yang ideal menurut mereka. Selanjutnya, siswa akan berkreasi dalam kelompok untuk menggambarkan kelas impian mereka. Hasil karya dari setiap kelompok akan dipresentasikan di depan kelas.

Jabarkan Rencana

Siswa secara aktif berpartisipasi dalam menentukan kebutuhan untuk mewujudkan kelas impian mereka. Guru mencatat semua ide dan harapan siswa di papan tulis, kemudian membagi tugas kepada setiap siswa agar kelas menjadi tempat belajar yang menyenangkan.

Atur Eksekusi

Siswa aktif berpartisipasi dalam membagi tugas di kelompoknya. Mereka juga berdiskusi dengan guru untuk menentukan jadwal pelaksanaan proyek. Selain itu, siswa mempersiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai dengan tugas masing-masing. Dengan kerja sama yang baik, seluruh siswa berhasil mewujudkan kelas impian yang menjadi semangat belajar.

5. Apa peran pemimpin yang tergambar dalam tayangan video?

Guru bertindak sebagai fasilitator perubahan, mengarahkan siswa untuk berkontribusi aktif dalam menciptakan lingkungan belajar yang optimal.

5.      Apa saja modal utama yang dimanfaatkan oleh pemimpin pembelajaran dalan tayangan video? lalu bagaimana pemanfataannya?

 

Modal Manusia

 

Manfaat

Guru, Siswa

 

Untuk memetakan sumber daya untuk mewujudkan kelas impian. Murid bersikap kooperatif, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab atas tugas yang diberikan.

Modal Sosial

Rekan Sejawat Siswa dari kelas lain

 

Rekan sejawat dapat diajak berkolaborasi untuk merumuskan prakarsa perubahan. Siswa dari kelas lain (kelas 2 & 6) dapat dijadikan objek observasi.

 

Modal Fisik

Ruang Kelas dan fasilitas yang ada di kelas

 

Ruang kelas dapat ditata sesuai dengan kreativitas siswa agar suasana belajar nyaman dan menyenangkan

 

Modal Finansial

Dana BOS Uang Kas

 

Membuat rencana untuk keperluan kelas yang bisa dianggarkan dari dana BOS Uang kas dapat digunakan membeli alat-alat pendukung yang diperlukan kelas

 

Modal Lingkungan

Platik Bekas Bahan ramah lingkungan

 

Dapat dimanfaatkan untuk menghias kelas sehingga kelas menjadi terlihat indah dan nyaman

 

Modal Politik

Kebijakan Kepsek

 

Kebijakan ini memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, efektif, dan aman bagi seluruh warga sekolah.

 

Modal Agama dan Budaya

Sopan santun Gotong royong

 

Menciptakan budaya positif dikelas Menciptakan kerukunan dan kekompakan bagi warga kelas dan sekolah

 

 

 


Continue reading Demonstrasi Kontekstual Modul 3.2

31 Oktober 2024

,

Elaborasi Pemahaman Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

 


Sore ini, Kamis pukul 15.30 s/d 17.00 Wita kegiatan Elaborasi Pemahaman Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya yang dipandu oleh instruktur Rosiati Yo. Elaborasi berjalan sangat interaktif dengan instruktur yang selalu mengajak Calon Guru Penggerak untuk berpartisipasi aktif dalam ruang elaborasi. Adapun pembahasan dengan tema Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya dapat saya tuangkan sebagai berikut:

Melihat Potensi di Setiap Sudut: Pendekatan Berbasis Aset dalam Pendidikan

Pernahkah Bpk/Ibu merasa bahwa sekolah Bpk/Ibu memiliki banyak kekurangan? Mungkin jumlah siswa yang sedikit, fasilitas yang kurang memadai, atau bahkan terbatasnya sumber daya. Namun, tahukah Bpk/Ibu bahwa setiap kekurangan pasti menyimpan potensi yang belum tergali? Pendekatan berbasis aset mengajak kita untuk mengubah cara Bpk/Ibu  terhadap permasalahan, dengan fokus pada kekuatan dan potensi yang ada.

 

Dari Kekurangan Menjadi Kekuatan

Dalam dunia pendidikan, pendekatan berbasis aset mendorong kita untuk melihat setiap sekolah sebagai sebuah ekosistem yang unik, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Alih-alih terpaku pada kekurangan, kita diajak untuk menggali lebih dalam dan menemukan aset-aset yang dapat menjadi kekuatan pendorong perubahan.

Contohnya:

  • Sekolah kecil: Justru bisa memberikan perhatian yang lebih individual kepada setiap siswa, menciptakan hubungan yang lebih dekat antara guru dan murid.
  • Fasilitas terbatas: Bisa menjadi tantangan untuk berpikir kreatif dan mencari solusi inovatif. Misalnya, memanfaatkan teknologi yang ada secara maksimal atau menjalin kerjasama dengan komunitas sekitar.
  • Sumber daya manusia yang terbatas: Justru bisa menjadi kesempatan untuk mengembangkan potensi setiap individu, baik guru maupun siswa.

Mengapa Pendekatan Berbasis Aset Penting?

  1. Fokus pada Solusi: Dengan fokus pada aset, kita akan lebih terdorong untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada, bukan hanya mengeluhkan kekurangan.
  2. Meningkatkan Motivasi: Melihat potensi yang ada dapat meningkatkan motivasi dan semangat kerja sama dalam komunitas sekolah.
  3. Membangun Kepercayaan Diri: Ketika kita menyadari kekuatan yang kita miliki, kepercayaan diri akan meningkat dan kita akan lebih berani menghadapi tantangan.
  4. Membentuk Budaya Positif: Pendekatan berbasis aset dapat menciptakan budaya positif di sekolah, di mana setiap individu merasa dihargai dan memiliki peran penting.

Langkah-langkah Mengimplementasikan Pendekatan Berbasis Aset

  1. Identifikasi Aset: Mulailah dengan mengidentifikasi semua aset yang ada di sekolah Bpk/Ibu, baik itu aset fisik, sosial, maupun manusia.
  2. Analisis SWOT: Lakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi sekolah.  
  3. Buat Rencana Aksi: Kembangkan rencana aksi yang berfokus pada pemanfaatan aset untuk mengatasi kelemahan dan meraih peluang.
  4. Libatkan Semua Pihak: Libatkan seluruh anggota komunitas sekolah, mulai dari guru, siswa, orang tua, hingga staf tata usaha, dalam proses identifikasi, analisis, dan perencanaan.
  5. Evaluasi dan Perbaikan: Lakukan evaluasi secara berkala untuk melihat sejauh mana rencana aksi telah berhasil dan melakukan perbaikan jika diperlukan.

Kesimpulan

Pendekatan berbasis aset menawarkan sebuah perspektif yang segar dalam dunia pendidikan. Dengan mengubah cara pBpk/Ibung kita terhadap permasalahan, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif, inovatif, dan berpusat pada siswa. Ingatlah, setiap sekolah memiliki potensi yang luar biasa. Tinggal bagaimana kita menggali dan mengembangkannya.

Pertanyaan untuk Diskusi:

  • Apa saja aset terbesar yang dimiliki sekolah Bpk/Ibu?
  • Bagaimana Bpk/Ibu dapat melibatkan seluruh anggota komunitas sekolah dalam menerapkan pendekatan berbasis aset?
  • Tantangan apa yang mungkin Bpk/Ibu hadapi dalam mengimplementasikan pendekatan ini?

 

Continue reading Elaborasi Pemahaman Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

29 Oktober 2024

,

Ruang Kolaborasi 3.2 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya Kelompok Dira



Tujuan Pembelajaran Khusus

CGP dapat mengidentifikasi berbagai sumber daya di daerah untuk sekolahnya dan strategi pemanfaatannya secara efektif.

IDENTIFIKASI ASET UTAMA” DI JEMBRANA

MODAL MANUSIA

Kepala Sekolah

 

Kepala sekolah yang kreatif dan inovatif, mampu menjadi leader dan manajer dalam kepemimpinan di sekolah

Guru

 

Guru yang dimiliki sudah sebagian besar memiliki sertifikat pendidik, sudah dan sedang mengikuti PGP, guru produktif yang dimiliki memang lulusan sesuai program keahliannya (S.Pd, M.Pd, Perawat, S.Kep., Farmasi S, Farm. S.Kom, M.Kom)

 

Tenaga Kependidikan

 

Tendik yang mumpuni sesuai tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas sesuai SOP.

 

Murid

 

Murid dengan prestasi yang bervariasi (akademik/nonakademik), memiliki keahlian sesuai program studi.

 

Komite

 

Mendukung dan menjadi perantara sekolah kepada orang tua/wali murid terkait penyelenggaraan program sekolah.

 

Pengawas

 

Mengawasi dan mengarahkan dalam penyusunan ataupun pelaksanaan program sekolah.

 

Orang Tua/Wali

 

Memberikan dukungan terkait program sekolah berupa memberian izin keterlibatan siswa, sumbangan sukarela, menjadi guru tamu, dan sebagainya.

 

Masyarakat/ narasumber

 

Menjadi narasumber pada kegiatan/program sekolah. Misalnya masyarakat yang ahli dalam pembuatan jamu akan menjadi guru tamu untuk berbagi proses pembuatan jamu kepada siswa jurusan farmasi, dan sebagainya.

 

 

 

 

MODAL SOSIAL

Puskesmas

Memberikan penyuluhan, melakukan pengecekan kesehatan, imunisasi atau berbagi vitamin dan obat dalam peringatan hari gizi di sekolah.

 

Aparat Desa

 

Meminta pertimbangan untuk pengusulan beasiswa dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi murid yang tergolong kurang mampu.

 

Bhabinkamtibmas

 

Memberikan sosialisasi mengenai ketertiban dan keamanan masyarakat / tata tertib berlalu lintas.

 

Lembaga Bimbingan Belajar

 

Sekolah berkolaborasi dengan lembaga bimbingan belajar untuk meningkatkan kompetensi siswa

 

Komunitas Praktisi/MGMP /KKG

Komunitas berbagi praktik baik atau berbagi hal-hal terkait dengan kegiatan pembelajaran

 

 

MODAL POLITIK

Dudi (Dunia Usaha Dunia Industri)

 

 

Adanya kerjasama dengan pihak dunia kerja untuk melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan

Kepala Sekolah

 

Membuat kebijakan-kebijakan yang mengakomodir kepentingan warga sekolah dan peningkatan kualitas pembelajaran yang berpihak pada murid.

 

Pemerintah Daerah

 

Memudahkan akses informasi dan regulasi yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan program pendidikan.

 

 

MODAL AGAMA DAN BUDAYA

Kreativitas murid dalam bidang seni di banjar masing- masing

 

kreativitas murid yang beragam dan aktif di setiap banjar dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan kesenian di sekolah, seperti ekstra baleganjur, persantian, Tari daerah dan sebagainya

 

Budaya 5S

 

Melaksanakan program sekolah dalam menciptakan pembiasaan baik kepada warga sekolah

 

Guru Agama

 

Sebagai pembimbing dan pemberi contoh dalam melaksanakan ajaran agama bagi warga sekolah, melaksanakan pesraman kilat, dan sebagainya.

 

Pura Jagatnatha, makam wali pitu dan Goa Maria Palasri

 

Sebagai sarana spiritual dalam wisata kerohanian pada hari raya suci keagamaan serta sarana pendidikan, pembelajaran sosial spiritual, serta pengembangan nilai-nilai moral bagi siswa

 

 

MODAL FISIK

Modal bangunan

Ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, gedung seni, wantilan, parkir, RPS (Ruang Praktik Siswa)

Ruang kelas dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran RPS untuk praktik sesuai jurusan Perpustakaan sebagai tempat menyediakan buku-buku referensi untuk kegiatan literatur. Gedung seni sebagai tempat mempertunjukkan kesenian/pementasan/ ekstakurikuler seni Parkir sebagai tempat parkir kendaraan warga sekolah

 

Infrastuktur  ( berupa akses jalan, listrik, jaringan internet, dan air bersih)

 

Akses jalan yang sangat mudah dijangkau sehingga memudahkan menuju sekolah. Listrik dan jaringan internet yang memadai membantu memperlancar PBM yang menggunakan listrik dan internet. Ketersediaan air bersih yang sangat mendukung kegiatan di sekolah baik dalam praktik, perundingan, dan sebagainya.

 

Sarana Pendukung Sarana pendukung berupa Buku, Laptop, Printer, LCD Proyektor

 

 

Buku, LCD, Laptop, Printer mampu mendukung kegiatan PBM yang berdiferensiasi

 

 

 

MODAL LINGKUNGAN

Pantai dan Laut

 

Dimanfaatkan sebagai lingkungan belajar diluar kelas, clean up, dan sebagai sarana rekreasi pada kegiatan jeda.

 

Darling (komunitas Sadar Lingkungan

 

Komunitas di lingkungan masyarakat yang membantu dalam pemilahan dan pengelolaan sampah yang dihasilkan di sekolah dan masyarakat.

Tempat pengolahan Kakao

 

Sebagai tempat mengembangkan keterampilan murid di luar keterampilan yang di dapat di sekolah dan referensi kegiatan P5 bertemakan kebekerjaan

 

GOR dan lapangan

 

Sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan olah raga dengan kapasitas lebih besar seperti lomba olahraga antar kelas, pertandingan persahabatan, dan senam bersama

 

 

MODAL FINANSIAL

Dana Bos Kantin Sekolah, Koperasi Sekolah, Dan Rekanan

 

digunakan sebagai sumber pembiayaan operasional serta penunjang kegiatan yang dilaksanakan di sekolah seperti meningkatkan sarana prasarana, kegiatan yang mendorong aktivitas murid (ekstrakurikuler, lomba-lomba), dan membiayai kegiatan yang meningkatkan kompetensi guru seperti pelatihan

 

Continue reading Ruang Kolaborasi 3.2 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya Kelompok Dira

28 Oktober 2024

,

Ruang Koloborasi Sesi 1 Modul 3.2

 


Pada sesi diskusi modul 3.2 tentang kepemimpinan dalam pengelolaan sumber daya pendidikan, kelompok 1 yang terdiri dari saya, Bu Indah, Pak Komang, dan Pak Darma, telah menyelami lebih dalam mengenai potensi sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru. Khususnya, kami berfokus pada identifikasi 7 aset utama yang ada di Kabupaten Jembrana. Diskusi ini menjadi sangat menarik karena kami semua memiliki perspektif yang berbeda namun saling melengkapi, baik sebagai guru maupun sebagai warga Jembrana.

Dalam diskusi, kami berhasil mengidentifikasi berbagai aset potensial di Kabupaten Jembrana yang dapat mendukung proses pembelajaran. Mulai dari potensi alam seperti pantai, sawah, dan hutan mangrove yang kaya akan keanekaragaman hayati, hingga aset budaya seperti desa adat, seni tradisional, dan tokoh masyarakat. Kami juga membahas mengenai potensi sumber daya manusia, seperti para seniman, budayawan, dan tokoh agama yang dapat menjadi narasumber atau fasilitator pembelajaran. Selain itu, kami turut menyoroti keberadaan perpustakaan, museum, dan pusat penelitian sebagai sumber informasi yang berharga.

Diskusi kelompok ini telah membuka wawasan kami tentang betapa kaya akan sumber daya Kabupaten Jembrana. Kami menyadari bahwa dengan memanfaatkan aset-aset tersebut secara kreatif dan inovatif, kami sebagai guru dapat menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan relevan bagi siswa. Ke depan, kami berkomitmen untuk terus menggali potensi sumber daya lokal dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan berakar pada budaya lokal.

 

Continue reading Ruang Koloborasi Sesi 1 Modul 3.2

26 Oktober 2024

,

Eksplorasi Konsep Modul 3.2 Pemimpin Dalam Pengelolaan SUmber Daya

 


  1. Apabila kita menganggap sebuah sekolah adalah sebuah ekosistem dengan faktor biotik dan abiotik yang ada di dalamnya, maka  faktor-faktor apa saja yang termasuk dalam kelompok biotik dan abiotik?

Faktor biotik adalah komponen hidup dalam ekosistem seperti: siswa, guru, staf sekolah, orang tua, komuntas sedangkan faktor abiotic adalah komponen tidak hidup dalam ekosistem seperti Gedung sekolah, peralatan dan perlengkapan yang ada disekolah, tanh, air , peraturan sekolah, nilai-nilai dan norma yang berlaku di sekolah.

  1. Bagaimanakah seharusnya seorang kepala sekolah berperan dalam mengelola ekosistem sekolahnya?

Dalam mengelola ekosistem sekolah Kepala sekolah berperan menentukan visi dan misi sekolah yang jelas dan inspiratif, Kepala Sekolah berperan sebagai Pemimpin untuk menciptakan budaya belajar yang positif dan kondusif bagi semua anggota sekolah. Kepala sekolah mampu mengelola sumber daya sekolah secara efektif dan efisien, termasuk sumber daya manusia, fisik, dan keuangan.

  1. Kemampuan apa saja yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah sebagai pemimpin ekosistem sekolah? 

Kemampuan inti yaitu seorang Kepala Sekolah harus mampu merumuskan visi dan misi sekolah yang jelas, inspiratif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Memahami secara mendalam tentang dinamika ekosistem sekolah, termasuk interaksi antara faktor biotik dan abiotik. Mampu membangun hubungan yang baik dengan semua pemangku kepentingan, seperti guru, siswa, orang tua, dan komunitas.

Kemapuan teknis (Pengelolaan Sumber Daya, Pengembangan Kurikulum, Evaluasi dan Pengembangan, Penggunaan Teknologi

Kemampuan Konseptual (Pembelajaran Berpusat pada Siswa, Pembelajaran Kolaboratif, Pemikiran Kritis dan Kreatif)

  1. Apa yang harus dilakukan oleh seorang kepala sekolah dalam mengelola sumber daya sekolah secara efektif dan efisien?

Langkah yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam mengelola sumber daya sekolah secara efektif dan efisien:

Membuat perencanan yang matang untuk jangka panjang dan pendek

Pengelolaan SDM  dengan memberikan kesempatan kepada guru mengikuti pelatihan pengembangan diri

Melakukan evaluasi, memberikan motivasi, mendelegasikan tugas kepada guru sesuai kompetensi

Melakukan pengelolaan sumber daya fisik, keuangan, memanfaatkan teknologi dan berkolaborasi

  1. Seberapa besar dampak sumber daya (fasilitas) yang sekolah miliki untuk memfasilitasi proses pembelajaran murid saat ini? Jelaskan!

Fasilitas yang dimiliki sekolah dalam memfasilitasi proses pembelajaran  pembelajaran siswa jika diprosentase berada pada 90%. Sekolah sudah memiliki Gedung dan failitas yang diperlukan kelas beserta perlengkapannya, lab komputer, Lab IPA, Perpustakaan  dan fasilitas lainnya.

  1. Sejauh mana sumber daya sekolah yang kita miliki sudah kita gunakan secara efektif untuk mendukung kualitas pembelajaran di sekolah? Jelaskan!

Sumber daya sekolah dimiliki sudah saya gunakan secara maksimal terutama pengguanaa lab komputer dan perpustakaan. Hampir setiap pembelajaran kedua fasilitas saya manfaatkan dalam proses pembelajaran

  1. Adakah cara alternatif yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan sumber daya yang sudah ada demi meningkatkan kualitas pembelajaran murid?

Alternatif yang dapat dilakukan guru untuk memaksimalkan sumber daya yang suda ada yaitu dengan memanfatkan teknologi seperti HP yang dimiliki siswa serta komputer yang tersedia di lab sekolah. Kedua peralatan tersebut dapat dilakukan sebagai media pembelajaran baik daring, luring maupun blended learning.

  1. Sudahkah sekolah memanfaatkan apa yang ada di lingkungan sekitar? Bagaimana pemanfaatannya?

Sekolah sudah memanfaatkan apa yang ada dilingkungan sekitar seperti lapangan basket dan halaman depan sekolah yang luas dimanfaatkan untuk pembelajaran olah raga, lab komputer  dan lab IPA dimanfaatkan sebagai pembelajaran, lahan kosong dimanafaatkan pembudidayaan tanaman obat dan sayuran

 

 

Continue reading Eksplorasi Konsep Modul 3.2 Pemimpin Dalam Pengelolaan SUmber Daya

24 Oktober 2024

,

Mulai Dari Diri Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

 


Mengingat-ingat ekosistem, bayangkan sekolah atau salah satu sekolah tempat Bapak dan Ibu bertugas.
Apa bagian-bagian yang ada dari sekolah tersebut sebagai sebuah ekosistem?

Beberapa bagian atau komponen dari sekolah yang dianggap sebagai bagian dari ekosistem adalah siswa, guru dan staf pengajar, kurikulum dan materi pelajaran, fasilitas sekolah, orang tua dan komunitas, administrasi sekolah, regulasi dan kebijakan pendidikan

Apa saja yang bisa Anda sebut sebagai sumber daya yang dimiliki atau dapat dimanfaatkan oleh sekolah?
Perhatikan untuk tidak terpaku pada hal-hal yang kelihatan.

Sumber daya yang dimiliki atau dapat dimanfaatkan oleh sekolah yaitu:

1. Sumber Daya Manusia (Guru, staf, siswa, orang tua, komunitas)

2. Sumber Daya Fisik (Gedung sekolah, fasilitas, lingkungan)

3. Sumber Daya Financial (Anggaran sekolah, sponsor)

Refleksikan sosok pemimpin atau kepala sekolah yang memimpin sekolah tersebut.
Apa hal-hal yang paling diingat dari sosok pemimpin tersebut, terkait dengan perannya di ekosistem sekolah serta pelibatan/pemanfaatan sumber daya yang ada?

Sosok pemimpin atau kepala sekolah yang memimpin di sekolah  kami terkait dengan perannya di ekosistem. yatiu:

1. Pemimpin yang selalu berinovasi dalam menjalannan tugas

2. Pemimpon yag ingin menjadi sekolah terdepan 

Jadi, seperti apa peran pemimpin yang ideal itu, khususnya dalam hal memanfaatkan semua bagian dari ekosistem dan mengelola sumberdaya yang ada di dalam dan sekitar sekolah?

Peran pemimpinan yang ideal  yaitu pemimpin yang mampu berperan sebagai fasilitator, motivator, dan visioner dalam mengelola semua komponen ekosistem sekolah.

Silakan refleksikan, posisi diri Bapak dan Ibu dalam ekosistem sekolah.
Sejauh mana Bapak Ibu sebagai guru atau peran lainnya telah memanfaatkan sumber daya sekolah?

Posisi saya dalam ekosistem sekolah yaitu sebagai guru, operator sekolah, Kepala Lab dan Ketua Komunitas Belajar. 

Dalam melaksanakan tugas saya telah memanfaatkan sumber daya di sekolah seperti , rekan guru, siswa serta fasilitas sekolah seperti laptop/komputer, internet.

 

Apa saja harapan pada diri Bapak dan Ibu sebagai seorang pendidik, pemimpin, dan pada murid setelah mempelajari modul ini?

  • Diri sendiri
  • Murid
  • Sekolah

 

Harapan diri sendiri setelah mempelaji yaitu

  • Memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana semua komponen dalam sekolah saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain.
  • Untuk terus mengembangkan diri dan menerapkan strategi pembelajaran yang lebih baik

Harapan terhadap murid setelah mempelajari yaitu:

  • Siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran, berani bertanya, dan berpartisipasi dalam diskusi.
  • Siswa dapat berpikir kritis, menganalisis informasi, dan memecahkan masalah dengan lebih baik.

Harapan terhadap sekolah setelah mempelajari yaitu:

  • Sekolah dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan, menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan.
  • Sekolah menjadi lebih inklusif, menerima semua siswa dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Apa saja kegiatan, materi, manfaat, yang Bapak dan Ibu harapkan ada dalam modul ini?

Kegiatan, materi, manfaat yang saya harapkan dalam modul ini adalah :

  • Memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana semua komponen dalam sekolah saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain.
  • Lebih mampu membangun hubungan yang positif dan kolaboratif dengan siswa, sesama guru, orang tua, dan komunitas.
  • Lebih aktif berperan sebagai pemimpin pembelajaran di kelas dan sekolah, menginspirasi siswa untuk mencapai potensi terbaiknya.

 

Continue reading Mulai Dari Diri Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya