03 Agustus 2024

,

Mulai Dari diri - Modul 1.4



Tujuan Pembelajaran khusus:

Mengaktifkan pengetahuan awal apa yang telah dipelajari sebelumnya tentang konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara dihubungkan dengan konsep lingkungan dan budaya positif di sekolah. 

Mengamati bagaimana sistem rancangan di sekolah masing-masing dapat menciptakan lingkungan positif serta mendukung murid menjadi pribadi yang bahagia, mandiri, dan bertanggung jawab, sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara.

Apa pentingnya menciptakan suasana positif di lingkungan Anda?

Pentingnya menciptakan suasana positif di lingkungan kita memiliki banyak manfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain di sekitar kita seperti :

  1. Lingkungan yang positif dapat mengurangi stres, kecemasan, dan depresi. Ketika kita merasa nyaman dan didukung oleh orang-orang di sekitar kita, kesehatan mental kita akan terjaga dengan baik.
  2. Suasana yang positif dapat memicu semangat dan motivasi untuk bekerja atau belajar lebih baik sehingga lebih produktif dan kreatif.
  3. Hubungan antar individu cenderung lebih harmonis dan saling mendukung. Saling menghargai, terbuka, dan komunikasi yang baik akan mempererat tali persahabatan dan kerjasama

Lingkungan positif di sekolah kami dibangun dengan semangat kekeluargaan. Saling gotong royong dalam setiap kegiatan sekolah. Nyaman di sekolah membuat rekan-rekan semangat dalam menjalankan tugas.

Sebagai seorang pendidik dan/atau pimpinan sekolah, bagaimana Anda dapat menciptakan suasana positif di lingkungan Anda selama ini?

Sebagai seorang pendidik dan/atau pimpinan sekolah, dalam menciptakan suasana positif untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan inspiratif hal yang saya lakukan yaitu:

  1. Membudayakan 5 S (Senyum, salam, sapa, sopan, santun) ketika bertemu dengan warga sekolah maupun tamu yang berkunjung
  2. Saling menghargai, berkomunikasi yang baik dan menunjukkan sikap peduli baik kepada siswa maupun guru dan staf sekolah.
  3. Menjadii role model menunjukkan sikap positif, jujur, bertanggungjawab menjadi contoh yang baik bagi siswa dan staf
  4. Selalu memberikan motivasi dan melibatkan warga sekolah dalam menentukan visi, membangun lingkungan belajar yang menyenangkan dan dapat mengelola konflik dengan bijak

Apakah hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid?

Hubungan antara menciptakan suasana positif dengan proses pembelajaran memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan penerapan pembelajaran yang berpihak pada murid. Keduanya saling memperkuat dan mendukung satu sama lain. Suasana positif menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan inklusif bagi setiap murid. Ketika siswa merasa diterima, dihargai, dan didukung mereka akan lebih termotivasi untuk belajar, siswa menjadi lebih percaya diri dan berani bereksplorasi. Pembelajaran yang berpihak pada murid menempatkan kebutuhan dan minat siswa sebagai pusat perhatian. Ketika pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan perbedaan individu, siswa akan merasa bahwa pembelajaran itu relevan dan bermanfaat bagi mereka sehingga motivasi belajar, prestasi prekembangan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dapat meningkat.

Bagaimana penerapan disiplin saat ini di sekolah Anda, apakah sudah diterapkan dengan efektif, bila belum, apa yang menurut Anda masih perlu diperbaiki dan dikembangkan?

Penerapan disiplin saat ini di sekolah kami ada beberapa yang belum efektif terutama kedisiplinan waktu siswa. Terkhusus siswa yang ditunjuk dalam kegiatan seperti lomba untuk mewakili sekolah terutama non akademik. Ketika mereka diberi waktu latihan selama 3 jam pelajaran setelah selesai mereka tidak langsung masuk kelas terkadang mereka memanfaatkan waktu hingga akhir jam pelajaran. Selain itu budaya positif di sekolah kami masih harus terus ditingkatkan terutama budaya 5S (Senyum, salam.sapa, sopan, santun) karena belum semua siswa yang melakukan budaya postif tersebut ketika berpas-an dengan guru dan tamu. Hal ini disebabkan Setiap siswa memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda-beda, sehingga penerapan aturan yang sama mungkin tidak selalu efektif.

Dalam hal ini yang perlu diperbaiki / dikembangkan adalah  menekankan pada pencegahan, membangu hubungan yang positif antara guru dan siswa, melibatkan siswa dalam membuat aturan sekolah dan menyelesaikan masalah. Mengembangkan program-program yang mendukung pengembangan sosial-emosional. Program-program seperti pelatihan keterampilan sosial dan manajemen emosi dapat membantu siswa mengelola perilaku mereka.

Selanjutnya Anda dapat melakukan pengamatan dan refleksi terhadap bagaimana kita dapat menciptakan sebuah budaya positif, dengan melakukan serangkaian kegiatan di bawah ini:

  1. Sediakan waktu khusus, pejamkan mata, dibantu musik instrumental yang sesuai, kemudian bayangkan sekolah impian Anda. Ingat kembali gambaran sekolah impian yang Anda tulis saat mempelajari modul 1.3. Bagaimana suasana sekolahnya? Bagaimana sikap gurunya? Bagaimana tutur kata guru? Bagaimana guru bersikap kepada murid-muridnya? Bagaimana sikap murid-muridnya, bagaimana mereka saling berinteraksi, terhadap Anda, sebagai pimpinan sekolah dan terhadap guru-guru yang lain? 
  2. Untuk mewujudkan sekolah impian tersebut, bila Anda adalah seorang pemimpin di sekolah Anda,  bagaimana Anda akan menciptakan sebuah lingkungan yang positif di sekolah Anda?  Apa strategi yang akan Anda pilih? Bagaimana Anda akan menerapkan disiplin positif, apa yang perlu kita lakukan terlebih dahulu? Tentunya, salah satu hal yang paling penting adalah kita perlu menghilangkan rasa takut dalam diri murid-murid sehingga mereka merasa aman dan nyaman berada di sekolah, dan bahwa membuat kesalahan adalah suatu proses pembelajaran itu sendiri. Hanya dengan demikian, semua murid dapat belajar dengan rasa tenang, tanpa tekanan dan nyaman.

Sekolah impian saya memiliki lingkungan yang ramah, fasilitas yang memadai, ruang kelas yang nyaman, dan area umum yang ramah. Siswa mendapatkan dukungan dan motivasi dalam lingkungan belajar mereka. Guru di sekolah impian adalah orang yang penuh perhatian, penuh semangat, dan dapat menginspirasi siswa mereka. Mereka tidak hanya memberikan pelajaran, tetapi juga membantu siswa dalam pengembangan pribadi. Guru selalu mengeluarkan komentar yang penuh dengan motivasi positif dan konstruktif. Mereka menghindari menggunakan bahasa yang menekan atau merendahkan dan memberikan umpan balik yang membangun. Guru adil dan fleksibel, menghargai setiap siswa, dan berusaha memahami gaya belajar dan kebutuhan siswa. Mereka memberikan dukungan ekstra kepada siswa yang membutuhkannya. Murid-murid berinteraksi dengan menghormati satu sama lain dan bekerja sama. Mereka bebas bertanya dan berbagi ide tanpa khawatir dihakimi.

 

Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada diri Anda, sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang memiliki pengaruh pada warga sekolah, terutama murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, harapan saya setelah mempelajari modul ini yang dapat berkembang pada diti saya yaitu:

1.  Saya berharap dapat memahami kebutuhan dasar manusia yang mengarah kepada siswa kebutuhan untuk bertahan hidup (survival), kasih sayang dan rasa diterima (love and belonging), kebebasan (freedom), kesenangan (fun), dan penguasaan (power). Ketika seorang murid melakukan suatu perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan, atau melanggar peraturan, hal itu sebenarnya dikarenakan mereka gagal memenuhi kebutuhan dasar mereka.

2.   Saya ingin memanfaatkan materi Modul Posisi Kontrol Restitusi sehingga sebagai pemimpin pembelajaran saya dapat memberikan motivasi dengan perilaku kontrol positif

Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?

Harapan saya terhadap siswa adalah mereka bisa merasa aman, nyaman dan bahagia saat berada disekolah. SIswa dapat menghargai diri sendiri dan orang lain siswa mampu mengambil keputusan yang bijak dan bertanggung jawab atas tindakannya. Siswa mampu mengembangkan dimensi dari profil pelajar Pancasila sebagai bekal keterampilan dimasa depan (1. Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia; 2. Dimensi Berkebhinekaan Global; 3. Dimensi Bergotong Royong; 4. Dimensi Mandiri; 5. Dimensi Bernalar Kritis; dan 6. Dimensi Kreatif) serta mampu mengembangkan diri berdasarkan kodrat mereka.

Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

  1. Kegiatan praktik atau demonstrasi dalam pembiasaan budaya positif disekolah
  2. Tersedianya materi dalam bentuk contoh praktik baik yang dapat dijadikan pedoman dalam menumbuhkan budaya positif.
  3. Calon Guru Penggerak mampu memahami pentingnya mengetahui kebutuhan belajar dan lingkungan yang memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi secara aman dan nyaman.


 


 

 


 

 

 

0 comments:

Posting Komentar