Ucapan adalah cerminan dari pikiran dan hati
Saat SMP ketika kakak, ponakan dan ibu bertanya
“Mau
kemana?”
Cikgu
selalu menjawab “Amerika”
Begitu
juga jika ditanya “Dari mana?”
Jawaban
Cikgu seringnya bercanda “Dari Amerika”
Walaupun
terkadang saudara Cikgu kesel dengan jawaban yang selalu Cikgu ucapkan tapi
candaan itu masih berlangsung dengan anak dan suami jika ditanya mau kemana
dan dari mana jawaban canda Cikgu selalu Amerika. Ternyata
candaan itu menjadi kenyataan ketika Cikgu mendapatkan kesempatan Belajar
Computer Science di Harvard University.
Mendapatkan kesempatan belajar di Harvard bukanlah hal yang mudah, ada proses sebelumnya yang membuat panitia seleksi meloloskan Cikgu. Selain TOEFL hal yang tidak kalah penting adalah essay, portofolio pendukung serta wawancara yang dapat meyakinkan Tim Penilai sehingga Cikgu berkesempatan belajar CS50X Harvard University secara virtual.
Semua itu berkah aktif ngonten pada masa pandemi dan terus berlanjut hingga kini dengan menggunakan Internet Provider IndiHome yaitu layanan digital yang menyediakan internet, telepon, dan TV Interaktif dengan beragam pilihan paket dari Telkom Indonesia. Berawal mendapatkan Apresiasi Guru Inspiratif pada tahun 2021 dari Kemendikbudristek melalui konten Tutorial Youtube dan Literasi Blog membuka peluang Cikgu berkesempatan Go Internasional.
Kegiatan Section, Kartu Peserta dan Sertifikat Kelulusan CS50x Harvad (Dokpri) |
Berawal Dari Mengisi Kekosongan di Masa Pandemi
Berada seharian di rumah pada saat pembelajaran yang harus dilakukan
dari rumah membuat Cikgu ‘gerah’ dan bingung mau ngapain. Awalnya Cikgu
berkeinginan ngonten menu masakan, karena di rumah sudah memasang IndiHome, sayang sekali kalau hanya digunakan untuk mengirim pesan, foto dan video
saja, siapa tahu bisa menjadi youtuber yang dapat menghasilkan cuan, mumpung menggunakan IndiHome Internet Provider milik
Telkom Indonesia.
Sumber indihome.co.id |
Akhirnya minggu pertama Maret 2020, Cikgu membuat konten memasak, foto dan video Cikgu update di status WA dan sosmed. Tapi mood Cikgu tidak terlalu bagus untuk membuat konten masakan hanya pernah meng-upload di youtube short tips merebus daun singkong agar tidak berubah warna.
Koleksi Foto Masakan (Dokpri) |
Ngonten di Blog dan Youtube Ternyata Asyik
Keinginan
menjadi youtuber dengan konten masakan tidak dilanjutkan karena, ketika sekolah sudah normal
tentu akan sulit membuat konten lagi akhirnya Cikgu berkeinginan mengikuti
Kelas Menulis. Ketika itu hanya ingin mengetahui bagaimana menjadi
penulis hingga menerbitkan buku. Dalam kelas belajar menulis ini semua
materi dari narasumber harus dibuat resume kemudian diposting ke blog dan link
posting di kirim ke WA.
Kegiatan Ngonten Bareng Siswa (Dokpri) |
Ternyata
Cikgu betah dan nyaman mengikuti kelas ini hingga Cikgu aktif ngonten di blog.
Cikgu menemukan passion di blog dan antusias memposting aneka ragam tulisan sesuai ide yang muncul hingga merambah ke youtube mengenai
materi dan tutorial aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran. Tanpa terasa video konten materi di youtube dan di blog mulai banyak sehingga pada saat
seleksi Guru Inspiratif 2021, melalui ide ngonten di blog dan youtube, Cikgu terpilih menjadi guru inspiratif terbaik untuk jenjang SMP.
Baca juga Perjalanan Menjadi Guru Inspiratif Bersama IndiHome
Go Internasional Melalui Program ALCoB ICT Volunteer (AIV) Bersama 160 Guru dari 4 Negara
Bergabung di berbagai Komunitas membuat Cikgu mendapat informasi tambahan tentang beasiswa, teacher exchange, workshop, lomba serta berbagai informasi lainnya. Begitu juga ketika info tentang ALCoB ICT Volunteer (AIV) Info pendaftaran Cikgu dapati melalui group WA. Awal mendapatkan informasi tersebut Cikgu belum memahami kegiatan dari AIV ini, tapi formulir tetap Cikgu isi. Dua bulan kemudian CIkgu mendapatkan email jika Cikgu lolos menjadi salah satu peserta dari 1 bersama 159 guru lainnya yang berasal dari Malaysia, Filipina, Thailand dan Indonesia yang akan mengikuti kegiatan AIV secara Virtual.
Foto Closing Ceremony AIV (Sumber: Fb AIV) |
ALCoB ICT Volunteer (AIV) Virtual Training merupakan pelatihan yang diberikan kepada guru yang
berasal dari Negara Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) yang
diselenggarakan oleh Institute of APEC Collaboration Education yang bekerja
sama dengan Kementrian Pendidikan dari Korea Selatan, Indonesia, Malaysia,
Philipina dan Thailand di mana yang menjadi host adalah Korea
Selatan.
Kegiatan ini dilaksanakan secara full online. Untungnya Cikgu menggunakan Internet Provider IndiHome sehingga ketika zoom dan pembuatan tugas konten video dapat diselesaikan tepat waktu tanpa ada kendala yang berarti terutama dalam akses internet. Lima hari pertama kita diperkenalkan tools pembelajaran online yang bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran. ICT Education, Online Collaborative learning menggunakan padlet, google maps serta pemanfaatan aplikasi Coding School dengan Toolkit CodeWiz yang langsung dikirimkan dari Korea Selatan yang dibagikan kepada 160 peserta.
Toolkit CodeWiz yang Cikgu dapatkan dimanfaatkan dalam pembelajaran bersama siswa dan kebetulan ada volunteer yang berasal dari Belanda dan Belgia yang datang ke sekolah dan mereka tertarik untuk ikut dalam kelas Cikgu. Setelah melihat proses pembelajaran mereka memberikan tanggapan dan masukan materi coding yang bisa diajari kepada siswa kebetulan salah satu dari mereka bekerja sebagai staff IT sekolah yang berada di Holland.
Pemanfaatan CodeWiz dan Coding School Dalam Pembelajaran Bersama Volunteer Dari Belgia dan Belanda (Dokpri) |
Perkenalan Peserta AIV Menggunakan Padlet (Dok Padlet AIV) |
Berkat konten video yang menarik Cikgu mendapat kesempatan diundang oleh Ms. Soyeon Lee selaku perwakilan Institute of APEC Collaboration Education untuk berbagi praktik baik dalam acara Closing Ceremony perwakilan dari Indonesia. Pada kesempatan tersebut Cikgu sangat bersyukur menggunakan IndiHome Telkom Indonesia yang cukup stabil sehingga ketika menjadi presenter semua berjalan dengan lancar. Dari hasil presentasi Cikgu mendapatkan apresiasi dari peserta AIV mengenai konten Video yang menarik. Sehingga berbagai komentar apresiasi Cikgu dapatkan dari mereka.
Undangan Sharing Praktik Baik dan Sertifikat Sebagai Pembicara AIV (Dokpri) |
Screenshot Komentar Pada Saat Presentasi di Zoom (Sumber: Zoom Closing Ceremony AIV) |
Mendapat Kesempatan Belajar CS50X di Harvard University
Menjadi guru dalam era 4.0 menuju 5.0 bukanlah hal perkara mudah, karena pada masa ini guru harus kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi terutama media pendukung dalam pembelajaran. Untuk menjadi kreatif guru dituntut untuk mengembangkan potensi dirinya. Maka dari itu Cikgu sering mengikuti workshop maupun seminar yang saat ini banyak diselenggarakan secara online. Ketika ada info tentang pendaftaran Computer Science Digital Skill bagi guru di Harvard University melalui beasiswa Microcredential Cikgu tidak ragu untuk mendaftar karena telah menggunakan Internet Provider IndiHome.
Kegiatan Ngonten dan Mengajar Menggunakan IndiHome (Dokpri) |
Setelah melengkapi persyaratan TOEFL, Surat Pernyataan Dukungan Kepala Sekolah serta menjawab pertanyaan terkait manfaat dan rencana pembelajaran Computer Science di sekolah. Dua minggu kemudian cikgu mendapatkan WA untuk mengikuti tes wawancara. Hobi ngonten di blog dan youtube yang menjadikan Cikgu mendapatkan penganugerahan guru inspiratif Cikgu sampaikan ketika perkenalan diri. Bersyukur hasil dari 300 peserta yang mengikuti seleksi, Cikgu menjadi 1 dari 99 guru yang lolos pada tahap 1.
Belajar di Harvard itu Sulit
Sebagai kampus tertua dan no satu di dunia tentu saja Harvard tidak main-main dalam meluluskan peserta CS50X. Sebagai kelas kursus favorit hampir 800 peserta tiap tahun dan lebih dari 4,5 juta dari berbagai negara sudah mengikuti program ini. CS50 dapat diikuti secara gratis dan berbayar dan Cikgu mengikutinya melalui program beasiswa Microcredential Digital Skill bagi guru kerjasama Kemendikbud dan Harvard.
LMS CS50 For Teachers Indonesia (Sumber: https://cs50.harvard.edu/indonesia/2023/) |
Kamu tidak harus hebat untuk memulai, tapi kamu harus memulai untuk menjadi hebat -Zig Ziglar-
CS50X adalah program studi singkat yang dirancang pemerintah untuk memfasilitasi para guru dalam mengupgrade pengetahuan dan kemampuannya terutama dalam bidang Computer Science. Pada kegiatan CS50X ini untuk lulus dan mendapatkan sertifikat peserta harus menyelesaikan 10 quizzes, 9 lab, 9 problem set, test dan menyelesaikan final project yang dilaksanakan melalui jaringan internet selama 6 bulan dengan materi scratch, bahasa pemrograman C, Python, SQL, Html, CSS, Flask dan Cyber Security yang di akses melalui laman web https://cs50.harvard.edu/indonesia/2023/
Hal terpenting yang harus menjadi perhatian peserta adalah Harvard Zero Tolerance dalam hal plagiasi. Siapa saja yang terdeteksi plagiat auto mendapat surat cinta perihal terminated akun peserta. Ketatnya academic honesty dan materi yang sulit membuat Cikgu sering begadang mengerjakan tugas online untungnya menggunakan IndiHome
membuat pembayaran tetap stabil. Tidak kebayang jika Cikgu salah menggunakan Internet
Provider tentu saja ada pembengkakan pengeluaran.
Hal yang
sangat disyukuri Cikgu dapat menyelesaikan kursus ini dengan hasil With Honor
dan mendapat kesempatan menghadiri acara meet and greet bersama Gordon McKay Professor of the Practice of Computer Science Harvard University David J Malan dan Mas Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan di Jakarta Intercultural
School. Pengalaman sangat berkesan dan berharga karena tidak mudah untuk
meraihnya tidak terbayang dari sekitar 4 juta guru di Indonesia menjadi 1
dari 120 peserta yang mendapat undangan mengikuti lokakarya bersama Prof
Malan dan Mas Nadiem. Momen yang
langka tidak lupa Cikgu abadikan dalam konten kolase foto, video singkat dan
diseminasi melalui sosmed dan youtube yang dilakukan dengan Internet Provider IndiHome Telkom Indonesia .
Tips Lolos Beasiswa Microcredential
Saat ini Kemendikbud sedang gencar mengadakan kerjasama dengan kampus luar negeri untuk meningkatkan pengembangan diri bagi guru melalui beasiswa Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP). Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru PAUD, SD dan SMP sejak tanggal 18 April dan 18 Mei mendatang telah dibuka beasiswa Microcredential (Pendidikan non gelar) CS50X Harvard University dan Numeracy Professional Learning Program Monash University, Victoria Australia melalui link berikut ini
Berdasarkan pengalaman Cikgu yang lolos beasiswa Microcredential di Harvard. Berikut ini cikgu berbagi tips agar lulus seleksi.
- Menyediakan sertifikat TOEFL ITP 450, Duolingo 80, IELTS 5.0. Sertifikat toefl yang digunakan max 2 tahun terakhir .
- Upayakan mendapatkan score Toefl, Duolingo, IELTS lebih dari score minimal yang telah ditentukan.
- Membaca ketentuan dan persyaratan pendaftaran dengan teliti.
- Perhatikan satu per satu persyaratan jangan sampai ada yang terlewati.
- Mengisi essay memasukkan alasan mengapa ingin mengikuti program tersebut dan bagaimana mengimplementasikan di dalam pembelajaran dan cara mendiseminasikan nya.
- Pada saat wawancara jawablah pertanyaan secara singkat, jelas padat dan berikan informasi tambahan tentang pelatihan yang pernah diikuti, prestasi yang pernah diraih.
- Gunakan internet yang stabil disini Cikgu menggunakan Internet Provider IndiHome dari Telkom Indonesia karena semua proses dilakukan secara online maka akses internet harus diperhatikan jangan sampai karena masalah internet kita gagal dalam seleksi ataupun dalam pelaksanaannya.
Begitu pentingnya akses internet yang lancar dan stabil Cikgu mempercayakan IndiHome untuk kegiatan lokal, nasional bahkan internasional karena alasan berikut:
Internet Cepat dan Stabil dengan Fiber Optik Penghantar Data Tercanggih
Telkom Indonesia menghadirkan IndiHome fiber yang merupakan layanan digital dengan menggunakan teknologi fiber optik dengan layanan Triple Play yaitu (Fixed Broadband Internet, Fixed Phone dan IndiHome TV) dan layanan Dual Play Internet Fiber (Internet Cepat) dan TV Interaktif.
Biaya terjangkau
Beragamnya pilihan paket IndiHome mulai dari paket promo, IP, 2P, 3P dan paket gammer membuat pelanggan dapat memilih pilihan paket internet yang disesuaikan dengan keperluan dan anggaran yang dimiliki. Hal ini dapat mengurangi keluhan pelanggan tentang biaya internet yang mahal.
Memiliki Layanan Produk Digital IndiHome
Selain menyediakan layanan internet dengan akses broadband cepat hingga 300 Mbps tersedia juga layanan IndiHome TV dan telepon hingga 1000 menit yang sesuai pilihan paket. Walaupun saat ini banyak yang beralih ke telepon genggam telepon rumah juga tidak kalah penting untuk telepon yang bersifat urgent seperti Cikgu yang jarang membeli pulsa HP karena sudah terbiasa menggunakan wifi di rumah maupun di sekolah yang menggunakan IndiHome maka telepon IndiHome menjadi solusi.
Memiliki Layanan Add-On
Kategori kedua yaitu kategori TV seperti Netflix, Minipack channel TV, TV Storage dan kategori ketiga yaitu kategori lainnya berupa IndiHome Eazy untuk memonitor rumah dengan smartphone, IndiHome karaoke, Cloud Storage dan Benefit Game.
Jangkauan Luas Hingga Pelosok Indonesia
Hidup dirantau dan memiliki aktivitas yang padat selain mengajar, Cikgu juga sedang melanjutkan kuliah di Magister Teknik Informatika secara daring sehingga banyak tugas yang harus diselesaikan dan dikirim dengan mengunakan internet. Dulu Cikgu selalu khawatir jika mendadak harus berpergian ke luar kota maupun pulang ke kampung halaman dengan membawa tugas yang harus dikerjakan secara online. Sekarang Cikgu tidak khawatir lagi karena walaupun berada di desa masih bisa menikmati akses internet dari Telkom Indonesia bahkan sekarang malah sering ngonten aktivitas di desa.
Cepat Tanggap Jika Ada Kerusakan
Masalah internet tidak hanya tentang kecepatan akses akan tetapi kerusakan alat, atau ada kabel yang terputus membuat internet mengalami gangguan. Berdasarkan pengalaman jika terjadi permasalahan internet mati Cikgu tinggal menghubungi 147 petugas akan datang ke lokasi untuk melakukan perbaikan.
Kesimpulan
Manfaat
ngonten dengan internet Provider IndiHome sangat Cikgu rasakan. Mendapatkan prestasi hingga Go
Internasional kesempatan belajar di kampus nomor 1 dunia secara daring berjalan lancar berkat IndiHome
sebagai internetnya Indonesia yang membuat aktivitas menjadi tanpa batas.
Setiap pengalaman baru tidak lupa Cikgu dokumentasikan dalam konten dengan menggunakan Provider Internet IndiHome milik Telkom Indonesia karena setiap peristiwa yang
Cikgu alami belum tentu terjadi untuk kedua kalinya.
Sekarang ini untuk belajar di kampus-kampus ternama dari luar negeri sudah mulai kembali digencarkan untuk meningkatkan sumber daya mahasiswa, guru maupun dosen. Selain persyaratan administrasi hal yang tidak kalah penting yaitu akses internet. Perlu diperhatikan bagi pejuang beasiswa agar memperhatikan kualitas internet. Tidak sedikit orang gagal meraih impiannya bukan karena faktor kemampuan akan tetapi karena permasalahan internet, karena semua berkas pendukung, wawancara dan kegiatan dilaksanakan secara virtual yang memerlukan akses internet yang stabil. Cikgu bersyukur Berkah gonten bersama IndiHome Cikgu mendapatkan kesempatan mengikuti ALCoB ICT Volunteer dan belajar di kampus ternama dunia Harvard University.
Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang -Ir.Soekarno-
https://gtk.kemdikbud.go.id/lpdpgtk
https://indihome.co.id/blog/penjelasan-lengkap-dan-menarik-seputar-indihome-fiber