08 September 2024

,

Mulai dari Diri - Modul 2.2



Refleksi Kompetensi Sosial dan Emosional

Selama menjadi pendidik, Anda tentu pernah mengalami sebuah peristiwa yang dirasakan sebagai sebuah kesulitan, kekecewaaan, kemunduran, atau kemalangan, yang akhirnya membantu Anda bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.


Soal 1

Apa kejadiannya, kapan, di mana, siapa yang terlibat, apa yang membuat Anda memilih merefleksikan peristiwa tersebut, dan bagaimana kejadiannya?

Selama saya menjadi pendidik ada suatu peristiwa pada awal tahun pelajaran ini,  yang membuat saya sangat menyesal. Kejadian ini menjadi salah satu kegagalan saya dalam mendidik siswa. Pada saat pembelajaran Informatika ketika mengajar saya membawa masalah luar ke dalam kelas. Sehingga ketika mengajar  dari awal saya tidak ceria dan mengeluarkan kata dengan nada agak tinggi kepada siswa yang tidak mengikuti aturan ketika masuk ke ruangan lab komputer.

Begitupun pada saat pembelajaran saya cenderung menyalahkan siswa ketika mereka  tidak mengerti materi yang saya jelaskan  juga pada saat siswa bertanya, saya merasa mereka tidak memperhatikan ketika saya menjelaskan. 

Selesai pembelajaran saya merenung dan menyesal mengapa hari itu saya mengajar dengan penuh emosi. Kejadian ini mengajarkan saya sebagai guru harus mampu mengendalikan emosi walaupun sedang menghadapi masalah apapun terutama ketika sedang berhadapan dengan siswa.

Soal 2

Bagaimana Anda menghadapi krisis tersebut (coping)? Bagaimana  Anda dapat bangkit kembali (recovery) dan bertumbuh (growth) dari krisis  tersebut?

Saya menyikapi peristiwa tersebut dengan menenangkan diri dan merenungkan tindakan yang telah saya lakukan. Pada minggu berikutnya saya pun ingin mengembalikan suasana kelas yang kondusif sehingga  saya bertanya kepada mereka, guru seperti apa yang  diinginkan? Siswa pun menjawab mereka tidak ingin memiliki guru yang suka marah-marah. Saya menyadari bahwa sikap saya terhadap murid-murid sangat tidak tepat dan bisa merusak suasana belajar. Saya pun meminta maaf kepada mereka dan membangun kembali suasana kelas yang kondusif seperti yang telah disepakati dan berkomitmen untuk  tidak mengulanginya kembali.

Soal 3

Gambarkan diri Anda setelah melewati krisis tersebut.
Apa hal terpenting yang telah Anda pelajari dari krisis tersebut?Bagaimana dampak pengelolaan krisis tersebut terhadap diri Anda dalam menjalankan peran sebagai pendidik?

  • Hal terpenting yang saya pelajari dari peristiwa tersebut adalah bahwa kondisi emosional memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap proses pembelajaran. Saya menyadari bahwa suasana hati dan emosi yang saya bawa ke dalam kelas dapat mempengaruhi motivasi dan kinerja siswa yang saya ampu. Seperti yang saya rasakan ketika menjadi siswa, guru yang tidak bisa mengontrol emosi membuat saya ketakutan dan tidak nyaman. Ternyata setelah saya khilaf melakukan itu siswa saya pun merasakannya
  • Pengalaman mengelola krisis telah menjadi titik balik dalam perjalanan saya sebagai pendidik. Saya telah belajar untuk lebih memahami dan merespons kebutuhan emosional siswa, serta meningkatkan kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan di lingkungan sekolah. Komitmen saya untuk terus belajar dan berkembang akan memungkinkan saya menjadi role model yang lebih baik bagi siswa serta memberikan kontribusi yang lebih besar bagi dunia pendidikan.
  • Melalui pengalaman ini, saya menyadari betapa pentingnya kesejahteraan emosional dalam proses pembelajaran. Dengan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, saya berharap dapat membantu siswa mencapai potensi penuh mereka dan menjadi individu yang lebih tangguh, empatik, dan siap menghadapi masa depan.

 

0 comments:

Posting Komentar