Tahun 2001,
semangatku membuncah saat menginjakkan kaki di Yogyakarta untuk menuntut ilmu.
Jauh dari keluarga, kerinduan akan kampung halaman tentu tak terelakkan. Namun,
ada satu hal yang selalu berhasil mengobati kerinduanku, yaitu rendang buatan
Amak. Masih terngiang di ingatan ketika pertama kali merantau Amak membekali nasi
dan setoples rendang. Aku berangkat ke
Yogyakarta dari Tanjungpinang kota kelahiranku melalui Pelabuhan Kijang dengan kapal
menuju Tanjung Priok. Pengalaman pertama kali menaiki kapal dengan ombak yang
besar membuat aku tidak berdaya jangankan menyantap makanan, kepalaku pusing, perut
mual ternyata aku mabuk laut.
Rendang Amak, Sahabat Sejati di Rantau
Seharian di
kapal aku tidak makan. Aku berangkat ditemani kakakku, keesokan hari setelah
tiba di Jakarta perutku lapar. Aku masih memegang bungkusan yang Amak berikan ketika
berangkat. Aku membuka bungkusan itu, nasinya sudah tercium aroma basi, akhirnya
kami mampir di warung membeli nasi bungkus dan menyantap dengan rendang buatan Amak. Amak sering mengatakan “Randang jiko kariang, biso batahan lamo”
(Rendang jika dibuat kering bisa bertahan lama).
Aku melanjutkan
Perjalanan dari Tanjung Priok menuju Pasar Senen menuju Yogyakarta dengan
kereta. Pertama kali ke Yogyakarta aku kaget masakannya sangat
manis. Aku kebingungan tidak ada yang cocok di lidah hingga pilihan sering
jatuh pada pecel lele karena ada sambelnya.
Sejak Juli 2001
di setiap bulan, dengan setia Amak mengirimkan setoples rendang lewat JNE.
Aroma rempah yang khas begitu menusuk hidung saat paket itu tiba. Rasanya,
seketika suasana rumah terasa dekat. Ditemani secangkir teh hangat dan seporsi
nasi putih, rendang Amak menjadi teman setia saat malam tiba, mengusir sepi dan
kerinduan.
Tinggal bersama
teman-teman mahasiswa yang menjadi anak kos menambah kedekatan sesama. Ketika
rendang buatan Amakku tiba, aku pun menawarkan kepada mereka. Kita makan bersama,
tak ayal mereka selalu mengatakan “rendang buatan mamak mu enak Rit!”
Bersama teman-teman kos di Yogyakarta (dokpri) |
JNE Antar Kangen ke Rantau dengan Rendang Amak
Tak terasa,
bulan Ramadhan telah berlalu dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2002 pun tiba. Tahun itu, aku memutuskan
tidak mudik, pertimbangan ketika itu kasihan orang tua mencari tiket pesawat di
hari raya harganya berlipat ganda. Akhirnya aku merayakan lebaran jauh dari
kampung halaman. Meski begitu, hatiku tetap merasa tenang karena ada satu hal
yang selalu berhasil membuatku merasa seperti di rumah, yaitu rendang buatan
Amak.
Sehari sebelum lebaran, sebuah paket besar tiba di kosanku. Seperti biasa Amak mengirimkan lewat paket JNE. Tahun itu aku belum tau banyak tentang JNE, layanan yang tersedia juga masih terbatas. Menjelang lebaran kesibukan kurir tentu saja berlipat ganda. Kang JNE tetap melayani dengan sepenuh hati. Saat kubuka, aroma khas rendang langsung menyambutku. Wajah Amak seketika terbayang di benakku saat melihat tumpukan rendang yang dikemas dengan rapi ditambah lagi ada uang jajan yang terselip di bungkusannya.
selesai salat Subuh aku duduk di
meja makan kecil di kosanku, memandangi semangkuk rendang di depanku.
Tiba-tiba, aku merasa tak sendiri. Suara tawa Amak dan keluarga terdengar jelas
di telingaku. Aku seperti bisa merasakan kehangatan suasana Lebaran di kampung
halaman. Setiap suapan rendang, terasa seperti pelukan hangat dari Amak.
Selesai
makan, aku keluar sebentar untuk menunaikan sholat Idul Fitri di masjid
terdekat. Di sana, aku bertemu dengan beberapa teman satu kos yang juga
merayakan lebaran di perantauan. Kami saling bertukar cerita dan berbagi
makanan. Meski jauh dari keluarga, kami tetap bisa merasakan kebersamaan dan
kehangatan Lebaran.
Sore harinya,
aku memutuskan untuk telepon dengan keluarga di kampung halaman. Kami saling
bertegur sapa dan berbagi cerita tentang hari raya. Saat itu, aku baru
menyadari betapa beruntungnya aku memiliki keluarga yang begitu perhatian.
Meskipun jarak memisahkan, kasih sayang mereka selalu ada untukku.
Malam
harinya, aku kembali menikmati sisa rendang Amak. Sambil menikmati malam yang
tenang, aku merenung sejenak. Lebaran di perantauan memang terasa berbeda, tapi
bukan berarti tidak menyenangkan. Justru, pengalaman ini mengajarkan aku untuk
lebih mandiri dan menghargai setiap momen yang ada.
Momen-momen
indah itu terus berulang hingga aku menikah dan diajak suami menetap di Bali. Jarak yang semakin jauh tak
menyurutkan Amak untuk terus mengirimkan rendang kesukaanku. Setiap kali paket JNE
tiba, seakan ada pelukan hangat dari Amak yang menyapa.
Kini aku menetap di Jembrana, aku pun mencoba sendiri untuk membuat rendang, akan tetapi masih saja rendang ku tidak seenak rendang Amak. Untuk mengobati rasa rindu dengan rendang amak aku pun meminta Amak untuk meracik bumbu rempah-rempah. Sekarang setiap lebaran tiba aku membuat sendiri rendang dengan kiriman bumbu rempah-rempah yang telah diracik Amak melalui paket JNE.
Tanpa terasa di usia JNE ke 33 tahun ini aku telah menggunakan jasa JNE sejak ku kuliah. Sudah ratusan paket-paket penuh kebahagiaan yang diantarkan Amak untukku terutama rendang yang menjadi pengobat rindu Saat ini aku sudah terbiasa membuat rendang sendiri, hanya saja aku masih mengharapkan kiriman racik bumbu rempah dari Amak. Pada saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha daging kurban aku olah menjadi rendang dan dibagikan kepada kerabat, tetagga dan panti asuhan agar lebih berkah.
Kiriman paket bumbu rendang dari Tanjungpinang (dokpri) |
JNE Pengiriman Andalan Paket Sampai Tujuan
JNE, sebagai perusahaan jasa pengiriman barang yang telah berdiri lebih dari 33 tahun, telah mengalami banyak perkembangan dan inovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berubah. Beberapa inovasi yang telah menjadi tonggak penting dalam perjalanan JNE yaitu Berinovasi dari Layanan seperti :
- JNE Trucking yaitu Layanan
pengiriman barang dalam jumlah besar dengan kapasitas kendaraan yang
bervariasi, mulai dari truk kecil hingga kontainer.
- JNE YES yaitu Layanan pengiriman
ekspres untuk paket-paket penting yang membutuhkan pengiriman cepat dan
aman.
- JNE Okey yaitu Layanan pengiriman barang
dengan biaya yang lebih terjangkau, cocok untuk pengiriman barang dengan
waktu pengiriman yang tidak terlalu mendesak.
- JNE Reguler yaitu Layanan
pengiriman barang reguler dengan cakupan area yang luas.
- JNE JTR yaitu Layanan pengiriman barang
dengan fitur jemput barang langsung di lokasi pengirim.
- JNE Fulfillment yaitu Layanan
fulfillment yang menyediakan solusi lengkap bagi pelaku e-commerce, mulai
dari penyimpanan barang, pemrosesan pesanan, hingga pengiriman.
Rendang Amak
bukan sekadar makanan, tapi juga simbol kasih sayang dan perhatian seorang ibu
kepada anaknya. Setiap suapan rendang, aku merasakan perjuangan Amak di dapur,
menyiapkan makanan kesukaanku dengan penuh cinta.
JNE bukan
hanya sekedar jasa pengiriman, tapi juga penghubung antara aku dan keluarga.
Paket-paket yang dikirimkan selalu tiba dengan selamat dan tepat waktu. Tentu
saja semua itu didukung dengan Inovasi teknologi dari JNE seperti:
- MyJNE: Aplikasi mobile yang memudahkan
pelanggan dalam melacak pengiriman, membuat pengiriman baru, dan
mendapatkan informasi terkait layanan JNE.
- Website JNE: Platform online yang
menyediakan berbagai fitur, seperti kalkulasi ongkos kirim, pelacakan
pengiriman, dan informasi mengenai layanan JNE.
- Sistem pelacakan pengiriman yang real-time:
Pelanggan dapat melacak pengiriman barang mereka secara real-time melalui
website atau aplikasi MyJNE.
- Integrasi dengan berbagai platform e-commerce: JNE
telah melakukan integrasi dengan berbagai platform e-commerce terkemuka di
Indonesia, sehingga memudahkan para pelaku e-commerce dalam mengelola
pengiriman barang.
- Penerapan teknologi big data: JNE
memanfaatkan teknologi big data untuk menganalisis data pengiriman dan
meningkatkan efisiensi operasional.
Inovasi
Jaringan
- Pengembangan jaringan cabang: JNE
terus mengembangkan jaringan cabangnya hingga ke pelosok daerah di
Indonesia, sehingga semakin memperluas jangkauan layanan.
- Kemitraan dengan berbagai pihak: JNE menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, seperti agen, kurir, dan perusahaan logistik lainnya, untuk memperkuat jaringan distribusi.
Menemani suami mengirim paket di cabang Negara JNE (dokpri) |
- Program CSR: JNE secara aktif
terlibat dalam berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR)
untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.
- Inovasi produk: JNE terus mengembangkan
produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar, seperti layanan
pengiriman khusus untuk barang-barang tertentu (misalnya, barang mudah
pecah, barang berharga).
Dulu,
saat pertama kali jauh dari rumah, rasanya sulit sekali menyesuaikan diri.
Namun, setiap kali menyantap rendang Amak, semangatku kembali berkobar. Rasanya
seperti ada kekuatan magis yang terkandung dalam setiap suapannya. Saat ini
anakku jauh dariku. Ia belajar di pondok aku pun selalu mengirimkan rendang
untuknya dan teman-temannya pun mengatakan “Rendang buatan Bundamu enak Rai”. Tradisi mengirim rendang pun berlanjut. Terima kasih, Amak, atas semua cinta
dan pengorbananmu. Terimakasih JNE telah menjadi perantara kasih sayang kami.
#JNE #ConnectingHappiness #JNE33Tahun #JNEContentCompetition2024 #GasssTerusSemangatKreativitasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar