Tujuan Pembelajaran khusus:
Mengaktifkan
pengetahuan awal apa yang telah dipelajari sebelumnya tentang konsep pendidikan
Ki Hajar Dewantara dihubungkan dengan konsep lingkungan dan budaya positif di
sekolah.
Mengamati
bagaimana sistem rancangan di sekolah masing-masing dapat menciptakan
lingkungan positif serta mendukung murid menjadi pribadi yang bahagia, mandiri,
dan bertanggung jawab, sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara.
Apa pentingnya menciptakan suasana positif di lingkungan Anda?
Pentingnya
menciptakan suasana positif di lingkungan kita memiliki banyak manfaat, baik
untuk diri sendiri maupun orang lain di sekitar kita seperti :
- Lingkungan yang positif dapat mengurangi stres,
kecemasan, dan depresi. Ketika kita merasa nyaman dan didukung oleh
orang-orang di sekitar kita, kesehatan mental kita akan terjaga dengan
baik.
- Suasana yang positif dapat memicu semangat dan
motivasi untuk bekerja atau belajar lebih baik sehingga lebih produktif
dan kreatif.
- Hubungan antar individu cenderung lebih harmonis
dan saling mendukung. Saling menghargai, terbuka, dan komunikasi yang baik
akan mempererat tali persahabatan dan kerjasama
Lingkungan
positif di sekolah kami dibangun dengan semangat kekeluargaan. Saling gotong
royong dalam setiap kegiatan sekolah. Nyaman di sekolah membuat rekan-rekan
semangat dalam menjalankan tugas.
Sebagai
seorang pendidik dan/atau pimpinan sekolah, bagaimana Anda dapat menciptakan
suasana positif di lingkungan Anda selama ini?
Sebagai
seorang pendidik dan/atau pimpinan sekolah, dalam menciptakan suasana positif
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan inspiratif hal yang saya
lakukan yaitu:
- Membudayakan 5 S (Senyum, salam, sapa, sopan,
santun) ketika bertemu dengan warga sekolah maupun tamu yang berkunjung
- Saling menghargai, berkomunikasi yang baik dan
menunjukkan sikap peduli baik kepada siswa maupun guru dan staf sekolah.
- Menjadii role model menunjukkan sikap positif,
jujur, bertanggungjawab menjadi contoh yang baik bagi siswa dan staf
- Selalu memberikan motivasi dan melibatkan warga
sekolah dalam menentukan visi, membangun lingkungan belajar yang
menyenangkan dan dapat mengelola konflik dengan bijak
Apakah hubungan antara menciptakan suasana yang positif dengan proses pembelajaran yang berpihak pada murid?
Hubungan
antara menciptakan suasana positif dengan proses pembelajaran memiliki
keterkaitan yang sangat erat dengan penerapan pembelajaran yang berpihak pada
murid. Keduanya saling memperkuat dan mendukung satu sama lain. Suasana
positif menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan inklusif bagi setiap
murid. Ketika siswa merasa diterima, dihargai, dan didukung mereka akan lebih
termotivasi untuk belajar, siswa menjadi lebih percaya diri dan berani
bereksplorasi. Pembelajaran yang berpihak pada murid menempatkan
kebutuhan dan minat siswa sebagai pusat perhatian. Ketika pembelajaran
dirancang dengan mempertimbangkan perbedaan individu, siswa akan merasa bahwa
pembelajaran itu relevan dan bermanfaat bagi mereka sehingga motivasi belajar,
prestasi prekembangan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dapat meningkat.
Bagaimana penerapan disiplin saat ini di sekolah Anda, apakah sudah diterapkan dengan efektif, bila belum, apa yang menurut Anda masih perlu diperbaiki dan dikembangkan?
Penerapan
disiplin saat ini di sekolah kami ada beberapa yang belum efektif terutama
kedisiplinan waktu siswa. Terkhusus siswa yang ditunjuk dalam kegiatan seperti
lomba untuk mewakili sekolah terutama non akademik. Ketika mereka diberi waktu
latihan selama 3 jam pelajaran setelah selesai mereka tidak langsung masuk
kelas terkadang mereka memanfaatkan waktu hingga akhir jam pelajaran. Selain
itu budaya positif di sekolah kami masih harus terus ditingkatkan terutama
budaya 5S (Senyum, salam.sapa, sopan, santun) karena belum semua siswa yang
melakukan budaya postif tersebut ketika berpas-an dengan guru dan tamu. Hal ini
disebabkan Setiap siswa memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda-beda,
sehingga penerapan aturan yang sama mungkin tidak selalu efektif.
Dalam hal ini
yang perlu diperbaiki / dikembangkan adalah menekankan pada pencegahan,
membangu hubungan yang positif antara guru dan siswa, melibatkan siswa dalam
membuat aturan sekolah dan menyelesaikan masalah. Mengembangkan program-program
yang mendukung pengembangan sosial-emosional. Program-program seperti pelatihan
keterampilan sosial dan manajemen emosi dapat membantu siswa mengelola perilaku
mereka.
Selanjutnya
Anda dapat melakukan pengamatan dan refleksi terhadap bagaimana kita dapat
menciptakan sebuah budaya positif, dengan melakukan serangkaian kegiatan di
bawah ini:
- Sediakan waktu khusus, pejamkan mata, dibantu
musik instrumental yang sesuai, kemudian bayangkan sekolah impian Anda.
Ingat kembali gambaran sekolah impian yang Anda tulis saat mempelajari
modul 1.3. Bagaimana suasana sekolahnya? Bagaimana sikap gurunya?
Bagaimana tutur kata guru? Bagaimana guru bersikap kepada murid-muridnya?
Bagaimana sikap murid-muridnya, bagaimana mereka saling berinteraksi,
terhadap Anda, sebagai pimpinan sekolah dan terhadap guru-guru yang
lain?
- Untuk mewujudkan sekolah impian tersebut, bila
Anda adalah seorang pemimpin di sekolah Anda, bagaimana Anda akan
menciptakan sebuah lingkungan yang positif di sekolah Anda? Apa
strategi yang akan Anda pilih? Bagaimana Anda akan menerapkan disiplin
positif, apa yang perlu kita lakukan terlebih dahulu? Tentunya, salah satu
hal yang paling penting adalah kita perlu menghilangkan rasa takut dalam
diri murid-murid sehingga mereka merasa aman dan nyaman berada di sekolah,
dan bahwa membuat kesalahan adalah suatu proses pembelajaran itu sendiri.
Hanya dengan demikian, semua murid dapat belajar dengan rasa tenang, tanpa
tekanan dan nyaman.
Sekolah
impian saya memiliki lingkungan yang ramah, fasilitas yang memadai, ruang kelas
yang nyaman, dan area umum yang ramah. Siswa mendapatkan dukungan dan motivasi
dalam lingkungan belajar mereka. Guru di sekolah impian adalah orang yang penuh
perhatian, penuh semangat, dan dapat menginspirasi siswa mereka. Mereka tidak
hanya memberikan pelajaran, tetapi juga membantu siswa dalam pengembangan
pribadi. Guru selalu mengeluarkan komentar yang penuh dengan motivasi positif
dan konstruktif. Mereka menghindari menggunakan bahasa yang menekan atau
merendahkan dan memberikan umpan balik yang membangun. Guru adil dan fleksibel,
menghargai setiap siswa, dan berusaha memahami gaya belajar dan kebutuhan
siswa. Mereka memberikan dukungan ekstra kepada siswa yang membutuhkannya.
Murid-murid berinteraksi dengan menghormati satu sama lain dan bekerja sama.
Mereka bebas bertanya dan berbagi ide tanpa khawatir dihakimi.
Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda lihat berkembang pada diri Anda, sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang memiliki pengaruh pada warga sekolah, terutama murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran,
harapan saya setelah mempelajari modul ini yang dapat berkembang pada diti saya
yaitu:
1. Saya berharap dapat memahami kebutuhan dasar manusia yang mengarah
kepada siswa kebutuhan untuk bertahan hidup (survival), kasih sayang dan rasa
diterima (love and belonging), kebebasan (freedom), kesenangan (fun), dan
penguasaan (power). Ketika seorang murid melakukan suatu perbuatan yang
bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan, atau melanggar peraturan, hal itu
sebenarnya dikarenakan mereka gagal memenuhi kebutuhan dasar mereka.
2. Saya ingin memanfaatkan materi Modul Posisi Kontrol Restitusi sehingga sebagai pemimpin pembelajaran saya dapat memberikan motivasi dengan perilaku kontrol positif
Apa saja harapan-harapan yang ingin Anda
lihat berkembang pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?
Harapan saya terhadap siswa adalah mereka bisa merasa aman, nyaman dan
bahagia saat berada disekolah. SIswa dapat menghargai diri sendiri
dan orang lain siswa mampu mengambil keputusan yang bijak dan bertanggung jawab
atas tindakannya. Siswa mampu mengembangkan dimensi dari profil
pelajar Pancasila sebagai bekal keterampilan dimasa depan (1.
Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia;
2. Dimensi Berkebhinekaan Global; 3. Dimensi Bergotong
Royong; 4. Dimensi Mandiri; 5. Dimensi Bernalar Kritis; dan
6. Dimensi Kreatif) serta mampu mengembangkan diri berdasarkan kodrat
mereka.
Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?
- Kegiatan praktik atau demonstrasi dalam pembiasaan budaya positif disekolah
- Tersedianya materi dalam bentuk contoh praktik baik yang dapat dijadikan pedoman dalam menumbuhkan budaya positif.
- Calon Guru Penggerak mampu memahami pentingnya mengetahui kebutuhan belajar dan lingkungan yang memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi secara aman dan nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar