- Menurut Anda, apakah strategi yang dilakukan
oleh Ibu Renjana tepat? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa?
- Apakah ada alternatif lain yang dapat dilakukan
oleh Ibu Renjana?
- Jika Anda adalah Ibu Renjana, apakah yang akan
Anda lakukan? Jelaskanlah mengapa Anda melakukan hal tersebut?
- Strategi yang dilakukan Ibu Renjana memiliki niat
yang baik memiliki sisi positf siswa yang sudah selesai tidak akan merasa
bosan dan mengganggu teman-temannya, namun juga memiliki sisi negatif
memberikan tugas tambahan yang jauh lebih banyak (25 soal dibandingkan 15
soal) dapat membuat ketiga siswa merasa terbebani dan kurang adil
dibandingkan teman-temannya. Namun belum tepat karena perlu adanya
penyesuaian agar lebih efektif. Ibu Renjana perlu memperhatikan perbedaan
individu masing-masing siswa dan memberikan tugas yang sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan mereka. Dengan demikian, semua siswa dapat belajar
secara optimal dan merasa dihargai.
- Ibu Renjana memiliki beberapa alternatif lain
yang dapat dilakukan selain memberikan lembar kerja tambahan dengan jumlah
soal yang jauh lebih banyak. Berikut beberapa alternatif yang bisa
dipertimbangkan
- Menawarkan Tantangan yang Lebih Komplek: Sebagai
contoh memberikan soal cerita yang berkaitan dengan materi perkalian dapat
membuat siswa berpikir lebih kritis dan
kreatif dalam menyelesaikan masalah.
- Membentuk Kelompok Belajar: Membentuk kelompok
kecil agar siswa yang sudah selesai dapat saling berdiskusi dan membantu
teman sebayanya yang masih kesulitan.
- Memberikan Tugas Proyek: Memberikan tugas proyek
yang berkaitan dengan perkalian, seperti membuat poster atau presentasi
tentang kegunaan perkalian dalam kehidupan sehari-hari.
- Jika saya adalah Ibu Renjana, hal yang akan saya
lakukan yaitu mengamati dengan seksama bagaimana ketiga siswa tersebut
menyelesaikan soal-soal perkalian. Apakah mereka benar-benar sudah
menguasai konsep atau hanya cepat karena terbiasa dengan tipe soal yang
sama? Kemudian Saya akan mencoba mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
masing-masing siswa dalam mengerjakan soal perkalian. Hal ini penting
untuk memberikan tugas tambahan yang sesuai dengan tingkat kesulitan yang
tepat. Dengan mengamati proses pengerjaan dan mengidentifikasi kekuatan
serta kelemahan siswa, saya dapat memberikan tugas tambahan yang lebih
efektif dan sesuai dengan kebutuhan individu masing-masing siswa.
Pembelajaran
berdiferensiasi seringkali disalah pahami sebagai memberikan tugas yang
berbeda-beda pada setiap siswa tanpa adanya struktur yang jelas. Padahal, inti
dari pembelajar berdiferensiasi adalah menciptakan lingkungan belajar yang
fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan individual setiap siswa.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengakui
bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar, minat, dan kemampuan yang
berbeda-beda dimana tujuannya untuk memberikan semua siswa kesempatan belajar
secara optimal dengan cara yang paling sesuai dengan mereka.
- Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan
pembelajaran berdiferensiasi!
- Mengapa kita perlu mengidentifikasi kebutuhan
belajar murid?
- Sebagai guru, apa yang dapat kita lakukan untuk
mengidentifikasi kebutuhan belajar murid-murid kita? Apa saja yang perlu
dipertimbangkan?
- Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian
keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang
berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat
tersebut adalah yang terkait dengan:
- Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran
yang didefinisikan secara jelas.
- Bagaimana guru menanggapi atau merespon
kebutuhan belajar muridnya
- Bagaimana mereka menciptakan lingkungan
belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk
mencapai tujuan belajar yang tinggi.
- Manajemen kelas yang efektif.
- Penilaian berkelanjutan.
- Mengidentifikasi kebutuhan belajar murid adalah
langkah krusial dalam menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan
bermakna. Setiap siswa memiliki gaya belajar, kecepatan belajar, dan minat
yang berbeda-beda. Dengan mengidentifikasi kebutuhan mereka, kita dapat
menyajikan materi pembelajaran dengan cara yang paling sesuai dan menarik
bagi masing-masing siswa. Ketika siswa merasa kebutuhan belajar mereka
terpenuhi dan materi pembelajaran relevan dengan minat mereka, motivasi
belajar mereka akan meningkat. Mereka akan lebih aktif terlibat dalam
proses pembelajaran dan merasa lebih percaya diri. Setiap siswa memiliki
potensi yang unik. Dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa,
kita dapat membantu mereka mengembangkan potensi tersebut secara optimal.
- Sebagai seorang guru, mengidentifikasi kebutuhan
belajar murid adalah langkah awal yang sangat penting untuk menciptakan
proses pembelajaran yang efektif dan bermakna. Berikut adalah beberapa hal
yang dapat guru lakukan dan pertimbangkan:
- mengamati perilaku murid-murid mereka;
- mencari tahu pengetahuan awal yang dimiliki oleh
murid terkait dengan topik yang akan dipelajari;
- melakukan penilaian untuk menentukan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap mereka saat ini, dan kemudian mencatat kebutuhan
yang diungkapkan oleh informasi yang diperoleh dari proses penilaian
tersebut;
- mendiskusikan kebutuhan murid dengan orang
tua atau wali murid;
- mengamati murid ketika mereka sedang
menyelesaikan suatu tugas atau aktivitas;
- bertanya atau mendiskusikan permasalahan dengan
murid;
- membaca rapor murid dari kelas mereka sebelumnya
untuk melihat komentar dari guru-guru sebelumnya atau melihat pencapaian
murid sebelumnya;
- berbicara dengan guru murid sebelumnya;
- membandingkan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai dengan tingkat pengetahuan atau keterampilan yang ditunjukkan oleh
murid saat ini;
- menggunakan berbagai penilaian diagnostik untuk
memastikan bahwa murid telah berada dalam level yang sesuai;
- melakukan survey untuk mengetahui kebutuhan
belajar murid;
- mereview dan melakukan refleksi terhadap praktik
pengajaran mereka sendiri untuk mengetahui efektivitas pembelajaran
mereka;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar