22 November 2024

,

Koneksi Antar Materi Modul 3.3 Pemikiran Reflektif Terkait Pengalaman Belajar

 


Poin-poin penting dari refleksi yang dapat saya simpulkan.

  • Pergeseran paradigma: Saya menyadari bahwa siswa bukan hanya penerima pasif informasi, tetapi juga agen pembelajaran yang aktif. Mereka memiliki potensi untuk mengelola pembelajaran mereka sendiri dan bertanggung jawab atas hasil belajarnya.
  • Penerapan konsep student agency: saya telah berusaha melibatkan siswa dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Hal ini memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan suara, membuat pilihan, dan memiliki rasa kepemilikan terhadap pembelajaran mereka.
  • Tantangan dan solusi: saya mengidentifikasi tantangan dalam menerapkan konsep student agency, terutama pada siswa yang pasif. Namun, guru juga telah merancang solusi untuk mengatasi tantangan tersebut, seperti memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengekspresikan ide melalui tulisan dan secara bertahap mendorong mereka untuk berbicara di depan kelas.
  • Keterkaitan dengan pengalaman masa lalu: saya menghubungkan pengalaman pembelajarannya di masa lalu dengan praktik pembelajaran saat ini. Pengalaman positif yang pernah dialaminya menjadi inspirasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan memberdayakan siswa.
  • Integrasi konsep dari modul lain: saya telah berhasil mengintegrasikan konsep-konsep dari modul lain, seperti filosofi Ki Hajar Dewantara, pembelajaran diferensiasi, dan coaching, dalam upaya mengembangkan kepemimpinan siswa.

Implikasi untuk Implementasi:

  • Pentingnya komunitas belajar: Kolaborasi dengan rekan sejawat, fasilitator, dan instruktur sangat penting untuk mendukung pengembangan profesional guru.
  • Fokus pada pengembangan siswa: Pembelajaran harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan individu siswa dan mendorong mereka untuk menjadi pembelajar yang mandiri.
  • Pentingnya kepemimpinan sekolah: Kepemimpinan sekolah yang mendukung inovasi dan perubahan sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Continue reading Koneksi Antar Materi Modul 3.3 Pemikiran Reflektif Terkait Pengalaman Belajar
,

Aksi Nyata Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid



Tujuan Pembelajaran

CGP dapat menjalankan tahapan B (Buat Pertanyaan) & A (Ambil Pelajaran) berdasarkan model prakarsa perubahan B-A-G-J-A yang telah dibuat sebelumnya pada tahapan Demonstrasi Kontekstual dalam sebuah aksi nyata. CGP membuat dokumentasi pelaksanaan tahapan yang telah dijalankan tersebut.

Prakarsa Perubahan

Meningkatkan keterampilan murid dalam penguasaan IT dan Literasi melalui Program MEDITASI (Melukis Digital dan Literasi)

PROGRAM MEDITASI Melukis Digital dan Literasi

Program MEDITASI (Melukis Digital dan Literasi) merupakan Program ekstrakurikuler yang ditujukan untuk seluruh siswa SMP Negeri 2 Mendoyo. Program ini bertujuan agar siswa dapat memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran, meningkatkan penguasaan IT serta meningkatkan literasi digital siswa.

ALASAN MEMILIH PROGRAM MEDITASI

Selain untuk mendukung program Pemerintah dalam Peningkatan Penguasaan IT dan literasi, Program ini dapat menggali potensi siswa terkhusus bakat siswa dalam melukis digital serta bakat menulis siswa. dengan menghasilkan karya lukisan digital dan karya literasi siswa dalam bentuk cerpen, puisi dan kisah inspirasi yang dapat di pamerkan pada kegiatan Pamera Karya P5 dan juga dapat menambah koleksi buku perpustakaan

Menjalankan Tahapan Buat Pertanyaan (B)

Berdialog dengan Kepala Sekolah membahas tentang pentingnya Pemanfaatan IT dalam menemukan bakat melukis digital siswa dan Literasi untuk meningkatakan bakat menulis dan membaca di sekolah

Berkoordinasi Dengan Rekan Guru

Berkoordinasi dengan rekan guru Informatika dan Guru Bahasa membahas tentang rencana program MEDITASI (Melukis Digital dan Literasi)

Berdialog Dengan Perwakilan Siswa

Berdialog dengan siswa di sela pembelajaran membahas tentang Program MEDITASI

REFLEKSI 4P

PERISTIWA

Dalam rangka mempersiapkan Program MEDITASI (Melukis Digitas dan Literasi) saya telah melakukan serangkaian koordinasi dengan berbagai pihak. Mulai dari mendapatkan dukungan Kepala Sekolah, merancang program bersama guru, melibatkan siswa hingga memastikan device / perangkat mediat TIK yang akan digunakan dalam Melukis Digital serta genre tulisan apa yang akan digarap hingga melakukan kerja sama dengan pihak percetakan. Upaya ini bertujuan untuk memastikan keberhasilan Program MEDITASI dalam meningkatkan kemampuan IT dan minat baca tulis siswa.

PERASAAN

Membangun sebuah program di sekolah bukanlah perkara mudah, namun semangat dan antusiasme yang saya rasakan selama proses persiapan Program MEDITASI membuat saya optimis program ini dapat berjalan. Setiap pertemuan dengan kepala sekolah, guru, dan siswa selalu menghasilkan ide-ide brilian yang semakin memperkaya program ini. Dengan dukungan penuh dari semua pihak, saya yakin Program MEDITASI akan menjadi tonggak sejarah baru dalam meningkatkan penguasaan IT dan minat baca siswa.

PEMBELAJARAN

saya belajar bahwa keberhasilan sebuah program sangat bergantung pada dukungan dan kerja sama dari semua pihak yang terlibat. Mendapatkan persetujuan dan dukungan penuh dari kepala sekolah, guru, dan siswa merupakan langkah awal yang sangat krusial. Selain itu, device/ media yang digunakan serta berkoordinasi dengan pihak percetakan juga memberikan saya pemahaman yang lebih mendalam tentang aspek teknis dalam penerbitan buku, sehingga saya dapat memastikan kualitas gambar dari melukis digital siswa dan buku sesuai dengan harapan.

PENERAPAN

Ke depannya, saya berkomitmen untuk melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam setiap tahap pengembangan dan pelaksanaan Program MEDITASI. Dengan menjaga komunikasi yang efektif dan kolaboratif, saya optimis program ini akan berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi seluruh peserta didik.

Menjalankan Tahapan AMbil pelajaran (A)

Mencari informasi terkait guru yang pernah memanfaatkan tools/ aplikasi dalam membuat karya lukisan digital. Menggali informasi terkait tools aplikasi apa yang diminati siswa Menggali informasi terkait guru yang pernah membuat buku dan buku yang diminati siswa.

REFLEKSI 4P

PERISTIWA

Dalam mempersiapkan Program Meditasi ini saya mencari informasi tentang guru yang sudah berpengalaman dalam memanfaatkan tools aplikasi melukis dgital dan menulis buku serta menggali informasi mengenai buku bacaan yang paling diminati oleh peserta didik. Kegiatan ini dilaksanakan untuk membentuk tim MEDITASI serta memastikan bahwa program ini relevan dengan minat siswa. Hasil dari kegiatan ini adalah penemuan beberapa guru berpengalaman yang akan bergabung dalam MEDITASI dan mendapatkan data tentang aplikasi melukis digital, jenis buku dan karya yang paling disukai oleh siswa.

PERASAAN

Perjalanan merancang program MEDITASI ini cukup menguras waktu akan tetapi ada rasa bahagia menjalaninya. Setiap informasi baru yang saya temukan semakin menguatkan semangat saya. Dengan dukungan penuh dari Kepala Sekolah, guru, saya yakin program ini dapat menemukan bakat melukis digital siswa dan dapat menarik minat baca tulis siswa.

PEMBELAJARAN

Selama menyusun Program MEDITASI ini saya belajar pentingnya memanfaatkan sumber daya yang ada dan mendengarkan kebutuhan serta minat siswa dalam merancang program. Informasi tentang aplikasi melukis digital dan buku yang diminati siswa membantu saya memahami lebih baik bagaimana menyusun konten yang akan meningkatkan keterlibatan mereka.

PENERAPAN

Saya akan memanfaatkan aplikasi melukis digital salah satunya IbisPaint karena dapat diakses secara offline. Pada kegiatan ini saya akan memperkenalkan dan mengajarkan siswa bagaimana cara menggunakannnya. Selain itu saya juga akan bekerja sama dengan guru bahasa untuk memotivasi siswa agar gemar membaca dan menulis hingga menerbitkan buku bersama di sekolah.



Continue reading Aksi Nyata Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

20 November 2024

,

Ruang Kolaborasi 3.3 Sesi 1 Pengelolaan Program yang Berdampak Pada Murid

 


Pada diskusi kali ini saya berada di kelompok Wani Pira yang terdiri dari I Gede Darmawan, Gusti Ayu Putu Lusya Indrayani, Ni Putu Pitri Indriyanigraha Parwati, Rita Wati dan I Gede Dharma Putra

Kami nerdiskusi  mengenai program 'Budaya Kita'. Program ini sangat menarik karena menggabungkan kegiatan belajar dengan praktik langsung, yaitu bercocok tanam.  Semua peserta menyetujui menggunakan program dari Pak Gede karena program ini dapat dilaksanakan oleh semua jenjanh dan mengajarkan siswa tentang pentingnya ketahanan pangan. Dengan bercocok tanam, kita bisa menghasilkan makanan sendiri dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.

Program "Budaya Kita" merupakan sebuah kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk:

  • Mengembangkan karakter siswa: Menanamkan nilai-nilai seperti disiplin, tanggung jawab, kerja keras, kreativitas, dan kepedulian terhadap lingkungan.
  • Meningkatkan keterampilan: Melatih siswa dalam melakukan budidaya tanaman, mulai dari pemilihan bibit hingga panen.
  • Membuka wawasan: Membekali siswa dengan pengetahuan tentang pertanian dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
  • Menumbuhkan jiwa wirausaha: Membimbing siswa untuk mengelola hasil panen dan mengembangkan potensi bisnis.

Tujuan Utama Program:

  • Memanfaatkan lahan kosong: Mengubah lahan yang tidak terpakai menjadi area produktif.
  • Menciptakan lingkungan belajar yang aktif: Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara langsung dan terlibat dalam proses pembelajaran.
  • Meningkatkan minat generasi muda pada sektor pertanian: Menunjukkan bahwa pertanian adalah sektor yang menjanjikan dan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Pelaksanaan Program:

  • Partisipasi aktif siswa: Siswa terlibat dalam semua tahap kegiatan, mulai dari perencanaan hingga panen.
  • Pendampingan guru: Guru berperan sebagai fasilitator dan memberikan bimbingan kepada siswa.
  • Evaluasi berkala: Program akan dievaluasi secara berkala untuk melihat perkembangan dan keberhasilan.

Manfaat Program:

  • Bagi siswa: Mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna, mengembangkan keterampilan hidup, dan meningkatkan rasa percaya diri.
  • Bagi sekolah: Menciptakan lingkungan sekolah yang hijau dan asri, serta meningkatkan reputasi sekolah.
  • Bagi masyarakat: Meningkatkan kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan.

 

Dari diskusi kelompok Wani Pira, dapat disimpulkan bahwa program "Budaya Kita" memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan karakter siswa dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pertanian. Namun, untuk mencapai keberhasilan, diperlukan perencanaan yang matang, kerjasama yang baik, dan evaluasi yang berkelanjutan.

Continue reading Ruang Kolaborasi 3.3 Sesi 1 Pengelolaan Program yang Berdampak Pada Murid
,

Ruang Kolaborasi Modul 3.3 Sesi 2 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID

 


Ko-Kurikuler, merupakan program/kegiatan yang dilaksanakan sebagai penguatan atau pendalaman kegiatan intrakurikuler (meliputi kegiatan pengayaan, pembimbingan seni dan budaya, atau pembentukan karakter).

Sesuai dengan tema, "BUDAYA KITA" merupakan sebuah program penguatan keterampilan dan karakter murid.

Target Jenjang Kelas SD, SMP & SMA/SMK

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG AKAN DIBANGUN

Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya

Kegiatan “Budaya Kita” (Kegiatan Budidaya Kreasi Tanaman Siswa) dirancang untuk mendorong keterlibatan aktif siswa dalam mengasah keterampilan mereka dengan memanfaatkan lahan kosong sebagai tempat untuk budidaya tanaman buah, sayur ataupun hias.

2. Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok, golongan.

Kegiatan “Budaya Kita” (Kegiatan Budidaya Kreasi Tanaman Siswa) mendorong murid untuk mampu membuka wawasan, mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan logis sehingga dapat bermanfaat dan bermakna bagi kehidupannya.

3. Lingkungan yang menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif dalam proses belajarnya sendiri.

Kegiatan “Budaya Kita” (Kegiatan Budidaya Kreasi Tanaman Siswa) dipilih langsung oleh siswa sehingga kegiatan ini terasa relevan dan bermakna bagi mereka, selain itu program ini dapat menumbuhkan jiwa wirausaha yang penuh semangat, pantang menyerah, tanggung jawab terutama dalam merawat tanaman hingga bisa dipanen.

3. Lingkungan yang menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif dalam proses belajarnya sendiri.

Kegiatan “Budaya Kita” (Kegiatan Budidaya Kreasi Tanaman Siswa) dipilih langsung oleh siswa sehingga kegiatan ini terasa relevan dan bermakna bagi mereka, selain itu program ini dapat menumbuhkan jiwa wirausaha yang penuh semangat, pantang menyerah, tanggung jawab terutama dalam merawat tanaman hingga bisa dipanen.

PROGRAM APA YANG DIRENCANAKAN ?

"BUDAYA KITA" merupakan sebuah kegiatan budidaya kreasi tanaman siswa yang dilakukan untuk mengasah keterampilan dan karakter murid. Tanaman yang dibudidayakan berupa tanaman buah, sayur ataupun hias.

Pengenalan edukasi pertanian yang diterapkan sejak dini sangat penting untuk menanamkan peduli lingkungan anak terhadap lingkungan di sekitarnya. Budidaya tanaman merupakan pemanfaatan sumber daya alam yang terdapat di sekitar melalui berbagai macam kegiatan pengembangan yang dilakukan oleh manusia dengan menggunakan modal, serta alat maupun sumber daya lainnya.

PROGRAM APA YANG DIRENCANAKAN ?

Budaya kita merupakan kegiatan ko-kurikuler yang bertujuan:

Murid memiliki keterampilan dalam melakukan budidaya baik itu tanaman hias, buah ataupun sayuran. Mengembangkan karakter disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, peduli lingkungan dan tanggung jawab, Meningkatkan minat generasi muda akan sektor pertanian, Menumbuhkan wirausaha pemula, Membudidayakan tanaman bisa menciptakan lingkungan yang asri dan sejuk.

BAGAIMANA PROGRAM INI AKAN DIJALANKAN ?

Adanya lahan kosong yang bisa dimanfaatkan, Tujuannya untuk mewujudkan kemandirian siswa, Diputuskan untuk membuat program "Budaya Kita" berdasarkan hasil rapat dengan semua pihak yang terlibat termasuk dengan para siswa serta mempertimbangkan suara, pilihan dan kepemilikan, Kegiatan ini akan dilaksanakan sebulan sekali (untuk kegiatan penanaman), setiap hari jumat atau jam-jam lain yang telah disetujui murid dan guru, Perawatan tanaman dilakukan setiap hari, dan merupakan kegiatan terjadwal yang telah disepakati, Siswa dapat memanen dan memasarkan hasil tanaman kreasi mereka untuk mengembangkan potensi kewirausahaan dan kemandirian dalam dirinya, Guru melakukan pendampingan dan monitoring kegiatan.

MENGAPA PROGRAM INI DIPILIH ?

Berdasarkan data 10 tahunan dari BPS, pada 2011, tercatat ada 29,18% pemuda yang bekerja di sektor ini. Angkanya merosot menjadi sebesar 19,18% pada 2021, hal tersebut berbanding terbalik dengan julukan negara kita yaitu agraris. Sektor pertanian memiliki pengaruh dan potensi besar terhadap perekonomian. Pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perubahan sebesar 2,07% akibat covid, sedangkan sektor pertanian justru tumbuh di kisaran 1,75%. Beberapa artikel memberitakan keuntungan dan potensi yang diraup milenial dari bidang budidaya tanaman (kompas.com; finance.detik.com) Mengoptimalkan lahan kosong untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan swasembada pangan.

MENGAPA PROGRAM INI DIPILIH ?

Budaya kita dilaksanakan sebagai sarana untuk mengelola potensi sumber daya alam yang ada di sekitar siswa, Murid mampu mengembangkan keterampilan dalam budidaya baik tanaman hias, buah maupun sayur. Mewujudkan semangat pantang menyerah, tanggung jawab, kreatif peduli lingkungan, dll, Memperindah halaman sekolah dengan budi daya, Mengembangkan jiwa wirausaha.

 

 

 

Continue reading Ruang Kolaborasi Modul 3.3 Sesi 2 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID
,

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Pada Murid

 



Tujuan Pembelajaran Khusus

CGP dapat mengembangkan ide dari ruang kolaborasi menjadi sebuah prakarsa perubahan dalam bentuk rencana program/kegiatan yang memanfaatkan model manajemen perubahan BAGJA.

Dasar Filosofi Ki Hadjar Dewantara

Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya

Komponen Profil Pelajar Pancasila yang Dikembangkan

Mandiri Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid mendorong murid untuk mengambil kontrol dan bertanggungjawab pada proses pembelajarannya sendiri

Kreatif Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid untuk menghasilkan karya dan kreatifitas dalam mengembangkan talenta yang dimiliki

Bergotong Royong Menumbuhkan kepemimpinan murid dalam berkolaborasi, terlibat dan berinteraksi kepada teman sekelas, warga sekolah maupun masyarat

Karakteristik lingkungan yang mendukung tumbuhkembangnya kepemimpinan murid yang dapat dibangun melalui program/kegiatan ini.

Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik dan non akademik Lingkungan yang menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif dalam proses pembelajaran Lingkungan yang mengembangkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit di tengah kesempatan dan kesulitan

Prakarsa Perubahan

Meningkatkan keterampilan murid dalam penguasaan IT dan Literasi melalui Program MEDITASI (Melukis Digital dan Literasi)

PROGRAM MEDITASI Melukis Digital dan Literasi

Program Meditasi(Melukis Digital dan Literasi) adalah kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk melatih keterampilan dan mengembangkan kreativitas dan minat bakat siswa dalam melukis digital dan literasi Program ini dilatar belakangi karena intensitas murid dengan gawai yang begitu tinggi dan rendahnya minat membaca murid Rapor pendidikan tahun 2024 pada sub indikator literasi dan kualitas pembelajaran di sekolah menurun Jenjang kelas yang menjadi target kelas 7,8 dan 9

Gambaran Umum Program MEDITASI

Kegiatan ini dilaksanakan seminggu sekali pada hari Jumat siang setelah murid pulang sekolah

Terdapat pembina dan pelatih dalam Kegiatan MEDITASI yang akan mendampingi siswa saat kegiatan berlangsung

Murid akan diberi pemahaman tentang literasi dan melukis digital dan secara berkala diberi tugas proyek dan dipantau melalui jurnal dan link padlet

 

 

 

 

Continue reading Demonstrasi Kontekstual Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Pada Murid

19 November 2024

,

Aksi Nyata Modul 3.2 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya

 


PEMIMPIN DALAM MENGELOLA SUMBER DAYA

Identifikasi Aset Utama SMP Negeri 2 Mendoyo

Tujuan Pembelajaran Khusus

CGP mengidentifikasi secara kolaboratif bersama warga sekolah lainnya tentang aset/kekuatan/sumber daya yang dimiliki sekolah.

Diskusi identifikasi aset sekolah bersama kepala sekolah, rekan guru, dan komite sekolah

aset utama smp negeri 2 mendoyo berdasarkan hasil diskusi dengan kepala sekolah dan rekan guru

Modal Manusia

Guru: Terdapat 37 guru memiliki sertifikat pendidik sehingga lebih kompeten dalam memberikan pelayanan yang berpihak pada murid. Terdapat 46 ASN dari total 47 guru, sehingga kualitas pembelajaran semakin meningkat. Terdapat 1 GP dan 7 CGP yang dapat mendukung kemajuan sekolah.

Komite Sekolah: TKomite ikut bersinergi dalam membantu terealisasinya segala program sekolah dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada muridnya.

Siswa Terdapat 837 siswa yang memili minat dan bakat berbeda

Pengawas: Pengawas sekolah rutin melaksanakan pembinaan kepada kepala sekolah dan guru-guru di sekolah kami guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan majerial sekolah.

Modal Sosiial

Tata Tertib: Tata tertib digunakan sebagai acuan oleh seluruh murid mematuhi segala peratiran yang telah ditetapkan di sekolah.

MGMP Sekolah: Kegiatan MGMP rutin masing-masing mata pelajaran sebagai wadah guna saling berbagi praktik baik dalam meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar.

Komunitas Belajar SMP Negeri 2 Mendoyo (KOMANDO): Sebagai wadah berbagi pengalaman dan strategi pembelajaran antar mata pelajaran di SMP Negeri 2 Mendoyo

Modal Fisik

Ruang Kelas: tempat murid belajar Laboratorium IPA: tempat kegiatan praktikum Laboratorium Komputer: tempat kegiatan praktikum TIK, tempat input data pendaftaran online PPDB, tempat ujian asesmen nasional. Perpustakaan: sarana murid belajar mandiri. Toilet: tempat untuk BAK, BAB atau ruang ganti baju setelah pelajaran olahraga. Kantin: tempat jajan murid saat jam istirahat. Stage Terbuka: tempat untuk siswa mengekspresikan berbagai bakat seni yang dimiliki Ruang Pertemuan: tempat melaksanakan rapat dewan guru.

Modal Lingkungan Alam

Dekat dengan pusat pemerintahan, stadion olahraga, persawahan, perkebunan, pantai, dan pasar: dapat digunakan sebagai sarana dan media pembelajaran kontekstual Akses jalan yang bagus dan memadai: mempermudah akses keberbagai tempat Udara sejuk dan rindang: menjadikan proses pembelajaran lebih nyaman

Modal Finansial

Dana BOS: Sumber utama keuangan sekolah untuk mendukung segala operasional sekolah.

Kantin Sekolah: Dana kantin digunakan untuk menbiayai segala s=kegiatan sekolah yang tidak tercover melalui dana BOS

Koperasi Sekolah: Membantu guru dalam hal finasial Melakukan proses jual beli perlengkapan ATK sekolah.

Sumbangan Komite: Dana sumbangan komite dipegunakan untuk memperbaiki dan mendukung program sekolah yang belum dapat dianggarkan dalam dana BOS.

Modal Politik

Kerjasama dengan pihak Puskesmas: Kerjasama dilakukan guna memberikan pelayanan dan edukasi kesehatan kepada seluruh warga sekolah.

Kerjasama dengan pihak TNI/Polri: Kerjasama dilakukan guna memberikan sosalisasi tentang ketertiban berlalu litas, dan bahaya narkoba.

Kerjasama dengan DinasPPPA-PPKB : Kerjasama dilakukan guna memberikan pengarahan kepada murid tentang gerakan anti bullying..

Kerjasama dengan Dinas LH (Lingkungan Hidup) : Kerjasama dalam membersihkan lingkungan sekolah dengan mengambil seluruh sampah tiap minggunya.

Kerjasama dengan Yayasan Bukit Harapan : Kerjasama dengan donatur dari pihak luar guna membantu murid-murid yang kurang mampu. Bantuan yang diberikan berupa sandang dan pangan yang tentunya dapat menunjang semangat belajar murid.

Modal Agama dan Budaya

Peringatan Hari-Hari Besar Keagamaan: Menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Esa

Budaya 5S: Menumbuhkan rasa hormat san santun kepada sesama.

Mengadakan Pasraman: sebagai wujud menguatkan karakter murid melalui kegiatan-kegiatan keagamaan.

Pelestarian Bahasa Bali: Nyurat aksara bali, ngripta cerpen lan puisi, mapidarta lan masatua

 


 

 

 

Continue reading Aksi Nyata Modul 3.2 Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya
,

Koneksi Antar Materi - Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya



Tujuan Pembelajaran

CGP mampu menghubungkan materi modul ini dengan modul-modul yang didapatkan sebelumnya.

1.Buatlah kesimpulan tentang ара yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.

1.Kesimpulan Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya

Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya merujuk pada peran seorang pemimpin di lingkungan pendidikan yang tidak hanya fokus pada proses pembelajaran, tetapi juga bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya yang ada untuk mendukung pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Pemimpin pembelajaran ini memiliki kemampuan untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya manusia, material, dan finansial dengan cara yang strategis dan efisien, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Pemimpin pembelajaran juga berperan dalam mengidentifikasi, mengembangkan, dan memanfaatkan potensi serta aset yang ada dalam komunitas sekolah dan masyarakat sekitar untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan.

2. Cara Mengimplementasikannya

Implementasi di dalam Kelas Guru memanfaatkan teknologi seperti tablet dan proyektor untuk pembelajaran interaktif, meningkatkan keterampilan digital murid melalui proyek berbasis aplikasi pendidikan. Optimalisasi Sumber Daya Kelas: Mengatur ruang kelas agar mendukung pembelajaran kolaboratif, menyediakan bahan ajar yang relevan, dan menggunakan teknologi untuk memperkaya pembelajaran. Pemberdayaan Siswa: Melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan terkait sumber daya kelas untuk meningkatkan tanggung jawab dan keterlibatan mereka.

Implementasi di Sekolah Pengembangan Profesional Guru: Menyediakan pelatihan dan sumber daya untuk meningkatkan keterampilan guru, terutama dalam inovasi pembelajaran dan penggunaan teknologi. Kolaborasi Antar Guru: Mendorong berbagi sumber daya dan praktik terbaik antar guru untuk untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Pengelolaan Fasilitas Sekolah: Memastikan penggunaan maksimal fasilitas sekolah, seperti perpustakaan dan laboratorium untuk mendukung pembelajaran. Perpustakaan dikelola sebagai pusat sumber belajar, dengan memperbarui koleksi dan menyediakan ruang untuk kegiatan literasi seperti klub membaca dan diskusi.

Implementasi di Masyarakat Sekitar Sekolah Pemberdayaan Komunitas: Bekerja sama dengan masyarakat untuk mengembangkan potensi lokal sebagai sumber belajar. Contohnya, dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi dan perpustakaan, murid dapat lebih mudah mengakses informasi dan belajar secara mandiri, yang akan meningkatkan hasil belajar mereka. Kolaborasi dengan Industri Lokal: Memanfaatkan pengetahuan dan teknologi dari industri setempat, seperti pabrik tapioka, untuk memperkaya pembelajaran. Program Pengabdian Masyarakat: Melibatkan siswa dan guru dalam proyek sosial yang mendukung pengelolaan sumber daya alam dan sosial di sekitar sekolah.

Implementasi di Masyarakat Sekitar Sekolah Pemberdayaan Komunitas: Bekerja sama dengan masyarakat untuk mengembangkan potensi lokal sebagai sumber belajar. Contohnya, dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi dan perpustakaan, murid dapat lebih mudah mengakses informasi dan belajar secara mandiri, yang akan meningkatkan hasil belajar mereka. Kolaborasi dengan Industri Lokal: Memanfaatkan pengetahuan dan teknologi dari industri setempat, seperti pabrik tapioka, untuk memperkaya pembelajaran. Program Pengabdian Masyarakat: Melibatkan siswa dan guru dalam proyek sosial yang mendukung pengelolaan sumber daya alam dan sosial di sekitar sekolah.

2. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.

Dengan kerja sama/kolaborasi antar warga sekolah pemnfaatan 7aset yang dimiliki sekolah dapat dimanfaatkan secara maksimal, baik aset yang hidup maupun tidak hidup. Sebagai pemimpin pembelajaran kita juga harus dapat memanfaatkan aset yang dimiliki sekolah untuk menunjang pembelajaran, sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, dan murid dapat mengembangkan bakat yang dimiliki. Misalnya pemanfaatan sarana internet sekolah sebagai penunjangpembelajaran, Kerjasama dengan pihak/ dinas terkait misalnya PUSKESMAS, Polsek, Kecamatan terkait hal-hal yang berkaitan dengan murid Kerjasama dengan 'Alumni dan sebagainya.

 

PEMANFAATAN 7 ASET SEKOLAH

1. Modal Manusia Kepala sekolah dan guru yang menjalankan nilai dan perannya sebagai pemimpin serta memaksimalkan pengetahuan dan keterampilannya dalam mengajar akan membuat pembelajaran menjadi lebih berkualitas sehingga meningkatkan prestasi belajar murid. 2. Modal Fisik Sarana dan prasarana serta seluruh ruangan di sekolah jika dikelola dengan baik akan menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga kualitas pembelajaran dapat meningkat. 3. Modal Sosial Norma dan aturan yang jelas, seperti tata tertib atau keyakinan sekolah dibuat agar murid memiliki kesadaran diri akan pentingnya disiplin positif sehingga akan tercipta suasana pembelajaran yang kondusif, aman, dan nyaman

4. Modal Lingkungan

Lingkungan yang ada di sekitar sekolah dapat menjadi salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang proses pembelajaran yang kreatif

5. Modal Politik

Kebijakan kepala sekolah dapat meningkatkan pembelajaran yang berpihak pada murid.

Kerjasama sekolah dan dinas pendidikan, seperti mengadakan pelatihan/workshop dapat meningkatkan kualitas pengajaran yang dilakukan guru.

6. Modal Finansial

Pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk keperluan operasional sekolah dapat menunjang proses pembelajaran yang lebih berkualitas

7. Modal Agama dan Budaya

Kegiatan pembiasaan di sekolah (berdoa, sholat berjamaah, gotong royong, dll) dapat mengubah perilaku murid lebih berakhlak sehingga mempermudah dalam pemberian materi pembelajaran.

3. Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.

 

 

FILOSOFI KHD

Seorang pemimpin harus dapatmengelola asetsekolah agar dapat dimanfaatkan secaramaksimal untukmeningkatkan belajar siswa sesuaikodrat alam dan kodrat zamanya untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan setinggi-tingginya

NILAI-NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

melalui nilai-nilai dan peran guru penggerak harusmampu memanfaatkan 7 asetsekolah demi meningkatkan kebutuhan belajar murid

VISI GURU PENGGERAK

Kolaborasi dengansemua warga sekolah untuk mewujudkan prakarsa perubahan dengan memanfaatkan asetsekolah yang ada untuk meningkatkan belajar murid

BUDAYA POSITIF

Menerapkan budayapositif di sekolah dengan memanfaatkan asetsekolah secaramaksimal

PEMBELAJARAN DIFERENSIASI DAN KSE

Untuk memenuhi kebutuhan murid yang beraneka ragam seorang pemimpin pembelajaran dapatmemanfaatkan asetsekolah secaramaksimal

COACHING SUPERVISI AKADEMIK

Menggunakan proses caoaching pada saat supervisi akademik dengan memanfaatkan asetsekolah

4. Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.

SEBELUM SAYA MEMPELAJARI MODUL INI

Dalam melakukan kegiatan disekolah selama ini baik pada kegiatan pembelajaran maupun kegiatan-kegiatan lain masih memandang kekurangan/keterbatasan baik sarana prasarana maupun pendanaan yang ada sehingga kegiatan tidak dapat dilaksanakan secara maksima bahkan kadang tidak terlaksana

SETELAH SAYA MEMPELAJARI MODUL INI

 Setelah saya mempelajari modul 3.2 ini saya menjadi faham dan mampu menemukan aset yang dimiliki sekolah untuk dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik demi memenuhi kebutuhan belajar murid.

 

.

 

Continue reading Koneksi Antar Materi - Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya