Assalamualaikum
wr wb, selamat siang, salam Sejahtera, salam bahagia untuk Bpk/ibu hebat di seluruh Indonesia yang telah bergabung di
group GMLD
Apa
kabar Bpk/ibu semua sebelum dimulai saya ingin berpantun terlebih dahulu,
Bpk/ibu bisa bilang cakep di dalam hati J
Ngobrol
santai, sambil belajar
Di
grup WA yang asyik ini.
Ilmu
bertambah, relasi pun melebar
Ayo
ekspresikan diri di sosmed semoga menginspirasi
WA
berbunyi, grup pelatihan memanggil
Ilmu
baru siap kita gali.
Mari
kita ekspresikan diri di media sosial
Jaringan
semakin erat, ilmu bersemi.
Bpk/ibu
saya Rita Wati. Guru Informatika di SMP
Negeri 2 Mendoyo Kab. Jembrana Provinsi Bali. Hari ini saya mendapatkan
kehormatan kembali dari Om Jay dan team
GMLD yang telah mengundang saya untuk menjadi narasumber.
Saya
sempat melihat nama-nama Bpk/ibu yang bergabung di group GMLD , sebagian besar
adalah guru-guru saya dalam Kelas Belajar Menulis Nusantara seperti: Om Jay,
Pak. Dedi, Bunda Kanjeng dan lainnya.
Selain
itu juga ada sahabat saya sudah sering Mengekspresikan
Diri Yang Baik Di Media Sosial. Baik itu dalam bentuk video di youtube dan tulisan
di blog. Bahkan ada yang kontennya menjadi tranding topic.
Siang
ini mohon izin untuk berbagi materi tentang *Mengekspresikan Diri yang Baik di
Media Sosial*
Senin
kemarin saya mendapat undangan dari Om Jay untuk menjadi pemateri pada GMLD ini
dengan tema Keterampilan Digital Untuk Masa Depan yang Cerah. Saya sempat
mempersiapkan materi tersebut kemarin saya konfirmasi ternyata Om Jay salah
ketik seharusnya *Mengekspresikan Diri yang Baik di Media Sosial* wah saya jadi
tertantang. Tema ini terlihat simple tapi difficult.J
Saya
yakin Bpk/ibu di group ini sudah sangat sering mengekspresikan diri di
sosmednya masing-masing bahkan followersnya sudah banyak.
Bpk/ibu
yang saya hormati dan saya kagumi, salah satu indikator yang mengantarkan saya
menjadi guru inspiratif Kemendikbud
tahun 2021 bisa jadi karena saya ‘mengekspresikan diri di media sosial’ karena
pada saat itu saya mengangkat Praktik baik dengan judul *Literasi blog dan Tutorial
Youtube dalam Mengatasi Learning Loss*. Saya yakin jika saya tidak
mengekspresikan Keterampilan Digital saya lewat tulisan di blog dan youtube
tentu saja kecil harapan saya bisa menjadi peserta terbaik guru inspiratif
jenjang SMP ketika itu.
Bpk/ibu
yang ingin berkenalan dengan saya, kegiatan apa saja yang sering saya lakukan
bisa mengunjungi . https://www.cikgurita.com/2022/06/about-me.html
Bpk/ibu
kita lihat bersama di era serba Digital ini hampir semua kalangan banyak
mengekspresikan dirinya di media sosial.
Banyak diantara mereka mendapatkan penghasilan karena berhasil menjadi
konten creator. Dan tidak sedikit pula yang berurusan dengan hukum karena konten
yang menyangkut, Pencemaran nama baik, SARA dan hal lainnya yang melanggar
hukum.
Akhir-akhir
ini ada yang viral guru ASN yang resign karena ‘merasa lingkungannya yang
toxic’ (kasus ini ada pro dan kontra dari netizen) dan yang terbaru Guru yang
mengekspresikan kekecewaan terhadap tulisan siswa yang tidak bisa dibaca hingga
menyalahkan guru pada jenjang SD.
Bpk/ibu
yang Budiman mengekspresikan diri di media sosial ibarat berakting di panggung
virtual. Kita adalah individu yang mencari perhatian dan validasi dari orang
lain. Kita lihat bersama ratusan atau ribuan yang berteman dengan kita di
sosmed memiliki aneka ragam dalam mengekspresikan postingannya. Ada yang memposting tentang kegiatan
sehari-harinya, ada yang mengekspresikan di sosmed tentang hobinya, tentang
masalahnya, tentang perasannya dan lainnya.
Sebelum
saya lanjut kalau Bpk/ibu sering poasting tentnag apa pada sosmednya?
Bpk/ibu
sebelum kita mengekspresikan diri pada sosial media ada baiknya kita ketahui *Landasan Hukum tentang Etika Bermedia Sosial*
UU No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (ITE) memuat beberapa pasal yang mengatur tentang etika bermedia
sosial. Pasal-pasal tersebut, antara lain:
- Pasal 27 ayat
(3): Larangan menyebarkan informasi yang tidak benar dan menyesatkan.
- Pasal 28 ayat
(2): Larangan menyebarkan ujaran kebencian.
- Pasal 32 ayat
(1): Larangan mencemarkan nama baik orang lain.
UU
ITE mengatur berbagai perlindungan hukum atas kegiatan yang memanfaatkan
internet sebagai media, baik saat melakukan transaksi, pemanfaatan informasi
maupun mengekspresikan diri pada sosmed. Maka dari itu kita harus bijak
bermedia sosial dengan cara:
1. Menggunakan
media sosial sesuai dengan kebutuhan.
2. Menjaga sikap dan etika dalam berinteraksi dengan pengguna lain.
3. Menyaring informasi yang didapat.
4. Menghindari akun-akun provokatif, dan terakhir
5. Memaksimalkan manfaat penggunaan media sosial.
Bpk/ibu
pada dasarnya ada lima hal yang harus kita perhatikan ketika akan berekspresi
disosial media yang dikenal dengan “THINK” yang merupakan akronim dari is
it True?, is it Helpful?, is it Inspiring?,
is it Necessary?, and is it kind?.
is
it True? (Apakah informasi
yang kita sampaikan benar)
is
it Helpful? (Apakah informasi yang kita sharing dapat membantu
pembacanya)
is
it Inspiring?, (Apakah informasi yang kita sharing dapat
menginspirasi)
is
it Necessary? (Apakah informasi yang kita sharing itu diperlukan)
is
it kind? (Apakah informasi
yang kita sharing itu baik/ bermanfaat)
Jika Bpk/ibu
menggunakan metode THINK dalam mengekspresikan diri di Sosmed, Insyaallah
konten Bpk/ibu akan memiliki value dan berkualitas.
Selain
bijak dalam bermedia sosial kita juga harus menjadi pengguna media sosial yang bertanggung jawab. Caranya
bagaimana?
- Bersikap
sopan dan santun dalam berkomunikasi. Hindari penggunaan bahasa yang kasar dan menyinggung.
- Menghormati
privasi orang lain. Jangan
menyebarkan informasi pribadi orang lain tanpa persetujuan mereka.
- Tidak
menyebarkan informasi yang belum tentu benar. Selalu cek kebenaran informasi sebelum
membagikannya.
- Berfikir
kritis sebelum membagikan konten. Pertimbangkan dampak konten yang Anda bagikan kepada orang
lain.
- Laporkan
konten yang tidak pantas. Jika Anda menemukan konten yang melanggar
etika, laporkan kepada platform media sosial terkait.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
menggunakan sosial media, yaitu:
- Menjaga
norma dan etika dalam menggunakan sosial media.
- Menggunakan
tutur kata yang baik dalam memberikan tanggapan atau komentar.
- Menghindari
penyebaran konten SARA, aksi kekerasan, serta pornografi.
- Membagikan
informasi yang terpercaya, akurat, dan bermanfaat.
- Menyaring
dan memilah informasi yang didapatkan dari berbagai sumber.
- Menjadikan
sosial media sebagai media untuk berkarya.
- Membangun
relasi dan komunikasi yang sehat.
Namun, dalam bersosial media juga hendaknya kita tidak
melakukan beberapa hal. Hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan dalam bersosmed
yaitu:
- Menyebarkan
berita bohong yang dapat memicu konflik
- Memberikan
komentar negatif kepada orang lain
- Menyebarkan
konten ilegal yang melanggar hukum
- Mengunggah
hal-hal yang sifatnya terlalu pribadi karena jejak digital akan selalu
ada
- Mudah
percaya dengan orang yang ditemui di sosial media
- Curhat
masalah pribadi secara berlebihan (privasi)
Mengapa Etika Bermedia Sosial Penting?
Etika bagaikan fondasi yang membangun interaksi
positif di dunia maya. Dengan menerapkan etika, kita dapat:
- Menciptakan
ruang digital yang aman dan nyaman: Menghormati privasi, menghindari ujaran kebencian, dan
menyebarkan informasi yang benar akan menciptakan lingkungan online yang
kondusif bagi semua.
- Melindungi
diri dari bahaya: Etika
dapat membantu mencegah cyberbullying, pelecehan online, dan
penipuan.
- Meningkatkan
kualitas interaksi dan komunikasi: Berkomunikasi dengan sopan dan santun, serta menghargai
pendapat orang lain akan membangun pertukaran informasi yang lebih positif
dan produktif.
Berikut beberapa platform media sosial populer yang
bisa Bpk/ibu ekspresikan diri :
- Instagram: Cocok untuk berbagi foto dan video pendek.
- TikTok: Platform video pendek yang sangat populer.
- YouTube: Ideal untuk membuat konten video yang lebih
panjang.
- Twitter: Untuk berbagi pemikiran dan mengikuti tren.
- Facebook: Platform yang serbaguna, bisa digunakan untuk
berbagai tujuan.
Mengekspresikan diri di media sosial memang
menyenangkan, tapi juga penting untuk melakukannya dengan bijak. Berikut
beberapa cara yang bisa kamu coba:
1. Temukan Identitas Dirimu:
- Passion dan
minat: Apa yang
paling kamu suka dan ingin bagikan? Bisa berupa hobi, minat, atau
pandangan hidup.
- Gaya pribadi: Bagaimana cara kamu ingin terlihat di mata orang
lain? Apakah kamu ingin terlihat lucu, inspiratif, atau informatif?
- Nilai-nilai: Apa yang kamu percaya dan ingin promosikan?
Nilai-nilai ini akan menjadi panduan dalam membuat konten.
2. Pilih Platform yang Tepat:
- Sesuaikan
dengan target audiens: Setiap
platform memiliki pengguna dengan minat yang berbeda.
- Perhatikan
jenis konten: Apakah kamu
lebih suka berbagi foto, video, tulisan, atau kombinasi semuanya?
3. Buat Konten yang Menarik:
- Otentik: Jadilah diri sendiri dan jangan takut untuk
unik.
- Bernilai: Tawarkan sesuatu yang bermanfaat atau menghibur
bagi pengikutmu.
- Visual yang
menarik: Gunakan foto
dan video berkualitas baik.
- Tulisan yang
jelas dan ringkas:
Sampaikan pesanmu dengan efektif.
- Gunakan
hashtag yang relevan: Ini
akan membantu orang lain menemukan kontenmu.
4. Berinteraksi dengan Pengikut
- Balas
komentar: Tunjukkan
bahwa kamu menghargai pendapat mereka.
- Follow akun
lain: Bangun koneksi dengan
orang-orang yang memiliki minat yang sama.
- Ikuti tren: Bergabunglah dalam percakapan yang sedang
populer.
5. Jaga Etika
- Hormati orang
lain: Hindari komentar yang
kasar, menyinggung, atau diskriminatif.
- Jangan
menyebarkan hoaks:
Pastikan informasi yang kamu bagikan akurat.
- Lindungi
privasi: Jangan
terlalu banyak membagikan informasi pribadi.
Contoh Konten:
- Jika suka memasak: Bagikan resep, tips memasak, atau foto makanan
yang menarik.
- Jika suka
menulis: Buat blog
atau tulis puisi pendek.
- Jika suka
traveling: Bagikan
cerita perjalanan dan foto-foto destinasi wisata.
- Jika suka menggambar: Posting karya seni kamu.
Tips:
- Konsisten: Posting secara teratur agar pengikutmu tetap
tertarik.
- Jangan terlalu
fokus pada jumlah pengikut: Kualitas interaksi lebih penting.
- Ambil jeda: Jangan terlalu sering online, berikan waktu
untuk diri sendiri.
Bpk/ibu mengekspresikan diri di media sosial adalah
tentang menemukan suara unik kita dalam berbagi . Yang terpenting adalah tetap
menjadi diri sendiri, patuhi aturan ITE, gunakan THINK dan nikmati prosesnya.
Demikian sharing materi dari saya jika ada kekhilafan
mohon maaf yang sebesar-besarnya
Semoga
menjadi ilmu yang bermanfaat, Semoga bermanfaat untuk masa depan.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh
Referensi
https://pedulisosial.ukm.undip.ac.id/index.php/2022/10/22/bijak-bersosmed-sosial-media-bak-pisau-bermata-dua/
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/tanjungredeb/id/data-publikasi/artikel/3114-tips-bijak-menggunakan-media-sosial.html
https://wijayalabs.com/2022/11/30/mengekspresikan-diri-yang-baik-di-media-sosial-2/
https://diskominfo.sukoharjokab.go.id/berita/menavigasi-dunia-maya-dengan-etika-menjadi-pengguna-media-sosial-yang-bertanggung-jawab-1